Latest Free Templates

Jumat, 29 Oktober 2010

Hujan abu merapi menghiasi sekeliling rumah ku

Berita mengenai meletusnya merapi semakin santer tersiar minggu2 ini. Kaliyan semua pasti sudah mendengar n melihat berita lbh rincinya diberbagai media.

Dan Hari ini,merapi kembali meletus lagi tepat dini hari pukul 00.30 WIB, dan letusan kali ini adalah letusan terbesar yg mengakibatkan hujan abu dihampir seluruh daerah Sleman dan Jogja,termasuk didesa ku Ngrame Gakure. Aku baru sadar saat jam5 pagi keluar rumah mw jalan2 pagi seperti biasa, sejauh mata memandang tampak diselimuti hujan abu&pasir dg ketinggian sekitar 2-3 cm.








































Dari tengah malam sampai pagi ini hujan abu masih turun dan menurut berita yg ku lihat diTV hujan abu ini tdk berbahaya tp mengandung belerang shga warga hrs tetap waspada&selalu memakai masker.
Semoga kondisi merapi segera kembali normal,amin.

ni pic yg q ambil dari lantai atas rumah


yg ni kendaraan2 berselimut abu
Kelinci q semua sembunyi di lubang kecuali si emak yg dg santai merebahkan tubuh gendutnya yg kekenyangan XD

Sabtu, 23 Oktober 2010

Versailles - Destiny The Lovers- PV [PREVIEW]



NYaaaa~~ Finally Versailles release their new PV Destiny da Lovers..TVT
with their newest member who replaced Jasmine You,
Masashi in bass they look so awesome! *alwaus*^^
I miss u all guys!!! *big hug*
I like their new long hair style
look more elegant and cool
n da song so beautiful!
Love it Love it!!!X33
Can't wait for their full pv^3^

Sabtu, 16 Oktober 2010

Asal Muasal suka Jejepangan!

Kalau cerita awal mula suka Jejepangan, sepertinya semua anak pasti sudah kenal baik dengan dunia anime dan tokusatsu. Kalau aku sih dimulai dari Doraemon! Anime sepanjang masa!!, lanjut ke Saint Saiya, Sailormoon, Candy-candy, Minky Momo, Samurai X, Wedding Peach, dan anime2 sejenis yg mengangkat tokoh pahlawan cewek *sampai lupa saia namanya*. Waktu itu sih aku belum menganggapnya sebagai hobi, ya sekedar hiburan aja. *namanya jg anak TK n SD jadul* XD



Mulai bener2 terjun ke dunia anime itu saat aku masuk SMP, karna didekat SMP ku ada rental manga jadi hampir tiap weekend aku dan beberapa teman ku selalu nongkrong disana, dan mulai kenal deh sama Detektif Conan, Inuyasha, One piece, Hunter x Hunter, Initial D, Hikaru no Go, Gundam Seed, Pokemon, Digimon, dkk. Lo tokusatsu of course! Baja Hitam RX!!! *idola saia bgt tu*^w^, trus film2 sentai sejenis power ranger jg turut serta mewarnai masa2 kecil saia. XD


Shinichi X Kaito Kid Pictures, Images and Photos




. Apalagi saat itu mulai bermunculan TV swasta yg menayangkan anime2 keren dan berbobot. Pokoknya jaman SMP dan SMA ku tu jaman kejayaan Anime, beruntung sekali saia bisa menyaksikan anime2 itu, cz menurut ku anime2 yg ditayangkan di TV sekarang sebagian besar anime untuk adek2 balita, TK dan SD. Ide ceritanya anak-anak banget lo gak gitu cuma anime2 jadul yg diputar berulang2 aja...jadi sekarang kalau para pecinta anime bener2 pengen up date anime terbaru musti cari info sendiri…TT__TT. Jadi nglantur ke dunia anime nih, Ok! Lanjot!!




