Latest Free Templates

Selasa, 20 Juli 2010

Fanfic.Vidoll- I Wanna Love (Chap.5)


Title : I Wanna Love

Author : Rechun a.k.a Reiru

Fandom : Jrock Vidoll

Pairing : Belum tau, karna masih dalam proses XD

Chap : 5/?

Genre : Romance, Humor

Rating : General

Note : Untuk siapa saja yg secara sengaja maupun secara tidak sengaja menemukan dan membaca penpik ini, diharapkan untuk memberi komen dan sarannya, (komen bisa ditulis di CBox) walaupun itu hanya sepatah kata atau satu huruf itu sangat berharga bagi saia untuk mengetahui seberapa besar minat teman2 pada penpik2 geje saia ini. Trimaksih.

###

“bener-bener dah tu kelinci! Usahanya menjauhkan ku dg Giru memang nyebelin bgt!, hari ini saja dia sudah buat aku meninggalkan buku-buku pelajaran ku sampe aku gak jadi berangkat ke sekolah bareng Giru, trus Giru terjatuh dari sepedanya saat aku berusaha untuk menyapanya, yg ke tiga tim sepak bola sekolah kalah gara-gara aku nonton pertandingannya?”. Rame menggeleng-gelengkan kepalanya.

“enggak,enggak…kalau yg itu bukan gara2 aku, tapi dalam permainan kan memang harus ada yg menang dan kalah jadi wajar saja kalau tim sekolah kalah, tapi agak aneh juga sih, masak 3 kali tendangan penalty Giru melencengnya jauh banget! Nendangnya ke kedepan bola malah ngacir ke belakang…”. Rame berhenti sejenak.

“wah! Kalau itu pasti gara2 kelinci sialan itu tuh!”.

“gimana? Baguskan pertandingan tadi?”. Jui tersenyum licik, berjalan cepat dibelakang Rame.

“bagus gundul mu!”. Rame mempercepat langkahnya.

“hei Rame tan, kau mau kemana? Jalan pulang kan belok kesebelah sana, kamu kok lurus kesitu…”. Kata Jui ngos-ngosan.

“aku gak mau pulang sekarang! Kamu pulang aja duluan”. Jawab Rame cemberut.

“eh, tapi menurut ku sebaiknya kita jangan lewat jalan sini…”. Kata Jui cemas.

“aku kan gak ngajak kamu, kalau kamu gak suka yg pergi aja sana!”.

“Rame tan, jalan menuju gang itu keliatan suram dan kotor bgt, lebih baik kita lewat jalan lain saja”.

Rame menghentikan langkahnya. “kamu berisik bgt sih! Ini satu2nya jalan pintas menuju Game center”.

“gak biasanya kamu ke game center lewat gang sini?”. Tanya Jui heran.

“soalnya aku udah gak sabar lagi pengen maen Game Tinju buat mukulin wajah lo yg bikin enek itu! Menyebalkan sekali tdk bisa memukulmu sampai babak belur di dunia nyata tau!!”. Teriak Rame kesal.

“ano~. bagaimana kalau sasaran tinju mu itu kamu salurkan pada tamu-tamu kita ini”. Kata Jui.

“he?”. Saat Rame membalikkan tubuhnya terlihat lima orang pemuda berjalan perlahan mendekatinya.

“lagi kesal karna diputus cow’ ya?kenapa gak sama kita-kita aja”.

Kata salah seorang dari mereka terkikik geli.

“iya, kita2 masih jomblo lo!”.

“maap ye bang, aye Cuma mau numpang lewat doang kok!”. Jawab Rame sedikit takut.

“eit! Mau kemana, belum kenalan kok buru2 pergi sih”. Salah satu diantara mereka mencolek dagu Rame..

“tadi kau sudah ku peringatkan jangan lewat sini kan..”. Jui berlenggak lenggok melakukan pemanasan senam SKJ (Senam Kesehatan Jasmani).

“gak usah berlagak jadi pahlawan kesiangan deh lo!”. Rame mencoba menyembunyikan rasa panik dan ketakutannya.

