Latest Free Templates

Tampilkan postingan dengan label Jrock Campor-campor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jrock Campor-campor. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 April 2010

Fanfic Jrock Campur. Pipopapo Club



Title : Pipopapo Club
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock The Gazette, Alice nine, Ayabie, Ancafe, Sadie, Screw, Vidoll, Versailles, Megamasso.
Genre : Humor
Chapter : 1/ 3 end
Rating : Tiada batas
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Reiru, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu.
Note : Fanfic ini terinspirasi dari Manga n Anime Ouran High School Club plus selipan Doujin dari Animonster, vol.74 May 2005 dg alur cerita yg ditambah dan diotak atik sendiri oleh author, yah! namanya jg fanfic, perlu diobrak abrik biyar makin sip! X333
Enjoy it! ^w^


Staring :
Vidoll : Jui
Ayabie : Kenzo
Sadie : Aki
Screw : Kazuki
Ancafe : Kanon
The Kiddie : Yusa
Alice nine : Tora
Versailles : Hizaki
Vidoll : Rame
The Gazette : Uruha

###

Tibalah hari perayaan Ulang tahun Sekolah, sejak pagi seluruh siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Terdapat beraneka macam stand disana, mulai dari stand makanan, pakaian, berbagai permainan seperti lempar panah, rumah hantu, rumah ramal, pameran buku, sembako dan masih banyak lagi.
Tapi kini langkah para siswa tertuju di ruang Teater sekolah, Sebuah poster besar terpampang jelas di samping pintu masuk gedung Teater dimana Club Pipopapo akan menampilkan drama musical La Rose de Versailles. Para siswa berbondong-bondong memasuki gedung dan dalam watu sebentar saja semua kursi sudah penuh terisi.
Dikursi terdepan duduk deretan para guru dan kepala sekolah.
“oh, ini akan menjadi drama yg sangat menarik pak kepala sekolah...”. Rame sensei membaca skenario drama Pipopapo Club.
”Ya, aku melihat anak-anak itu berlatih dg cukup keras di ruang asrama mereka”.Kepala Sekolah Hizaki membenarkan letak kacamata hitamnya.
”Aku dengar Uruha sensei yg membuat skenario drama ini kan?”.
”Benar pak, saya membantu sedikit dibagian awal drama dan endingnya saya sendiri tidak tau karna anak-anak merahasia kannya, kata Kenzo biyar nanti ada sedikit kejutannya”.
”Menarik sekali”.
”Oh, ini benar-benar charakter yg tak terduga!”. Rame sensei sedikit terkejut saat membaca nama para tokoh yg akan dibawakan para Pipopapo Club.
”Coba kau bacakan Rame sensei”. Kata Hizaki sensei.
Sebentar kemudian Lampu ruang teater dimatikan, terdengar alunan music klasik diikuti dengan layar panggung yg menyibak terbuka.
”coba tebak siapa yg menjadi Maria Antoniette yg cantik itu pak kepala sekolah”. Kata Rame sensei tersenyum.
”itu...Jui kan?”.
”tepat sekali”. Jawab Uruha sensei
Semua siswa yang menonton drama itu berseru kagum saat melihat Jui yg terlihat sangat cantik dg gaun merah ala bangsawan, duduk termenung disudut ruangan.
”Ya Tuhan, kalau memang dg pernikahan ini peperangan bisa dihentikan maka aku akan bersedia di boyong ke Prancis...”. Jui benar-benar menghayati perannya dg baik.