Dijaman Anime ini mulailah aku cari teman2 pecinta anime yg laen lewat dengerin chanel2 Radio yg muterin lagu2 Jepang terutama anime. *jaman doelo internet blm se booming sekarang chuy!*. Darisanalah aku dapat teman2 sesama pecinta anime, kita saling tukar info, dan berbagi pengalaman, trz aku mulai koleksi lagu2 Ost. Anime^^.
*jadi ketawa ketiwi ndiri mengingat masa2 itu*.
Dari sms ada temen yg punya ide buat sejenis komunitas pecinta Jejepangan, langsung deh kita sebar sms cari anggota sebanyak2nya, dan Alhamdulillah sampai sekarang komunitas ini masih tetap eksis. Ya… walaupun aku gak ikut dalam tim inti karna situasi dan kondisi yg tdk memungkinkan untuk selalu eksis dikomunitas.
Ortu ku benar2 orang yg taat dan disiplin. Anak gadisnya ini gak boleh keluyuran jauh-jauh pa lagi pe malem, bisa2 aku di sate sampai rumah. Aku sering berpikir.. kalau saja ada satu aja sohib ku yg orangnya free bisa diajak maen kemana aja n yg penting suka suka Jejepangan, mungkin bisa ku usahakan untuk sekali-kali kabur X3. maklum saat itu dunia Jejepangan belum sepopuler sekarang, masih sedikit anak2 yg mengenal tentang anime dan music Jepang tingkat tinggi *opo wi jal!*. ada sih beberapa temen SMA yg suka, tapi lebih ke game. Sebagian besar masih berkiblat pada dunia barat. *hmm…,malah jadi curhat ni :-p *.

Yah! Tapi aku cukup senang hanya sebagai penonton dan penggembira^^: beruntung aku dapet temen Jejepangan saat les kelas 3 SMA. Dan kita pun sering datang ke acar Jfes di jogja. Benar2 masa terindah kalau ingat Jfes saat itu, cz dunia Jep2angan lg booming2nya! Banyak Jfes dimana2, hampir tiap bulan ada! Anknya jg asyik2dan penuh rasa kekeluargaan. Hmmm…,entahlah aku merasa anak2 Jejepangan sekarang kok gak begitu sesolid dan sekompak skrg ya? Lebih suka mengunggulkan diri sendiri…*yah! Curhat lagini!* X3.




Bosen didunia anime dan karna sering denger lagu2 Jepang lewat radio juga, aku mulai tertarik pada Jpop yg berasal dari Ost. Anime beranjak ke artis2 baik solo dan band nya semacam Ayumi Hamasaki, Utada Hikaru, Mika nakashima, Asian Kungfu Generation, Back On, Uver World, TM Revolution, Gackt dan kawanannya.


Terus nular deh ke Jrock band. Dimulai dari Larc~en~ciel, Malice Mizer, Dir en Grey, Luna sea, dan seangkatannya. *penjelasan lebih lanjut tunggu corat-cotet Rechun berikutnya* ^_x
Begitulah perjalanan saia dan dunia Jejepangan yg sampai saat ini tetap saia ikuti dan tekuni terutama untuk Jrock band nya soalnya udah kecantol ama music dan para personelnya yg bohai dan aduhai! XDDD. Beberapa temen jalan ku udah mulai pada KO! Dan kembali ke dunia asalnya, tapi aku ini emang tipe orang yg gak gampang pindah ke lain hati. tetap doyan dan lahap habis musik2 Jrock! tapi tenang saja, biyar begitu Rechun Pipopapo masih tetap cintah dan bangga pada Indonesia tanah air ku ini! X333

Jumat, 01 Oktober 2010

Fanfic.Vidoll-IWanna Love (Chap.7End)

Title : I Wanna Love
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock Vidoll
Pairing : ??? ^w^
Chap : 7/END
Genre : Romance, Humor
Rating : General
Note : Untuk siapa saja yg secara sengaja maupun secara tidak sengaja menemukan dan membaca penpik ini, diharapkan untuk memberi komen dan sarannya, (komen bisa ditulis di CBox) walaupun itu hanya sepatah kata atau satu huruf itu sangat berharga bagi saia untuk mengetahui seberapa besar minat teman2 pada penpik2 geje saia ini. Trimaksih.

###


Jui berjalan pelan mengikuti dibelakang Rame sambil bersenandung mengenakan Head phone Rame.

Miageta tokai no yogareta sora wa
toosugite kokorowa surikire

Ah-hane wa mogarete soredemo
bokura waashita wo shinjite ikiru
Mado wo tatteku yuudachi naki
yamanu sora atarashikatta heya mo ima de wa
nandomo moyou wo kaete
kashikoku nareba aruhodokaketeku sunao sa
Toki ni wa uso no kotoba wo erabi
nandomo kujike sou ni natta

Ah-konna machi deitsudemo uwateku waraete iru darou ka
uchitsukeru ame no oto ni magirete wa
koe wa dashi naki tsudzuketa