“kenapa manis, kau tdk perlu takut pada kami, kami siap kok ndengerin semua curhat kamu”. Ke lima pemuda itu tertawa terbahak, memandang Rame penuh nafsu.

Rame berjalan mundur perlahan. “pergi kaliyan!” seru Rame.

“kamu kalau marah makin cantik deh!”. Seorang dari mereka mencubit pipi Rame. Mereka berlima terus mendesak Rame hingga Rame merasa terpojok.

“bagaimana Rame tan? Apa kau perlu kekuatan seorang Dewa cinta mu ini?”. Jui tersenyum menyeringai.

Rame tak menjawab, dia terlihat ketakutan, berusaha menghindari berandalan2 yg kini mulai mengepungnya.

“tenang gadis manis, kami Cuma ingin mengajakmu bersenang-senang sebentar dan melupakan semua kesedihan mu”.

“hentikan!berhenti kataku!!!”. Teriak Rame.

Mereka bertiga malah makin tertawa buas.

Jui baru saja menyiapkan kuda-kudanya hendak memukul salah satu pemuda yg sudah berhasil meraih tangan kanan Rame, ketika tiba-tiba sebuah bola sepak melesat dg cepat dan dengan keras menghantam kepala pemuda yg di incar Jui tadi. Pemuda itu langsung jatuh terkapar kesakitan.

“kurang ajar! Siapa itu!!”. Teriak yg lain.

“Huh! Dasar pengecut, beraninya cuma sama cewek…”. Tampak seorang pemuda berjalan mendekat, wajahnya tdk begitu jelas tertutup awanyg mendung.

“jangan berlagak hebat kau ya! Ayo kesini dan hadapi kami berlima!!”. Seorang dari berandalan itu memukul bola sepak tadi sampai kempes.

Dibawah sinar remang-remang yg dihasilkan dari satu2nya lampu kecil penerang jalan di gang itu, Perlahan Rame mulai bisa melihat perawakan pemuda itu. Tubuhnya yg tinggi kurus dan mengenakan seragam SMU yg sama dengannya, rambut lurus sebahu dengan senyum misterius dan wajah tampan luar biasa.

“ Giru?!”. Seru Rame tak mempercayai penglihatannya.

“ wah, drama Super Hero Jui terpaksa harus di tunda dulu ni”. Jui mendesah kecewamundung di pojokan.

“aku sama sekali tidak takut dg cecunguk2 kelas teri macam kaliyan”. Tantang Giru.

“Cih!kurang ajar kau! Ayo habisi dia!!”.

Satu persatu berandalan itu menyerang Giru, dan Giru dengan sigap menghindar dan balik memukul mereka dg tangan kosong.

“Giru memang hebat! Pantas saja dia bisa jadi juara karate tingkat SMU”. Rame memandang Giru penuh rasa kagum.

“alah, cuma segitu aja…”. Jui mencibir kearah Giru, menikmati wortelnya sambil menonton aksi Giru menghajar para berandalan2 itu.

“sekarang beres sudah!”. Giru memandang kelima lawannya yg terbaring merintih kesakitan, dia pun berbalik mendekati Rame.

“Wuih! Super Giru keren! Aku makin cinta pada mu!”. Teriak Jui seakan menggambarkan wajah Rame yg berseri-seri memandang ke arah Giru.

“hei! Kamu gak pa2 kan?”. tanyaGiru sambil membantu Rame berdiri.

“I,iya aku gak pa2 kok! Terima kasih banyak”. Jawab Rame berbinar.

“sekarang cepat pulang, dan jangan suka keluyuran sendiri”.

“Giru…”. Rame ragu2 untuk melanjutkan kata-katanya.

Tanpa Giru sadari, seorang dari berandalan yg tadi terjatuh dibelakangnya berhasil berdiri dan berjalan mendekat kearahnya

“apa? Aku capek ni mau pulang”. Jawab Giru acuh.

“Giru! Awas di belakang mu!!”. Teriak Rame.

Tanpa di duga tiba2 pemuda yg berada dibelakang Giru itu mengeluarkan pisau lipat dari balik saku celananya.