Maria Antoniette pun diboyong ke Prancis untuk melaksanakan pernikahan dengan cucu sang raja Prancis. Dalam perjalanan menuju Versailles, Antoniette tertarik melihat pria tampan pemimpin pasukan.
”ho-ho...Kenzo memang cocok memerankan tokoh Oscar”. Kepala sekolah berseru antusias, begitu terpesona melihat Kenzo dg pakaian tentaranya.
”apa? Jadi ternyata kau adalah seorang wanita?!”. Jui berseru kaget.
“benar ratu, saya adalah anak bungsu pemimpin tentara kerajaan, Jendral Jarjayes. Ayah menginginkan saya untuk menjadi penerusnya karna itu pula maka saya diberi nama Oscar dan dididik layaknya anak lelaki, maafkan saya Ratu”. Oscar membungkuk hormat pada sang Ratu.
Pernikahan antara Maria Antoniette dan Louis Auguste (calon Louis XVI) cucu Louis XV pun berlangsung meriah.
“Oh, Tora yang menjadi cucu Louis XV itu heh?”. Tanya kepala sekolah.
“Benar, pak kepala sekolah, dan hei, siapa yg jadi selir raja Louis XV yg angkuh itu Uruha sensei?”. Tanya Rame sensei.
“Aki, dia sendiri yg memilih berperan menjadi Madame du Barry, selir raja Louis XV yg tidak suka pada Antoniette yg terang-terangan mengacuhkannya ditambah perasaan kesalnya karna Oscar menjadi pengawal pribadi Antoniette ”. Jelas Uruha Sensei.
“dan dia juga kan yg mengadukan sikap tidak sopan Antoniette terhadapnya pada Raja, hingga raja memerintahkan menghancurkan persatuan Prancis-Austria?”. Tambah Rame sensei.
“Ya”
“wah, Aki cocok sekali dg peran itu, dia jg jadi terlihat cantik dg gaun hitamnya”. Seru Kepala sekolah.
“dan oh! Coba lihat! Ini adalah Pesta topeng saat bertemunya Antoniette dg Fersen lelaki pujaannya”. Kepala sekolah membenarkan letak duduknya dg antusias.
Alunan music clasik menyemarakkan pesta topeng itu, terlihat semua tamu berdansa dan tampak ditengah pesta Antoniette berdansa dg seorang pria yg begitu membuatnya terpukau.
”siapa gerangan yg berperan menjadi Hans Axel van Fersen itu?”. Tanya Kepala sekolah menggoyangkan tubuhnya menikmati alunan musik seakan ikut berdansa.
Pertanyaan kepala sekolah segera terjawab, saat pesta topeng berakhir, pria yg berdansa dg Antoniette itu mengajaknya keluar ruang pesta.
”benar-benar suatu kehormatan besar bagi saya bisa berdansa dengan anda ratu”.
”Oh, bagaimana kau bisa tau?”. Jawab Antoniette terkejut.
Dengan perlahan pria itu membuka topengnya.
“Perkenalkan, nama saya Hans Axel van Fersen, putra marsekal angkatan darat dan penasehat kerajaan Swedia, senang bisa berkenalan dg anda Ratu Antoniette”.
Fersen mengecup lembut tangan Antoniette. Dan Antoniette pun langsung jatuh hati pada pria muda nan tampan ini.
”Oh, Kazuki benar-benar romantis”. Kepala sekolah memandang Kazuki dg wajah berbinar.
”jangan sentuh sang ratu!”. tiba-tiba Oscar datang dg menghunuskan pedangnya kearah Fersen.
”Tunggu Oscar!”. Seru Antoniette.
Tapi Oscar sudah mengayunkan pedangnya dan pertarungan pun berlanjut. Pertarungan baru usai saat Antoniette memohon pada Oscar dan bersumpah bahwa Fersen sama sekali tidak bermaksud melukainya.