“hmmm,indah sekali..”. Rame memejamkan matanya, berkata dalam hati.
“tapi suara ini seperti....”. Rame berbalik memandang kebelakang dan tak menemukan seorang pun dibelakangnya. Dia memandang kepenjuru taman kota dg kesal.
“Berisik tau!!!”. Teriak Rame.
“Rame!”. Tiba-tiba seseorang berteriak memanggil namanya.
“eh”. Rame mencari-cari sosok yg tadi memanggilnya.
Tak berapa lama dilihatnya Giru berjalan terseok-seok, perut dan tangan kanannya terbalut perban putih.
“Giru?”. Rame berseru tak percaya.
Segera dihampirinya Giru, membantunya berjalan dan mendudukkannya dibangku taman.
“Giru, harusnya kau berada di rumah sakit…luka mu kan belum sembuh benar”. Kata Rame khawatir.
“kenapa Hp mu kau matikan? Tadi aku mencari mu dan kata orang2 di Game center kau sudah pulang…untung saja kau tadi teriak..”. Giru memandang se keliling Rame.
“kau sendirian saja?”.
“tentu saja aku sendirian, aku mau pulang ke Hokaido…”. Jawab Rame cepat.
“tapi, kenapa kau mencari ku? Bukannya kau marah sekali pada ku?”. Tanya Rame penasaran.
“Shun memberitau ku dan katanya akan lebih baik kalau aku bertemu dg mu sebelum kau pergi…”. Jawab Giru pelan.
“Shun?”. Rame kaget mendengarnya.
“Aku pulang karna sudah rindu sekali dg ayah dan kampung halaman ku, aku gak apa-apa kok! Lebih baik sekarang kau kembali saja ke rumah sakit”. Kata Rame buru-buru.
“matamu tdk bisa berbohong, aku sudah mengenalmu sejak lama Rame”. Giru memandang Rame dg tegas.
“Giru..,maafkan aku…semua kesialan yg menimpa mu itu karna kesalahanku…”. Rame menundukkan wajahnya.
“hei, jangan berkata seperti itu, aku sudah memaafkan mu..jadi kau tdk usah merasa bersalah begitu…”. Giru menggaruk-garuk kepalanya yg tdk gatal.
“benarkah?”. Rame berbinar tak percaya.
“iya,iya..sudah lupakan saja semua peristiwa konyol itu”.
Rame memandang Giru tak percaya dia sangat bahagia sekali.
“kata Shun, kau mau bilang sesuatu pada ku,heh?”. tanya Giru kemudian.
“ap-apa?!”. Wajah Rame langsung merah padam.
“sebenarnya apa yg dikatakan Shun pada Giru? apa mungkin Shun sudah tau permasalahanku dg Jui si Dewa sial itu dan menyuruh Giru menemui ku??”. Pertanyaaan2 itu berkecamuk dihati Rame.
“astaga naga! Kenapa aku tdk menyadarinya saat tadi ngobrol sama Shun ya?”. Rame kelihatan salah tingkah.
“hei! Kok malah bengong gitu sih! Kamu mau ngomong apa?”. Tanya Giru penasaran.
Rame memandang berkeliling, kemudian didapatinya Jui sedang bersandar dibawah pohon tepat dibelakang bangku mereka duduk.
“mati tujuh kali! Kelinci sial itu malah mejeng di situ di saat seperti ini….”. Rame membik-membik dalam hati.
“kalau gak ada yg diomongin aku balik kerumah sakit ni”. Pancing Giru.
“eh, tunggu-tunggu!”. Rame menahan Giru agar duduk kembali.
“aku memang mau bilang sesuatu padamu…”.
“Ok! Cepat katakan”.
Hati Rame langsung mencelos melihat Giru tersenyum penuh pesona.
“ya Tuhan! Mungkin ini adalah suatu anugrah besar yg kauberikan padaku, berilah hamba mu ni kekuatan untuk mengatakan semuanya…”.
Rame memejamkan matanya berdoa dalam hati. sekali lagi dipandanginya Jui yg manggut-manggut mendengarkan musik dari head phonenya.
“sepertinya kelinci itu tdk menyadari keberadaan Giru atau cuma pura-pura bodoh saja?”.Rame ragu-ragu memandang Giru.
“kok kamu jadi cemas gitu?”.tanya Giru.
“eh, gini aku…”. Rame sekali lagi memandang kearah Jui melihat kanan dan kiri.
“kelihatannya aman, tak terlihat tanda-tanda akan munculnya suatu bencana…”. Kata Rame dalam hati.
