Latest Free Templates

Kamis, 08 April 2010

Peta from DespairsRay!

Nyuhuuuuuuu~
akhirnya penantian ku selama ini terbalas sudah,
Peta q di balas nyo X333
Sankyuu Despa~~~~~

Fanfic Jrock Campur. Pipopapo Club



Title : Pipopapo Club
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock The Gazette, Alice nine, Ayabie, Ancafe, Sadie, Screw, Vidoll, Versailles, Megamasso.
Genre : Humor
Chapter : 1/ 3 end
Rating : Tiada batas
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Reiru, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu.
Note : Fanfic ini terinspirasi dari Manga n Anime Ouran High School Club plus selipan Doujin dari Animonster, vol.74 May 2005 dg alur cerita yg ditambah dan diotak atik sendiri oleh author, yah! namanya jg fanfic, perlu diobrak abrik biyar makin sip! X333
Enjoy it! ^w^


Staring :
Vidoll : Jui
Ayabie : Kenzo
Sadie : Aki
Screw : Kazuki
Ancafe : Kanon
The Kiddie : Yusa
Alice nine : Tora
Versailles : Hizaki
Vidoll : Rame
The Gazette : Uruha

###

Tibalah hari perayaan Ulang tahun Sekolah, sejak pagi seluruh siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Terdapat beraneka macam stand disana, mulai dari stand makanan, pakaian, berbagai permainan seperti lempar panah, rumah hantu, rumah ramal, pameran buku, sembako dan masih banyak lagi.
Tapi kini langkah para siswa tertuju di ruang Teater sekolah, Sebuah poster besar terpampang jelas di samping pintu masuk gedung Teater dimana Club Pipopapo akan menampilkan drama musical La Rose de Versailles. Para siswa berbondong-bondong memasuki gedung dan dalam watu sebentar saja semua kursi sudah penuh terisi.
Dikursi terdepan duduk deretan para guru dan kepala sekolah.
“oh, ini akan menjadi drama yg sangat menarik pak kepala sekolah...”. Rame sensei membaca skenario drama Pipopapo Club.
”Ya, aku melihat anak-anak itu berlatih dg cukup keras di ruang asrama mereka”.Kepala Sekolah Hizaki membenarkan letak kacamata hitamnya.
”Aku dengar Uruha sensei yg membuat skenario drama ini kan?”.
”Benar pak, saya membantu sedikit dibagian awal drama dan endingnya saya sendiri tidak tau karna anak-anak merahasia kannya, kata Kenzo biyar nanti ada sedikit kejutannya”.
”Menarik sekali”.
”Oh, ini benar-benar charakter yg tak terduga!”. Rame sensei sedikit terkejut saat membaca nama para tokoh yg akan dibawakan para Pipopapo Club.
”Coba kau bacakan Rame sensei”. Kata Hizaki sensei.
Sebentar kemudian Lampu ruang teater dimatikan, terdengar alunan music klasik diikuti dengan layar panggung yg menyibak terbuka.
”coba tebak siapa yg menjadi Maria Antoniette yg cantik itu pak kepala sekolah”. Kata Rame sensei tersenyum.
”itu...Jui kan?”.
”tepat sekali”. Jawab Uruha sensei
Semua siswa yang menonton drama itu berseru kagum saat melihat Jui yg terlihat sangat cantik dg gaun merah ala bangsawan, duduk termenung disudut ruangan.
”Ya Tuhan, kalau memang dg pernikahan ini peperangan bisa dihentikan maka aku akan bersedia di boyong ke Prancis...”. Jui benar-benar menghayati perannya dg baik.