”Ini adalah saat dimana Antoniette lupa akan kewajibannya sebagai ratu...”. Uruha sensei berkata pelan.
“ya, raja Louis XV meninggal akibat cacar air dan gossip hubungan antara Antoniette dan Frsen pun makin merebak di istana, sehingga Oscar terpaksa menyuruh Fersen untuk meninggalkan istana sementara sampai gossip itu sedikit berkurang. Dan rasa kesepian serta keplolosannya itulah yg menyebabkan dia dimanipulasi habis-habisan oleh sahabatnya, Comtesse de Polignac...”. tambah Rame sensei.
“ sifat jahil Kanon pas sekali dg perannya sebagai Comtesse de Polignac”. Kepala sekolah menahan tawa saat melihat Kanon yg berusaha membujuk Antoniette untuk menghabiskan uangnya dg berjudi dan membeli barang-barang mewah.
”ini adalah saat terakhir kekuasaan Antoniette, hobinya yg suka bersenang-senang sementara rakyatnya kelaparan membuat angin revolusi mulai merebak....”. kata Uruha sensei.
Kini terlihat penyerbuan rakyat terhadap penjara Bastille, Oscar dan sahabatnya Andre ikut berperang berpihak pada rakyat. Andre yg diperankan Yusa bertarung dengan gagah berani di lapangan istana Tuileries melawan tentara kerajaan.
”Oh, keahlian pedang dan beladiri Yusa memang sudah tidak diragukan lagi, dia benar-benar lihai memainkan pedang nya”. Puji kepala sekolah.
”Andre!”. Oscar berteriak keras saat Andre terjatuh terkena tembakan peluru tentara kerajaan.
”tidak, Andre bertahanlah!”. Oscar memeluk tubuh sahabatnya itu sambil menangis terisak.
”Oscar, aku berhutang budi padamu karna dulu kau pernah menyelamatkan ku kan? Dan kini hutang ku sudah terbalas”. Kata Andre lirih.
”hei,kau ini berkata apa? Kau tidak boleh mati Andre...,kita sudah berjanji akan menikah setelah perang ini usai kan?”. air mata mulai mengalir deras dipipi Oscar.
”terimakasih atas semua kebahagiaan yg telah kau berikan pada ku Oscar, maafkan aku...”. Andre tersenyum manis pada Oscar dan beberapa saat kemudian matanya tertutup perlahan.
”hu-hu...benar-benar mengharukan.”. Kepala sekolah membenamkan wajahnya dibalik saputangan merah mudanya.
“eh, tunggu-tunggu....bukankah seharusnya Oscar juga mati tepat setelah bendera putih berkibar di atas penjara Bastille? Kenapa dia malah mendampingi Antoniette kabur dari istana?!”. Seru Rame sensei.
“nah, mungkin disinilah letak surprise pipopapo club!”. Kata Uruha sensei.
“Oscar! Cepat!!!”. Teriak Antoniette.
“iya ratu”. Oscar memaju laju kereta kudanya dg cepat. Dan akhirnya mereka bersembunyi sementara di sebuah gua yg mereka temukan ditengah hutan belantara.
“ini dia saat ku balas dendam”. Jui berkata dalam hati sambil tersenyum jahil.
“Oscar? Aku lapar!!”.
“sebentar baginda”. Dengan segera Oscar membuatkan sup untuk ratu.
“Wek, gak enak!!!”. Ratu membanting magkuknya.
“sekarang rasa laparku hilang, aku jadi mengantuk. Osca~r! Tolong buatkan tempat tidur”.
”baik ratu!”. Oscar langsung membuatkan tempat tidur dari batu dan kayu disekitar hutan.
”aduh, kalau menunggu lama begini badan ku jadi pegal, Osca~r pijitin ya?”.
”baik ratu...”. terlihat muka Kenzo langsung mengkeret sebal.
”oya oscar, mumpung disini petik buah-buahan yg banyak, terus bawa beruang madu kesini habis itu ambil kayu bakar yg banyak buat nanti malam ya?’.
Kepala sekolah tertawa terbahak diikuti penonton yg lain saat Oscar lari pontang-panting dikejar beruang demi mematuhi semua perintah sang ratu.
”sudah cukup! Revolusi Prancis berakhir disini!!!”.
Oscar dengan puas memasukkan kepala Ratu Antoniette di tiang pancungan.
“Kakakakakakakakak!!!”. Kenzo tertawa penuh kemenangan
“Hueeeeeee~ kenapa jadi berakhir seperti ini!!!”. Jui berseru menangis sejadi-jadinya.
Kepala sekolah, para guru dan semua siswa yang menonton melongo melihat ending drama yg spektakuler itu. Namun kemudian kepala sekolah berseru dg lantang ”Bravo!”. dan diikuti tepuk tangan meriah semua penonton.
”ini benar-benar drama menghibur yg bisa menghilangkan kebosanan anak-anak karna rutinitas sekolah dan suasana hampa karna sekolah kita jarang dikunjungi para siswi, eh?”. Kepala sekolah bertepuk tangan penuh semangat.
”ya, kurasa anda benar kepala sekolah”. Jawab Uruha sensei.
”mereka memang anak-anak yg penuh kejutan!”. Seru Rame sensei.
Layar panggung tertutup sebentar, kemudian terbuka lagi dengan menampilkan semua personil pipopapo club dideretan paling depan, dan seluruh siswa kelas A yang berjajar rapi di belakang. Bersamaan mereka membungkuk memberi hormat pada para penonton yg balas membungkuk perlahan.
Personil pipopapo tersenyum bahagia melihat seluruh penonton yg berdiri memberi tepuk tangan yg meriah pada mereka.