“Begini…, sebenarnya sudah lama aku igin bilang padamu…”. Rame memandang Giru dg mantab, Jantung nya berdegup kencang, sampai takut kalau-kalau Giru dapat mendengar suara detak jantungnya.
Suasana hening sejenak, Giru menunggu lanjutan perkataan Rame dg penuh minat.
“a-aku sangat mencintai Giru, sejak pertama kali kita bertemu dg mu aku langsug jatuh hati padamu”. Hati Rame langsung plong, tubuhnya serasa terbang ringan seakan semua beban yg selama ini dipikulnya telah musnah sudah.
“Kyaaa!! Akhirnya aku berhasil mengatakannya juga!”. Rame langsung menangis bahagia.
“Rame…”, Giru seakan baru tersadar dari rasa kagetnya.
“hmm, aku juga ingin tau bagaimana perasaan Giru terhadap ku…”.Wajah Rame merona merah tak berani menatap langsung wajah Giru.
“ Rame, maaf tapi aku sudah mencintai orang lain…”. Jawab Giru datar.
“apa?!”. Seru Rame kaget.
“kayaknya, kamu selama ini gak pernah terlihat jalan sama cewek deh!”. Kata Rame heran.
“aku…”. Kini giliran wajah Giru yg memerah.
“aku sudah jadian sama Shun sejak hari pertama masuk SMA…”.
“Apa?!!”. Rame hampir terlonjak dari tempat duduk saat mendengar pengakuan Giru.
“ja-jadi kaliyan…”. Rame jadi bingung sendiri membayangkannya.
“ya, begitulah…, maaf kan aku”.
“oh, gak…gak pa-pa kok! Aku sudah siap dg semua resiko kalau ternyata kau menolak ku..”. Rame tersenyum ceria.
“sudah berhasil mengunggkapkan rasa cinta yg selama ini ku pendam padamu iu sudah cukup bagiku…,aku sudah lega sekarang dan kurasa aku baru akan pulang ke Hokaido saat liburan musim panas datang”.
“Baguslah kalau begitu, selamat ya!”. Giru tersenyum lega.
“eh? Selamat untuk apa?”. Tanya Rame bingung.
“sebenarnya tadi waktu Shun menjenguk ku di rumah sakit dia menceritakan semua hal tentang dirimu mengenai Dewa cinta sial mu itu…”.
“Astaganaga! Darimana Shun bisa tau tentang kelinci sial itu?!!”. Rame makin terkejut mendengarnya.
“itulah Shun.., selama ini dia tdk pernah percaya kalau penyebab semua peristiwa buruk yg menimpa ku adalah kau Rame, apalagi setelah muncul gossip kau punya kekuatan sihir dan sering ngobrol2 sendiri, Shun mulai mencari tau apa yg sebenarnya telah terjadi pada mu, dia sering menghaiskan waktu di perpustakaan mencari2 buku dan browsing di internet…”. Giru menghela napas panjang.
“dan siang tadi dia datang menjenguk ku dg wajah berbinar-binar, menceritakan semua tentang link piggy sentimental romance, Dewa sial cinta bernama Jui yg baru-baru ini dipilih oleh seorang gadis Jepang yaitu kamu”.
Rame cengar-cengir, malu sendiri saat mengingat kecerobohannya memilih Jui.
“waktu itu aku lagi kesal sama fan girl mu yg tiap hari selalu bikin gaduh, aku iseng saja online sampai larut malam dan tanpa sengaja menemukan link itu, dan entah karna mengantuk atau apa aku jadi salah klik…aku benar-benar ceroboh, maaf kan aku…”. Rame membungkukkan badannya.
“aku juga minta maaf karna selama ini sudah salah sangka tentangmu, mulai sekarang kita berteman lagi kan?”. Giru tersenyum ramah.
“tentu saja!”. Rame bangkit dari tempat duduknya.
“aku sungguh berterimakasih pada Shun, berkat dia aku jadi terbebas dari kelinci jelek itu! Besok kalau kau sudah bisa keluar dari rumah sakit, aku traktir kaliyan makan deh!”.
Rame tertawa bahagia.
“Ok2! Sampai ketemu besok ya”. Giru pun beranjak pergi
“apa perlu ku panggilkan taksi?”. Rame menawarkan bantuan.
“gak usah, aku sudah suruh Tero menjemputku, sebentar lagi dia datang”.
“oh, segeralah istirahat dan cepat sembuh ya!”.
“pasti! Dan kau juga, berlatihlah untuk lebih teliti dan hati-hati ya”. Giru meninju pelan lengan Rame, mereka pun tertawa bersama.