Maria Antoniette pun diboyong ke Prancis untuk melaksanakan pernikahan dengan cucu sang raja Prancis. Dalam perjalanan menuju Versailles, Antoniette tertarik melihat pria tampan pemimpin pasukan.
”ho-ho...Kenzo memang cocok memerankan tokoh Oscar”. Kepala sekolah berseru antusias, begitu terpesona melihat Kenzo dg pakaian tentaranya.
”apa? Jadi ternyata kau adalah seorang wanita?!”. Jui berseru kaget.
“benar ratu, saya adalah anak bungsu pemimpin tentara kerajaan, Jendral Jarjayes. Ayah menginginkan saya untuk menjadi penerusnya karna itu pula maka saya diberi nama Oscar dan dididik layaknya anak lelaki, maafkan saya Ratu”. Oscar membungkuk hormat pada sang Ratu.
Pernikahan antara Maria Antoniette dan Louis Auguste (calon Louis XVI) cucu Louis XV pun berlangsung meriah.
“Oh, Tora yang menjadi cucu Louis XV itu heh?”. Tanya kepala sekolah.
“Benar, pak kepala sekolah, dan hei, siapa yg jadi selir raja Louis XV yg angkuh itu Uruha sensei?”. Tanya Rame sensei.
“Aki, dia sendiri yg memilih berperan menjadi Madame du Barry, selir raja Louis XV yg tidak suka pada Antoniette yg terang-terangan mengacuhkannya ditambah perasaan kesalnya karna Oscar menjadi pengawal pribadi Antoniette ”. Jelas Uruha Sensei.
“dan dia juga kan yg mengadukan sikap tidak sopan Antoniette terhadapnya pada Raja, hingga raja memerintahkan menghancurkan persatuan Prancis-Austria?”. Tambah Rame sensei.
“Ya”
“wah, Aki cocok sekali dg peran itu, dia jg jadi terlihat cantik dg gaun hitamnya”. Seru Kepala sekolah.
“dan oh! Coba lihat! Ini adalah Pesta topeng saat bertemunya Antoniette dg Fersen lelaki pujaannya”. Kepala sekolah membenarkan letak duduknya dg antusias.
Alunan music clasik menyemarakkan pesta topeng itu, terlihat semua tamu berdansa dan tampak ditengah pesta Antoniette berdansa dg seorang pria yg begitu membuatnya terpukau.
”siapa gerangan yg berperan menjadi Hans Axel van Fersen itu?”. Tanya Kepala sekolah menggoyangkan tubuhnya menikmati alunan musik seakan ikut berdansa.
Pertanyaan kepala sekolah segera terjawab, saat pesta topeng berakhir, pria yg berdansa dg Antoniette itu mengajaknya keluar ruang pesta.
”benar-benar suatu kehormatan besar bagi saya bisa berdansa dengan anda ratu”.
”Oh, bagaimana kau bisa tau?”. Jawab Antoniette terkejut.
Dengan perlahan pria itu membuka topengnya.
“Perkenalkan, nama saya Hans Axel van Fersen, putra marsekal angkatan darat dan penasehat kerajaan Swedia, senang bisa berkenalan dg anda Ratu Antoniette”.
Fersen mengecup lembut tangan Antoniette. Dan Antoniette pun langsung jatuh hati pada pria muda nan tampan ini.
”Oh, Kazuki benar-benar romantis”. Kepala sekolah memandang Kazuki dg wajah berbinar.
”jangan sentuh sang ratu!”. tiba-tiba Oscar datang dg menghunuskan pedangnya kearah Fersen.
”Tunggu Oscar!”. Seru Antoniette.
Tapi Oscar sudah mengayunkan pedangnya dan pertarungan pun berlanjut. Pertarungan baru usai saat Antoniette memohon pada Oscar dan bersumpah bahwa Fersen sama sekali tidak bermaksud melukainya.