FINISH

Senin, 01 Maret 2010

Fanfic. Jrock Campor2

Title : Pipopapo Club
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock The Gazette, Alice nine, Ayabie, Ancafe, Sadie, Screw, Vidoll, Versailles, Megamasso.
Genre : Humor
Rating : Tiada batas
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Reiru, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu.
Note : Fanfic ini terinspirasi dari Manga n Anime Ouran High School Club dg alur cerita yg ditambah dan diotak atik sendiri oleh author. Yg author rombak habis-habisan disini adalah char Kanon yg dalam manga Ouran Club berperan sebagai Hikaru Kitachiin yg punya sifat dewasa, pemalu dan sulit mengungkapkan perasaannya, author ganti dg char jahil dan usil yg bertolak 180 derajat dr Char manganya. Cz gak seru kalo pada cool semua XD.
Jadi maap buat para fans Hikaru Kitachiin dan Ouran Club lover lainnya bila ada perombakan sana-sini di Char para pemain, namanya jg fanfic, perlu diobrak abrik biyar makin sip! X333
Jangan lupa kasih saran kritik dan usul serta nikmati fanfic-fanfic Rechun yg lain di : gazejogja-1412.blogspot.com
Enjoy it! ^w^


Staring :
Students
Vidoll : Jui
Ayabie : Kenzo
Sadie : Aki
Screw : Kazuki
Ancafe : Kanon
The Kiddie : Yusa
Alice nine : Tora