###

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Rame memandang berkeliling mencari sosok Jui yg tiba-tiba saja menghilang.
“kelinci jelek itu apa sudah kembali ke alamnya ya? Terakhir kali aku melihatnya saat mau menyatakan cinta ku pada Giru dia masih asyik dg head phone ku…”. Rame berpikir sejenak.
“Ohiya! Mungkin head phone itu kelemahan Jui! Dia terbuai saat mendengar lagu-lagu di head phone ku sampai lupa kalau aku sedang bersama Giru tadi!”. Rame melompat-lompat kegirangan.
“dasar Dewa kelinci gak sopan! Masak dia langsung pergi gitu aja tanpa pamitan dulu sih!”.
Tiba-tiba Rame menghentikan langkahnya. Dipandanginya seseorang berambut pirang dengan celana panjang dan kemeja berwarna putih sedang berbaring di padang rumput dibawah jembatan.
“itu kok kayak Jui ya?”.
Rame berlari kearah pemuda itu. Duduk disamping pemuda itu, mengatur nafasnya yg ngos-ngosan sambil memandanginya lekat-lekat sosok disampingnya yg terlihat sedang tertidur dg pulas, dilehernya tergantung head phone pink milik Rame.
“ah! Benar! Dia memang si Jui kelinci!!”. Seru Rame.
“ternyata kalau diperhatikan baik-baik Jui cute juga ya”. Batinnya dalam hati.
“haa~am…”. Jui mengerjap-ngerjapkan matanya, menutup matanya yg silau terkena sinar matahari yg mulai tenggelam dg tangan kanannya.
“Rame tan? Kenapa kau senyum2 sendiri heh?”. tanya nya.
“eh”. Rame jadi salah tingkah karna ketauan terlalu dekat memandangi wajah Jui
“Oi! Jui, kamu dari kemarin hobi banget tidur sih! Gara-gara tidurmu itu aku berhasil mengalahkan mu tau! Payah lo! Cuma denger lagu-lagu gitu aja langsung tidur”. Rame tertawa penuh kemenangan.
“jadi, kamu dah bilang ma Giru…”. Jui bangun sambil kucek-kucek matanya yg masih agak mengantuk.
“Iya dong!”. Rame senyum-senyum sendiri gak jelas.
“terus dia bilang apa?”. tanya Jui.
“ternyata dia dah jadian sama Shun…”.wajah Rame kembali mundung.
“Ha-haa~ kasihan deh lo!”. Jui terkikik geli.
“Waaa~! dasar kelinci jelek!!”. Rame memukul lengan Jui kuat-kuat.
“woi-woi! Sakit tau!”. Teriak Jui mengelus-elus lengannya.
“Kamu bisa merasa sakit?!”. Seru Rame kaget. Ditariknya lengan kemeja Jui hingga dilihatnya lengan Jui yg kemerah-merahan akibat bekas tinjunya tadi lalu disikut Jui terdapat bekas memar berwarna biru.
“Yg biru tu luka apa?”. Tanyanya lagi.
“ya gara-gara lo nubruk gue dipintu kamar tadi pagi…”. Jawab Jui meringis.
Rame memutar-mutar tubuh Jui.
“Sayap mu… Sayap mu mana?? Kok bajumu berubah jadi serba putih gini? Kamu gagal ganti sayap ya??”. Rame makin terheran-heran melihat perubahan diri Jui.
“sayap ku memang sudah tidak bisa tumbuh lagi…”. Jui memandang sungai didepannya yg berkilauan memantulkan wajah sang surya ygmulai bergerak ke ufuk timur.
“kenapa? Apa hukuman karna kau gagal menjalankan tugasmu kamu jadi gak punya sayap lagi?”.
“pasal.919, hukuman karna aku gagal membuat manusia menderita karna cinta adalah mati..”.
“oh, aku tau! Ini proses sebelum kamu perlahan-lahan…”. Rame tak tega melanjutkan kata-katanya.
“Bukan”. Sahut Jui cepat.
“eh?”.
“sekarang ini aku adalah seorang manusia biasa..”.
Rame melongo tak percaya. “apa?! Bagaimana bisa…”.
“aku minta maaf karna saat salah satu berandalan itu menusuk perut Giru aku tdk sempat mencegahnya, waktu itu indra ketajamanku sudah mulai melemah dan gerakan ku tdk segesit dulu hingga aku tdk menyadari gerak-gerik berandalan itu…”.
“itu bukan salahmu Jui, seandainya saja waktu itu aku menuruti nasehatmu agar tdk lewat gang itu..tapi sudahlah semua sudah terjadi dan yg penting tdk ada korban kan?”. Jawab Rame tersenyum.
“tapi kenapa semua bisa terjadi Jui? Kenapa kekuatanmu menghilang?”. Rame terus dibayangi rasa penasarannya.
“Ini adalah rahasia pribadi para Dewa di piggy sentimental romance jadi tdk dicantumkan di pasal-pasal dalam peraturan kontrak dewa cinta…”. Jui masih memandangi sungai dg wajah yg sulit di tebak.
“aku masih belum mengerti…,”. Rame memandang Jui penasaran.
“ini semua karna kau Rame…”. Jui tersenyum kearah Rame.
“eh?”.
“kau telah membuatku untuk pertama kalinya merasakan apa itu cinta, mengerti bagaimana rasanya mencintai seseorang…”.
“Jui…”. Rame makin bingung dg perkataan Jui.
“ya, tanpa kusadari aku telah jatuh cinta padamu Rame”.
Rame serasa mimpi mendengar ucapan Jui barusan, perasaan tak percaya bercampur bingung bergejolak dalam hatinya.
“karna selalu berada didekatmu entah kenapa melihat mu yg selalu ceria, lucu, baik dan pantang menyerah sosok gadis yg selama ini belum pernah kutemui, membuat ku ingin menolongmu disaat kau kau berada dalam kesusahan dan pada puncaknya ku biarkan kau menyatakan cinta mu pada Giru…”.
“jadi tadi kau sengaja melakukannya?”.
“aku sudah berusaha sekuat mungkin untuk membuang perasaan cinta ku padamu, tapi yg terjadi malah sebaliknya…kau lihat? bulu sayap ku makin lama semakin menghilang, tubuhku menjadi lemah, aku kehilangan semua kekuatan ku…ya, aku tdk berhasil mengusir dirimu dari hati ku Rame…”. Jui tersenyum manis sekali.
“Jui…”. Mata Rame mulai berkaca-kaca.
“saat melihatmu benar2 hancur dan merasa terpuruk karna merasa bersalah atas kejadian yg menimpa Giru, saat itu juga ku putuskan bahwa biarlah aku yg menanggung semua resiko dari perasaan terlarang ku ini…,aku tdk mau melihatmu terus bersedih, aku rindu pada senyum ceria dan tingkah konyol mu itu, aku sangat mencintai mu Rame”.
Wajah Rame merona merah, dipandanginya Jui lekat-lekat .
“maaf karna sudah sering membuatmu menangis, aku janji akan selalu membuatmu tersenyum ceria”. Jui membelai pipi Rame perlahan.
“kau tau…”.kata Rame kemudian.
“kurasa, aku juga mulai jatuh cinta padamu”. Rame memandang Jui penuh cinta, dikalungkan kedua lengannya dileher Jui dan mengecup bibir Jui dg lembut.