“Hah!”. Giru tak sempat menghindar, gerakan tangan pemuda itu begitu cepat. Beberapa detik kemudian mengalir darah segar dari perut Giru.

“GIRUUU!!!”. Rame berteriak histeris.

Mengetahui berhasil melukai Giru, wajah pemuda itu langsung panik, dia berjalan mundur mendekati teman-temannya yg masih merintih kesakitan.

“ce,cepat kabur!!”. Teriaknya berlari dandiikuti ke empat temannya yg ikut kabur menyusul dibelakangnya.

“Giru, giru…sadarlah!”. Rame tak hentinya menangis, dipandanginya Giru yg sudah tak sadarkan diri.

“Oow…”. Jui kaget melihat kejadian didepannya yg berlangsung dg cepat hingga dia tak sempat melihat kapan berandalan tadi menarik pisau lipat dari saku celananya.

“Jui! Kau benar-benar sudah keterlaluan!!!”. Teriak Rame marah.

“kau sengaja melakukan ini semua kan!!!”.

Jui hanya terdiam memandang bulu sayap hitamnya yg berjatuhan disekelilingnya.

###

“apa yg sudah kau berbuat pada Giru, dasar cewek sialan!”. Mika hampir saja menampar pipi Rame ketika Shun tiba-tiba mencengkeram tangan Mika dg kuat.

“ lepaskan Shun!”. Teriak Mika melepaskan diri dari genggaman kuat Shun.

“kau tidak berhak melukai Rame, Mika!”. Kata Shun tegas.

“kau ini buta ya Shun?! jelas-jelas Rame ini adalah pembawa sial bagi Giru, gara2 menyelamatkan nyawa cewek gak guna ini, Giru jadi terluka parah!”.

“aku…,aku sama sekali gak nyangka kalau akan begini jadinya…”. Rame terisak tak kuasa menahan air matanya.

“lo tu gak pernah puas-puasnya ya mengganggu kehidupan Giru!”. Tero ikut-ikutan menumpahkan rasa kesalnya pada Rame.

“kaliyan tidak bisa langsung begitu saja menyalahkan Rame, yg melukai Giru kan para berandalan itu!”. Bela Shun.

“tapi kalau Giru gak nolongin cewek sial itu, semua ini jg gak bakalan terjadi kan?”. Mika mendorong tubuh Rame hingga Rame hampir jatuh.

“benar! Setiap ada Rame, Giru pasti kena musibah, aku yakin Rame memang sudah merencanakan semua ini untuk menyingkirkan Giru…”. Seru Tero dg sengit.

“aku tau kau sangat menyukai Giru! kau pasti sangat kesal karna selama ini Giru tdk pernah memperhatikan mu…karna itulah kau membuat semua kesialan ini untuk balas dendam pada Giru sampai akhirnya Giru minta maaf dg merengek rengek padamu…,itu kan yg kau inginkan!!!”. Tambah Tero.

“oh, sungguh picik sekali cara mu itu! Dan setelah melihat Giru terluka kau sekarang merasa puas! Iya? Benar begitu kan Rame?!!”. Mika menarik kerah seragam Rame.

Rame tak menyahut, dia terus menangis mukanya tertunduk pasrah

“Hentikan Mika!”. Shun menarik Rame merangkulnya menghindar dari Mika.

“kenapa kau selalu saja membela Rame,Shun? dia tdk perlu dikasihani!”. Seru Tero.

“kaliyan semua memang keterlaluan! Kalau memang Rame ingin menyakiti Giru, buat apa dia menolong dan membawa Giru sampai ke rumah sakit ini lalu menelpon kita semua untuk ke rumah sakit!”. Shun mulai marah sekarang.

“kalau memang benar semua tuduhan kaliyan itu, Bukankah lebih simple kalau Rame langsung meninggalkan atau menyembunyikan saja Giru disuatu tempat tanpa ada orang yg tau membiarkannya sampai Giru mati!”. Shun mendekap Rame dg lembut mencoba membuat nya tenang.

Tero, Mika dan teman-temannya terdiam tak ada yg menyahut.