”Ini adalah saat dimana Antoniette lupa akan kewajibannya sebagai ratu...”. Uruha sensei berkata pelan.
“ya, raja Louis XV meninggal akibat cacar air dan gossip hubungan antara Antoniette dan Frsen pun makin merebak di istana, sehingga Oscar terpaksa menyuruh Fersen untuk meninggalkan istana sementara sampai gossip itu sedikit berkurang. Dan rasa kesepian serta keplolosannya itulah yg menyebabkan dia dimanipulasi habis-habisan oleh sahabatnya, Comtesse de Polignac...”. tambah Rame sensei.
“ sifat jahil Kanon pas sekali dg perannya sebagai Comtesse de Polignac”. Kepala sekolah menahan tawa saat melihat Kanon yg berusaha membujuk Antoniette untuk menghabiskan uangnya dg berjudi dan membeli barang-barang mewah.
”ini adalah saat terakhir kekuasaan Antoniette, hobinya yg suka bersenang-senang sementara rakyatnya kelaparan membuat angin revolusi mulai merebak....”. kata Uruha sensei.
Kini terlihat penyerbuan rakyat terhadap penjara Bastille, Oscar dan sahabatnya Andre ikut berperang berpihak pada rakyat. Andre yg diperankan Yusa bertarung dengan gagah berani di lapangan istana Tuileries melawan tentara kerajaan.
”Oh, keahlian pedang dan beladiri Yusa memang sudah tidak diragukan lagi, dia benar-benar lihai memainkan pedang nya”. Puji kepala sekolah.
”Andre!”. Oscar berteriak keras saat Andre terjatuh terkena tembakan peluru tentara kerajaan.
”tidak, Andre bertahanlah!”. Oscar memeluk tubuh sahabatnya itu sambil menangis terisak.
”Oscar, aku berhutang budi padamu karna dulu kau pernah menyelamatkan ku kan? Dan kini hutang ku sudah terbalas”. Kata Andre lirih.
”hei,kau ini berkata apa? Kau tidak boleh mati Andre...,kita sudah berjanji akan menikah setelah perang ini usai kan?”. air mata mulai mengalir deras dipipi Oscar.
”terimakasih atas semua kebahagiaan yg telah kau berikan pada ku Oscar, maafkan aku...”. Andre tersenyum manis pada Oscar dan beberapa saat kemudian matanya tertutup perlahan.
”hu-hu...benar-benar mengharukan.”. Kepala sekolah membenamkan wajahnya dibalik saputangan merah mudanya.
“eh, tunggu-tunggu....bukankah seharusnya Oscar juga mati tepat setelah bendera putih berkibar di atas penjara Bastille? Kenapa dia malah mendampingi Antoniette kabur dari istana?!”. Seru Rame sensei.
“nah, mungkin disinilah letak surprise pipopapo club!”. Kata Uruha sensei.
“Oscar! Cepat!!!”. Teriak Antoniette.
“iya ratu”. Oscar memaju laju kereta kudanya dg cepat. Dan akhirnya mereka bersembunyi sementara di sebuah gua yg mereka temukan ditengah hutan belantara.
“ini dia saat ku balas dendam”. Jui berkata dalam hati sambil tersenyum jahil.
“Oscar? Aku lapar!!”.
“sebentar baginda”. Dengan segera Oscar membuatkan sup untuk ratu.
“Wek, gak enak!!!”. Ratu membanting magkuknya.
“sekarang rasa laparku hilang, aku jadi mengantuk. Osca~r! Tolong buatkan tempat tidur”.
”baik ratu!”. Oscar langsung membuatkan tempat tidur dari batu dan kayu disekitar hutan.
”aduh, kalau menunggu lama begini badan ku jadi pegal, Osca~r pijitin ya?”.
”baik ratu...”. terlihat muka Kenzo langsung mengkeret sebal.
”oya oscar, mumpung disini petik buah-buahan yg banyak, terus bawa beruang madu kesini habis itu ambil kayu bakar yg banyak buat nanti malam ya?’.
Kepala sekolah tertawa terbahak diikuti penonton yg lain saat Oscar lari pontang-panting dikejar beruang demi mematuhi semua perintah sang ratu.
”sudah cukup! Revolusi Prancis berakhir disini!!!”.
Oscar dengan puas memasukkan kepala Ratu Antoniette di tiang pancungan.
“Kakakakakakakakak!!!”. Kenzo tertawa penuh kemenangan
“Hueeeeeee~ kenapa jadi berakhir seperti ini!!!”. Jui berseru menangis sejadi-jadinya.
Kepala sekolah, para guru dan semua siswa yang menonton melongo melihat ending drama yg spektakuler itu. Namun kemudian kepala sekolah berseru dg lantang ”Bravo!”. dan diikuti tepuk tangan meriah semua penonton.
”ini benar-benar drama menghibur yg bisa menghilangkan kebosanan anak-anak karna rutinitas sekolah dan suasana hampa karna sekolah kita jarang dikunjungi para siswi, eh?”. Kepala sekolah bertepuk tangan penuh semangat.
”ya, kurasa anda benar kepala sekolah”. Jawab Uruha sensei.
”mereka memang anak-anak yg penuh kejutan!”. Seru Rame sensei.
Layar panggung tertutup sebentar, kemudian terbuka lagi dengan menampilkan semua personil pipopapo club dideretan paling depan, dan seluruh siswa kelas A yang berjajar rapi di belakang. Bersamaan mereka membungkuk memberi hormat pada para penonton yg balas membungkuk perlahan.
Personil pipopapo tersenyum bahagia melihat seluruh penonton yg berdiri memberi tepuk tangan yg meriah pada mereka.


FINISH

Free Blog Templates

gazejogja-1412.blogspot.com

gazejogja-1412.blogspot.com