FINISH


Fanfic. Vidoll- I Wanna Love (Chap.6)

Title : I Wanna Love
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock Vidoll
Pairing : Belum tau, karna masih dalam proses XD
Chap : 6/7end
Genre : Romance, Humor
Rating : General
Note : Untuk siapa saja yg secara sengaja maupun secara tidak sengaja menemukan dan membaca penpik ini, diharapkan untuk memberi komen dan sarannya, (komen bisa ditulis di CBox) walaupun itu hanya sepatah kata atau satu huruf itu sangat berharga bagi saia untuk mengetahui seberapa besar minat teman2 pada penpik2 geje saia ini. Trimaksih.

###

“ayo,ayo tambah lagi!”. Teriakan dan tepuk tangan bergemuruh di sebuah bar yg bertambah rame saat malam makin merambat naik.
Rame meneguk botol alkoholnya sampai yg kesekian kalinya.
“masih kuat kau gadis cilik?!”. Beberap orang tertawa terbahak.
“tentu saja! ayo tambah lagi botolnya!”. Rame sudah merasa mual, kepalanya terasa pusing berputar dg hebat.
Beberapa detik kemudian Rame membuka matanya perlahan, mengkucek-kucek matanya yg masih mengantuk. Memandang sekeliling.
“eh? bukannya semalam aku ada di bar..siapa ya yg membawa ku pulang…”.
Rame bangun, dipijit kepalanya yg sedikit pusing lalu berjalan membuka jendela kamarnya, membiarkan sinar matahari pagi itu menerangi kamar dan wajah nya yg sembab karna menangis semalam. Di hirupnya udara pagi yg sejuk itu untuk menghilangkan seluruh kepenatannya.
Tapi kemudian Rame terlonjak kaget saat melihat Jui meringkuk dan tertidur dg pulas di balkon, tampak bulu sayap hitam Jui berserakan di sekelilingnya.
“astaga! Sejak kapan kelinci sial ini tidur? Bukannya selama ini dia selalu terjaga dan tdk pernah tertidur sekalipun?”. Rame mengamati wajah Jui yg masih tertidur, ada sedikit rasa iba di hatinya.
“tidak,tidak! Jui adalah musuh utama ku! Aku tdk boleh merasa kasihan padanya!”. Katanya dalam hati. Rame langsung turun ke dapur membuka kulkas mencari sesuatu untuk sarapan pagi ini.
“Buju bushyet! Perasaan baru kemarin aku beli sebotol susu, keju ma roti kok udah pada amblas gini?!”. Rame melambai-lambaikan botol susunya yg kosong tak bersisa.
“apa mungkin aku makan semua gara2 sebel semalem ya…” Rame mengernyitkan keningnya.
“ya sudahlah, belanja lagi aja..”. Rame melihat jam dinding di dapur yg menunjuk pukul.10.00
Dia bergegas mandi lalu pergi menuju ke swalayan di dekat rumahnya. Sementara Jui yg masih terkantuk-kantuk mengawasi kepergian Rame dari atas balkon kamar Rame.
“ha? Rame…Mau kemana dia?”.
Selesai membeli berbagai bahan makanan, dia dikejutkan dg kedatangan Shun yg sudah menunggunya di depan swalayan.
“Shun..?”. Kata Rame heran.
Shun segera mengajak Rame ke café yg tidak begitu jauh dari swalayan.
“Shun, kenapa kau ada disini?”. Rame memandang Shun yg menyembunyikan seragam sekolah dibalik mantel hitam nya.
“tadi sih pamit sama orang rumah mau sekolah tapi gak jadi, kamu sendiri jg bolos kan?”. Jawabnya tersenyum.
“aku…,aku mau keluar dari sekolah…”. Rame tertunduk lesu.
“he? Kau serius?”. Tanya Shun kaget.
“ya, setelah kupikir-pikir kalo aku terlalu lama berada di sekeliling Giru itu akan membahayakan nyawa Giru, dan aku tidak mau peristiwa kemarin menimpa Giru lagi…”.