“harusnya kaliyan berterima kasih pada Rame dan jangan buat keributan di rumah sakit kalau kaliyan tak ingin buat keadaan Giru makin parah!”. Shun mengantar Rame keluar rumah sakit.

“Rame tan ,lebih baik sekarang kau ku antar pulang”. Kata Shun sambil menyodorkan sapu tangan pada Rame.

“trimakasih, tapi gak usah Shun, aku bisa pulang sendiri”. Rame menyeka air matanya dg saputangan Shun.

“ semua ini gak ada sangkut pautnya dengan mu Rame …, jangan pedulikan semua perkataan mereka, aku percaya padamu Rame tan”. Shun menatap Rame dg iba.

“Shun, kau baik sekali, tapi maaf saat ini kau sedang ingin sendirian…,biarkan aku pulang sendiri”.

“Ok! kalau memang itu bisa membuatmu lebih baik…trimakasih sudah menolong Giru…”.

“Huum, trimaksih Shun”.

“ya, hati-hati Rame tan…,kalau ada apa2 kau bisa menghubungi ku”.

Rame menggangguk pelan lalu berjalan meninggalkan Shun yg terus memandanginya sampai Rame takterlihat lagi dari pandangannya.

“ano~..,apa kau baik-baik saja Rame tan?”. Tanya Jui menyapa Rame,dia duduk menunggu dibangku taman kota saat Rame melewatinya.

“oh, kukira kau sebentar lagi akan mendapat penghargaan besar karna sudah berhasil melaksanakan tugas mu dg baik!”. Rame memandang Jui dg sengit.

“bagaimana keadaan cowok mu itu,eh?…”. Tanya Jui santai.

Rame mendekati Jui, memandangnnya dg penuh amarah yg meledak-ledak.

“sekarang sudah puas kau?! Ini kan yg selama ini kau harapkan! Menyiksa perasaan ku sedikit demi sedikit dg Giru sebagai umpannya…”. Tangis Rame langsung pecah kembali.

“tega sekali kau menyiksa ku seperti ini…Kenapa kau tdk membunuh ku saja sekaliyan! Kenapa?!!”. Air mata Rame makin deras membasahi kedua pipinya.

“Rame tan, aku tau bagaimana perasaanmu…”. Jui bangkit mendekatinya.

“apa katamu? sejak kapan kau punya hati! kau bahkan tdk pernah tau bagaimana rasanya mencintai seseorang dan bagaimana sakitnya saat orang yg kit sayangi terluka…yg ada didirimu hanyalah perasaan iblis!”. Wajah Rame tegang menahan marah.

“sekarang kau bunuh saja aku! Agar tak ada lagi orang yg terluka karna ku!”.

“itu tidak akan bisa…”. Jui berkata lirih.

“kenapa? Kau takut hah! Katanya kau Dewa sial cinta yg hebat, kenapa hanya membunuh satu gadis lemah seperti ku saja tdk bisa!!”.

Jui memalingkan mukanya, dari tatapan tajam Rame.

“Jui! Kenapa kau diam saja! Jawab pertanyaan ku!!”. Rame mendorong tubuh Jui hingga dia mundur beberapa centi, tp Jui tak bergeming dia tetap mengacuhkan Rame dan diam membisu.

“kau benar-benar menyebalkan! Aku benci pada mu!!”. Teriak Rame yg langsung berlari pergi meninggalkan Jui.

Jui menengadahkan mukanya memandang langit malam yg indah berhiaskan ribuan bintang. Angin malam yg berhembus perlahan menyapu bulu-bulu sayap hitamnya yg makin banyak berguguran.

_TBC_


Tero

Fanfic Vidull. I Wanna Love (Chap.4)

Title : I Wanna Love
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock Vidoll
Pairing : Belum tau, karna masih dalam proses XD
Chap : 4/?
Genre : Romance, Humor
Rating : General
Note : Untuk siapa saja yg secara sengaja maupun secara tidak sengaja menemukan dan membaca penpik ini, diharapkan untuk memberi komen dan sarannya, (komen bisa ditulis di CBox) walaupun itu hanya sepatah kata atau satu huruf itu sangat berharga bagi saia untuk mengetahui seberapa besar minat teman2 pada penpik2 geje saia ini. Trimaksih.