Teacher
Versailles : Hizaki
Vidoll : Rame
The Gazette : Uruha

###

Jui berjalan pelan menyusuri koridor panjang, memandang berkeliling tiap sisi sekolah megah yang dilalui.
“ jalannya bener kesini bukan ya?”. Jui congkok sebentar, membentangkan peta kuno berwarna kecoklatan sekolah itu dipangkuannya.
“waduuuh, liat ni peta aku jadi makin puyeng”. Ditelusurinya jalan yg sudah dilaluinya dg jari teluncukknya.
“nah! Tadi habis dari pintu masuk, lurus mentok! Da penggok-penggokan belok kanan terus ada tangga naik ya?”. Jui menatap lurus kedepan.
“nah! Tu dia tangga nya!”. Jui melipat petanya dan menjejalkannya di koper hitam besarnya. Berjalan dg langkah mantap, dan sesampainya dipuncak tangga tanpa ragu Jui mengetk pintu itu.
“spada! Kulo nuwon...”. Jui membuka pintu itu dan langsung terlonjak kaget melihat enam orang siswa yg sedang duduk manis disana.
“maaaaa~k, apa aku sekarang ada disurga? Kenapa ada enam bidadara di ruang asrama ku?!”.
Seorang siswa indo campuran Jepang Prancis nan tampan duduk disebuah kursi besar ditengah-tengah ruangan dikanan dan kirinya berdiri dua siswa yg berwajah kembar identik bagai penang dibelah dua. Kemudian di jendela samping kanan berdiri seorang siswa cool yg memandangnya dengan ramah, seorang siswa lagi duduk dipojok ruangan sedang sibuk mencatat sesuatu dan siswa ke enam tampak komat kamit menjilat lollipop ditangan kanannya.
“wah, ada tamu rupanya!”. Katanya tersenyum ceria.
Jui hanya bisa mlongo tak bisa berkata-kata.
“kau pasti Jui, murid baru di sekolah ini kan?”. tanya siswa yg duduk dikursi besar.
“Iya”. Jui manggut-manggut terpesona memandang wajah siswa yg tampan itu.
“Masuklah”. Katanya kemudian.
Jui mengambil tempat duduk disamping Siswa tampan itu.
“Selamat datang di ‘Pipopapo Club’!”.
“Pipopapo Club? Nama yg aneh, gak cocok banget ma para penghuninya”. Batin Jui dalam hati.
“er, ano~ sebelumnya saya mau minta maap, tapi kayaknya saya salah masuk asrama deh!”. Jui memandang satu persatu penghuni asrama yg memandangnya penuh tanda tanya.
“Kau anak dari kelas A kan? kita semua juga di kelas A, jadi kurasa tidak ada yg salah”. Kata siikembar yg berdiri disebelah kanan siswa idola Jui.
“oh ya, aku sudah dengar tentang mu, kau adalah siswa dari keluarga tidak mampu yg mendapat beasiswa hak istimewa sehingga kau bisa masuk ke sekolah ini dan berada dikelas A, kelas anak-anak elit”. Kata kembarannya
“Oya, perkenalkan aku Kenzo, ketua Club Pipopapo...”. Siswa yg dari tadi menarik hati Jui memperkenalkan diri.
“ini Aki, vice President...“. Kenzo menunjuk siswa yg tadi sibuk menulis yg sekarang berjalan menghampirinya.
“kemudian sikembar Kazuki dan Kanon...”.
“aku yg Kanon, dia yg Kazuki,Sir...”.
“oh, sorry Kanon, susah banget cara mbedain kaliyan, terus yg berdiri di dekat jendela sana itu Tora dan...”
“Aku Yusa!”. Siswa yg ngemut lollipop itu tersenyum ceria.
“yup! Salam kenal juga, aku Jui murid baru disini”.
“kau benar-benar siswa jenius! bisa mendapat beasiswa istimewa yg diimpikan semua anak laki-laki yg ingin masuk ke sekolah elit ini”. kata Aki.
“sankyuu”.
“Jui satu asrama sama kita aja ya? Biyar Yusa ada teman baru buat main”. *jilat lollipop*
“waduh! Gawat ni, kalau gue sama orang-orang ini bisa ketauan identitas ku yg sebenarnya”. Batin Jui khawatir.
“Thanks, tapi mending aku cari asrama ku sendiri aja deh..”. Jui berdiri hendak mengambil koper besarnya.
“kenapa? apa kau merasa tidak nyaman dengan kami,eh?”. tanya Kenzo.
“bukan begitu, kaliyan semua baik dan ramah tapi kursa disini bukan tempat ku”. Jui mencoba tersenyum ramah.
“kurasa tidak masalah kalau kita tambah satu anggota baru”. Kata Aki.
“udah, kamu gak perlu sungkan gitu Jui, tinggallah disini”. Kata Kazuki lembut.
“Yoi! Lumayan buat tambah-tambah buat menuhin asrama luas ini”. tambah Kanon.
“Kau adalah siswa terhebat dengan menduduki peringkat pertama di sekolah tahun ini, dan otomatis menyingkirkan ku yg tahun lalu dudduk diperingkat teratas...”. Kenzo tersenyum manis.
“ dan kami semua ingin mengenalmu lebih dekat, benar kan Tora?”. Toray g dari tadi diam hanya menjawab dg singkat.
“ya”.