“kau jangan termakan omongan Mika dan Tero Rame, ini semua bukan hanya kesalahanmu”. Shun memandang wajah Rame yg terlihat merana.
“apa kau sudah bilang pada Yukine dan Hyde?”. Tanya nya lagi.
Rame menggeleng pelan. “kalau aku bilang pada mereka, mereka pasti akan melarang ku pergi, karna rencana hari ini aku juga akan pulang ke Hokaido…”.
“Rame tan, jangan buru-buru mengambil keputusan seperti itu…ayah mu pasti sangat kecewa kalau kau tiba-tiba keluar dari Vidooru, ayahmu sudah berusaha keras untuk bisa membiayaimu disekolah favorit ini kan?”. Bujuk Shun.
“aku tau, tapi aku tdk egois Shun.., aku tdk akan mau menukar nyawa Giru dg kebahagiaan ku, lebih baik aku yg mengalah…aku tdk ingin melihat Giru terluka lagi…”. Rame terisak, perlahan air mata menetes dipipinya. Shun mengusap pelan pipi Rame dg jari tangannya.
“Rame yg ku kenal adalah seorang gadis periang dan penuh semangat…”. Shun tersenyum lembut sambil menggenggam kedua tangan Rame.
“keadaan Giru sudah mulai membaik, mungkin beberapa hari lagi dia sudah diijinkan pulang oleh dokter”.
“syukurlah…”. Rame mencoba tersenyum tapi malah air mata yg kembali menetes dipipi merahnya.
“Rame, dengarkan aku…”. Shun menatap tajam Rame.
“ceritakan semua permasalahanmu…aku akan siap membantu kapan pun kau butuhkan, kau tdk bisa terus terpuruk seperti ini Rame, menyalahkan dirimu sendiri seolah-olah kau pelaku utama semua kejadian ini…,kita bisa mengatasinya bersama-sama”.
“tidak, tidak bisa Shun…”. Rame melepaskan genggaman tangan Shun, mengusap air matanya.
“Ayolah Rame! aku tdk ingin melihat mu menderita seumur hidup mu, ijinkan aku untuk menolongmu…”. Bujuk Shun.
“trimakasih Shun, kau baik sekali… tapi aku tdk ingin melibatkan mu, aku takut kalau kau juga mengalami hal yg sama seperti Giru…”.
“tapi…”. Shun memandang Rame penuh harap.
Rame bangkit dari tempat duduknya. “aku harus pergi Shun, trimakasih atas semua bantuan mu, aku tdk bisa terus tinggal disini…”. Rame memandang Shun dg mata berkaca kaca.
“ Rame tan, jangan segan-segan untuk minta bantuan pada ku, kapan pun kau butuh seorang teman aku akan selalu ada untuk mu…”.
“ku rasa masalah ini hanya aku yg bisa menyelesaikannya, tapi aku pasti akan sering2 memberi kabar pada mu…,sekali lagi trimaksih banyak Shun”. dg berlinang air mata Rame membungkukkan badannya berjalan cepat meninggalkan Shun.
“Rame tan…”. Shun terduduk lesu memandang sehelai bulu hitam yg terbang rendah tertiup angin.
Dalam perjalanan Rame menyempatkan diri kerumah Yukine dan Hyde, menyelipkan sebuah surat dimasing-masing pintu rumah mereka. Kemudian pergi ke game center langganannya menamatkan beberapa permainan dg penuh semangat. Wajahnya terlihat sedikit ceria setelah bermain seharian.
“Game memang cara paling memuaskan untuk menumpahkan semua kemarahanku pada kelinci sial itu!”. Seru Rame.
“Hidup Rame!”. Seseorang berbadan ala Ade Rai mengangkat tangan kanan Rame, mengelu-elukannya karna berhasil mengalahkan gamer sejati Tokyo dalam game karate.
“yei! Hidup Rame!!!”. Semua penonton yg menyaksikan pertandingan game tadi ikut berseru meneriakan namanya.
Hari beranjak sore. Dipandangi arloji nya yg menunjuk pukul 15.00.
“oh, aku harus bergegas sekarang!”. Rame buru-buru pamit pada semua pendukungnya dan berjalan cepat menuju rumah.