###

“huh! Sebenernya apa sih yg bisa bikin tu kelinci sialan berhenti ngikutin aku…”. Rame berjalan perlahan menyusuri koridor sekolah.
“aku kasih obat tidur di wortelnya gak mempan, dipukul biyar pingsan badannya tembus pandang, dikurung bisa tembus tembok, semua wortel dirumah ku sembunyiin dia tetep bisa nemuin wortel2 itu, sekarang sih dia memang gak ngikutin aku, tapi pas aku ketemu Giru entah darimana dia bisa tiba-tiba saja muncul….”. Rame menghela nafas panjang.
Saat Rame melewati kamar mandi cewek, tiba-tiba seseorang menyeretnya masuk kedalam kamar mandi.
“Hei!”. Rame berteriak kaget.
“nah! Ni dia si pembawa sial itu!”. seorang siswi menarik kerah kemeja Rame dg kuat.
“Mika?!”. Teriak Rame kaget.
“Maksud kamu apa sih! Maen keroyok segala lagi!”. Rame memandang tiga orang teman Mika yg berdiri dibelakang Mika, menatapnya penuh dendam.
“lo gak usah pura-pura sok bego’ deh, semua kejadian yg menimpa Giru itu ulah lo kan?!”.
“jangan sok tau ya?itu semua Cuma kebetulan aja dan gak ada sangkut pautnya sama aku”. Bela Rame.
“halah! Ngaku aja deh lo!”.
“maap ya, aku gak ada waktu buat meladeni kaliyan”. Rame mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Mika.
“mau kemana lo?!”. Seru Mika. Serentak ke tiga teman Mika yg lain langsung memegangi kedua tangan Rame, hingga Rame tak bisa bergerak.
“apa-apaan sih kaliyan! Lepasin!”. Rame mencoba berontak tapi sia-sia, ketiga teman Mika memegang tangan Rame kuat-kuat.
“aku bilang lepasin! Sakit tau!!”.
“hah! Percuma kamu teriak2 gak bakalan ada orang yg mau masuk kesini karna dipintu sudah kami pasang tulisan ‘kamar mandi ini rusak’.”. Mika dan ketiga temannnya tertawa terbahak.
“sebenernya mau kaliyan apa hah?!”. Teriak Rame marah.
“permintaan kita gampang, kita pengen lo keluar dari sekolah ini dan kalo perlu lo musti pergi dari Tokyo dan jangan ganggu Giru lagi!”.
“cih! Kenapa gak kaliyan aja yg pergi dari sini dan berhentilah bersikap sok pahlawan!”.
“Claps!!”. Pipi kanan Rame memerah terkena tamparan Mika.
“Cuma segini aja?”. Darah segar mengalir dari bibir Rame yg mencoba tetap bersikap tenang.
“astaga Rame tan, kenapa kamu bisa nyasar kesini?!”. Seru Jui yg tiba-tiba sudah berada disamping Rame.
Rame tak mengindahkan Jui dia menatap Mika dg sengit.
“beraninya Cuma main keroyok, dasar pengejut!”.
“Diam kau!!!”. Mika menjambak rambut Rame, hingga Rame menjerit kesakitan.
“Dasar cewek sialan!”. Jui bersiap memukul Mika.
“Pergi kau dari sini! Ini bukan urusan mu!!”. Teriak Rame pada Jui.
“Apa?!”. Kata Jui kaget.
“kau mau dicincang habis2an sama cewek2 buas ini!”.
“ku bilang pergi!!!”. Rame berteriak marah.
Mika tertawa keras. “berteriaklah sepuasmu, disini tidak akan ada orang yg bisa mendengarmu”.
“dasar kau nenek sihir! Kau pikir dengan memukuli ku Giru jadi jatuh hati pada mu? Itu ga akan pernah terjadi!”.
“Diam!!”. Mika menonjok perut Rame, hingga Rame terbatuk kesakitan.
“Rame!”. Teriak Jui khawatir.
“pergi sana kelinci sialan…,Kau gak perlu ikut campur”. Kata Rame lirih dipandanginya wajah cemas Jui .