“nah! Sudah gak ada masalah kan? selain itu...”. Kenzo berjalan mendekati Jui yg terus melangkah mundur menghindarinya sampai Jui tersudut dipojok ruangan dan tak bisa lagi menghindar darinya. Kenzo menatap Jui lurus-lurus seperti mau menempelkan mukanya ke wajah Jui.
“Ke-Kenzo?”. Wajah Jui merona merah saat jarak wajah mereka tinggal beberapa sentimeter.
“kalau ku perhatikan kau ini manis juga ya?”. Kenzo mengeluarkan senyuman malaikatnya yg langsung membuat muka Jui merah ranum seperti apel.
“alamaaa~k ni cowok guanteng amir sih!”. Saat Jui mencoba menghindar dari tatapan maut kedua Kenzo, tanpa sadar tangan Jui menyenggol vas bunga dimeja sampingnya yg dengan sukses langsung jatuh dan pecah berkeping-keping.
“HUUUAAAAAAAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN JUI!!!!”. Kenzo teriak histeris.
“Oow, vas bunga kesayangan emak pecah”. Yusa menggaruk garuk kepalanya lucu.
“Ini vas antik senilai ¥ 10.000.000 atau setara dengan US $ 10.000 Jui!!!”. Kenzo berteriak marah.
“¥ 10.000.000!!! tu uang apa daun?!”. Jui ikut teriak histeris
“waduh, gawat ni! uang kas gak bakalan cukup buat beli vas yg baru”. Aki utek-utek kalkulator.
“sepertinya kau memang harus menggantinya, Jui”. Kata Kazuki.
“harus! dibayar lunas or cicil dg bunga 50%”. Tambah Kanon.
“Betul! Kalau enggak kita laporin lo ke poltabes pusat”. Ancam Kenzo.
“duit darimana gue? Buat makan sehari-hari aja musti mulung dulu, pa gak bisa diganti sama vas dari lempung biasa? Kan gunanya sama aja, buat naruh bunga”. Kata Jui membela diri.
“engak bisa! Tu vas keramat warisan leluhur Pipopapo Club! Kalau lo gak ada duit lo musti mengabdi bekerja di sini dan uang gajimu dipotong buat nglunasi hutang mu pecahin vas ini!”. Seru Kenzo tegas.
“maaak, kasarannya gue jadi babu gitu?”. *mewek merana*.
“lo pilih mana? Jadi babu or narapidana?!”.
“ogah dua-duanya, tapi daripada gue putus sekolah n ngecewain babe ,gue nurut aja deh”. *mundung dipojokan merenungi nasibnya*
“bagus-bagus...”. Kenzo tepuk-tepuk kepala Jui.
“Asyiiik! Jui jadi tinggal sama kita!”. Yusa lompat-lompat bahagia.
“Nyahahahaaaaa~~~”. Kenzo tertawa penuh kemenangan.
“Hu-huu~, ternyata luar nya aja yg kayak bangsawan dalem nya tu anak-anak pada kejam plus geje juga...”
Jui membungkukkan badannya memungut keping-keping pecahan vas antik itu. dan tanpa disadarinya Kenzo berdiri di samping nya memperhatikan Jui dg wajah merona merah.
“biyar ku bantu kau membersihkan pecahan vas itu Jui-chan...”.
“apa?!”. Jui berseru kaget. Dengan cepat dia menegakkan badannya. Ternyata tanpa sadar saat Jui membungkuk kaosnya yg longgar sedikit terbuka sehingga terlihat separo dadanya.
“Jui-chan???!”. Sikembar, Yusa dan Tora berteriak kaget.
“alamak! mati gue..”. Jui menunduk dg muka lesu.
“sebenarnya sejak awal aku sudah tau kalau dia cewek, tapi tenang saja Jui-chan, rahasiamu aman bersama kami”. Aki berkata dg tenangnya.
“Aki!aku tidak suka dg kebiasanmu yg mengungkapkan info penting baru setelah masalah selesai!...”. Kenzo ngomel-ngomel gak karuan.
“wah, bakalan seru ni”. Yusa ganti emut permen warna-warninya.
“jangan panggil aku Jui-Chan! Atau aku bisa mengamuk nanti!!!”. Teriak Jui sebal.
“Ok!Jui-chan!!!”. Kanon terkikik geli.
“ya...,kami tidak tau alasan pasti kenapa kau menyamar menjadi laki-laki lalu masuk ke sekolah asrama khusus laki-laki ini. tapi selama kau sekolah dan bekerja disini kami jamin rahasiamu tidak akan terbongkar”. Kata Kenzo meyakinkan.
“terimakasih, sebenarnya aku terpaksa berbuat seperti ini karna ayahku sudah tidak kuat lagi untuk membiayaiku melanjutkan ke SMU, aku punya lima adik yg semuanya masih kecil-kecil dan mereka juga perlu biaya untuk sekolah..., jadi diam-diam aku mendaftarkan diri masuk sekolah ini dan berhasil mendapatkan beasiswa hak istimewa. Demi melanjutkan sekolah akupun berpura-pura menjadi siswa laki-laki dan masuk kesekolah ini”. Jelas Jui.
“Yusa jadi terharu mendengarnya...”. *mengelap ingus dg saputangan putih bergambar kelinci nya*.
“kami bisa mengerti mengenai keadaanmu, karna kami juga bukan dari kalangan keluarga yg berada, peringkat ke empat dan lima lah yg membuat kami ada dikelas A”. kata Kazuki.
“aku percaya pada kaliyan, terimakasih sudah mengijinkanku bergabung disini”. Jui membungkuk pelan.
“Welcome to Pipopapo Club!”. Seru Kenzo mantab.