###

Rame memasukkan baju dan barang-barang nya kedalam koper, meraih sebuah bingkai foto di atas meja belajarnya. Terlihat disana poto Rame dan Giru yg sedang beradu mulut dg wajah penuh benci.
“jepretan Yukine lumayan juga…”. Rame tersenyum sesaat, menutup bingkai poto itu dan meninggalkannya tetap tergeletak diatas meja .
“bip,bip,biiip..”. terdengar ponsel Rame berdering.
“moshi-moshi…”.
“Rame, ayah baru saja telpon ke sekolah mu, mereka bilang hari ini kau tdk masuk sekolah dan tidak ada libur selama seminggu ini seperti yg kau bilang ditelpon siang tadi…kenapa kau bohong dan bilang mau pulang karna sekolah sedang libur,hah?”. Terdengar nada jengkel ayahnya di ujung telpon.
“maafkan Rame ayah, tapi saat ini Rame sedang ingin menenangkan diri…ijinkan Rame pulang ayah…”. Kata Rame pelan.
“kau ini kenapa nak?”. Nada bicara ayah Rame berubah jadi khawatir.
“maaf, Rame sama sekali tdk bermaksud membuat ayah khawatir…”.
“ya sudah, cepatlah pulang hati-hati ya”.
Rame mematikan Hp nya, menutup koper besarnya, mengenakan mantel merah mudanya, kemudian dia mencari-cari sesuatu. Diajak-ajaknya isi laci meja dan mengintip dibawah tempat tidurnya.
“alat ini keren juga…, Manusia memang hebat dalam bermain musik ya?”. Jui bersandar santai dipintu kamar Rame, sebuah head phone merah muda tergantung di lehernya..
Rame mendesah kesal. “mana wortel2 mu? Kau tdk membawanya sekaliyan?”. Tanya Rame acuh.
Jui bersendawa keras. Dengan muka cemberut Rame menabrak Jui saat melewatinya keluar kamar.
“Hei!”. Jui mengelus-elus sikutnya yg memar terkena kusen pintu.

_TBC_



Free Blog Templates

gazejogja-1412.blogspot.com

gazejogja-1412.blogspot.com