TBC


###

“sudah jadi kebiasaan, setiap ulang tahun sekolah, selalu ada penampilan dari tiap kelas. Karna itu diharapkan kelas A juga menampilkan wakilnya dalam perayaan ulang tahun sekolah besok..”. jelas Uruha sensei.
“aku jadi pengen ikut tampil ni”. Jui memandang sikembar Kazuki dan Kanon yg sibuk berdiskusi di bangku paling belakang pojok kanan kelas, kemudian pandangan dialihkannya ke Yusa yg diam-diam mencomot permen coklat nya dari dalam laci dan dengan cepat melahapnya tanpa sepengetahuan Uruha sensei yg sibuk membolak balik bukunya.
“nah! Untuk tahun ini, yg akan mewakili kelas A adalah asrama dari Pipopapo Club”.
“wah! Pas banget tu!”. Jui berseru senang.
“ohok!”. Yusa tersedak permen coklatnya.
“Yusa! Kamu diam-diam makan permen lagi.ya?!”. Uruha sensei mendatangai bangku Yusa.
“maap Uru Sensei, Yusa gak tahan udah laper banget ni..”. *puppy eyes *.
“yasudah, kalau kamu ketauan lagi makan saat jam pelajaran sekolah akan kutambah PR kimia mu”.
“sankyuu Uru Sensei”. Yusa Tersenyum manis.
“Tereng-teng-teng-teeeeng!”
“Baiklah, pelajaran kita akhiri sampai disini, jangan lupa PR dikumpulkan besok pagi”. Uruha Sensei meninggalkan ruangan kelas diikuti siswa-siswa lainnya.


DI ASRAMA

“jadi untuk tahun ini giliran Pipopapo Club yg mewakili kelas dalam perayaan ulang tahun sekolah yg ke-100 besok...”. Kenzo memimpin rapat diruang tengah asrama. Ke enam temannya duduk mengitari mejad dikanan dan kirinya.
“ada yang mau usul?”. Tanyanya.
“yusa usul!”. Mengangkat tangan kanannya.
“gimana kalau kita buat stand makanan kayak permen, ice cream, coklat dan sejenisnya”.
“permen aje pikiran lo!”.
“pertandingan basket aja pasti seru!”. Usul Aki.
“Terus Jui-chan gimana? Lo mau bongkar rahasia,eh?”. Kenzo melirik Jui yg menyodorkan kopi hangat disamping Kenzo, baru saja dia mau memprotes mengenai panggilannya, tapi tidak jadi karna Kenzo sudah membelanya.
“mungkin lebih baik kita buat sesuatu yg berhubungan dg ilmu pengetahuan”. Kata Kazuki.
“terimakasih Jui-chan”. Kazuki tersenyum ramah saat Jui menaruh teh pesanannya.
“eh, iya”. Jui jadi salahtingkah dibuatnya.
“maaak, ni cowok senyumnya maut juga...diantara dua pilihan ni gue”. Jui berseru dalam hati sambil mewek-mewek gak jelas.
“apaan dong? Fosil manusia purba?Yusa aja tu modelnya”. Kanon terkikik geli.
“ogah, mana ada manusia purba yg imut kayak Yusa”.
“ada noh! Bayi Mamot!”.
Yusa melempar Kanon dg batang lollipop tapi malah nyasar ke jidat Tora. Sontak Kanon tertawa terbahak, Yusa langsung mengkeret melihat muka masam Tora yg mengacung-ngacungkan batang lollipop.
“jangan bermain-main saat kita sedang rapat”. Katanya datar.
“maap Tora san”. Yusa mengembik lucu.
Selesai membagi semua minuman Jui duduk dikursinya.
“ah! Gue dapat ide!”. Seru Jui.
“apaan tu?”. Tanya Kanon.
“gimana kalau kita buat drama”. Jui tersenyum penuh kemenangan.
“aku setuju dg usul Jui-chan”. Kata Tora
“bah!, Tora jadi ikut-ikuta panggil gue pake embel-embel chan...”. Jui memonyongkan bibirnya.
“Aha! Aku juga setuju, yg lain?”. Kenzo menyeruput kopi hangatnya.
“Drama juga boleh, tapi drama tentang apa Jui-chan?”. tanya Aki.
“ gue gak mau mikir tema dramanya”. Jui ngambek gara-gara dipanggil Jui-chan mulu’.
“drama romeo n Juliet! Aku romeo, Jui-chan Julietnya. Kenzo sama Aki jadi ortu yg kejam, Tora algojo, Kazuki kusir kuda, Yusa....”. kanon berpikir sejenank.
“Yusa jadi pohonnya”. Kanon senyum-senyum gak jelas. *dilempar sandal jepit beruang Yusa.
“Yusa mau maen putri salju jadi kurcaci berkerudung merah yg dekat sama putri Jui-chan”. Yusa tersipu malu.
“makin aneh aja ni tema dramanya”. Jui mengaduk-aduk es kelapa mudanya.
“gimana kalau La Rose de Versailles”. Kata Kazuki kemudian.
All: SETUJUUUU!!!!!!

###

Free Blog Templates

gazejogja-1412.blogspot.com

gazejogja-1412.blogspot.com