“heh? Kau tadi menyebut kami apa?! kelinci sialan kata mu?!”. Mika menjambak rambut Rame dan menamparnya lebih keras lagi.
Jui memandang Rame sejenak. “yah, kalau memang itu maumu, aku akan pergi…tapi kau harus janji padaku jangan mati dulu ya”.
Jui terbang menghilang menembus dinding kamar mandi, meninggalkan beberapa helai bulu sayap hitamnya.
Ada sedikit rasa menyesal dalam diri Rame saat memandang Jui meninggalkannya, tapi Rame tau kalau dia mengijinkan Jui menolong nya, pasti berita yg telah beredar mengenai dirinya yg punya kekuatan gaib akan dipercaya semua orang dan itu akan menjauhkannya dg Giru, selain itu Rame juga tdk ingin Mika dan teman2nya jadi terluka parah terkena pukulan Jui.
“apa susahnya sih bilang kalau kamu berjanji akan meninggalkan kota ini dan tidak menghubugi Giru lagi!”. Seru Mika sebal.
“aku bukan babu mu, jadi kenapa aku musti nurutin semua perkataan mu?!”.
“kamu pengen dibuat babak belur dulu ya!”. Mika mencekik leher Rame.
“Mi-mika, lepaskan…”. Leher Rame tercekik tak bisa bicara.
“kami akan melepaskan mu, kalau kamu sudah berjanji untuk tidak mengganggu ku dan Giru lagi!”.
“ka-ka…”.Mulut Rame membuka dan menutup tak bersuara, menahan cekikan Mika yg semakin kuat.
“Rame! Rame apa kau ada didalam!!”. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar kamar mandi.
“Rame, jawab kami!!!”. Seseorang menggedor-gedor pintu kamar mandi yg terkunci.
“itu suara Hyde dan Yukine!”. Seru Rame dalam hati.
“siapa yg memberi tau mereka kalau kita ada disini!”. Seru Mika marah memandang ke tiga tamannya.
“ka-kami gak kasih tau siapa-siapa kok!”. Jawab salah satu teman Mika diikuti anggukan yg lain.
“sial! Mika melepaskan cengkeramannya dari leher Rame.
Rame terbatuk-batuk, mengatur napasnya agar kembali teratur.
“Rame, kalau kau tidak menjawab kami akan mendobrak pintu ini!”.
“dengar!”. Mika mnegacungkan jarinya.
“kali ini kau selamat, tapi lain kali kami gak akan membiarkan mu kabur dg mudah, ingat itu!”. Ancam Mika menempeleng kepala Rame.
“satu,dua…”. Hyde dan Yukine mencoba mendobrak pintu dari luar.
“lepaskan Rame dan dudukkan dia di toilet, cepat!”. Mika mendorong tubuh Rame dibantu ketiga temannya. Rame tak bisa melawan karna badannya terasa sakit semua.
“tiga!”. Pintu menjeplak terbuka. Hyde dan Yukine masuk kedalam.
“Rame!!!”. Teriak mereka bersamaan.
“aduh, berisik banget sih!”. Mika dan ketiga temannya berlagak sedang berdandan di depan cermin, membetulkan letak jepit rambutnya.
“heh! Nenek sihir! Kau sembunyikan dimana Rame?!”. Teriak Hyde.
“oh, kaliyan cari Rame? Dia lagi di toilet tu”. Jawab Mika santai sambil menunjuk ke kamar toilet.
“awas kau kalau sampai terjadi sesuatu pada Rame!”. Teriak Hyde.
“ih, disini panas banget ya guys, kita pergi aja yuk!”. Mika dan ketiga temannya langsung pergi meningalkan Hyde dan Yukine yg menatap mereka dg sengit.
“Rame tan!”. Yukine memeluk Rame yg terduduk lesu ditoilet.
“teman-teman, trimakasih ya”. Kata Rame tersenyum.
“apa yg mereka lakukan pada mu Rame?”. Hyde membantu Rame berdiri.
“kaliyan tenang saja, aku gak pa-pa kok!”.
“gak pa-pa gimana? bibir mu sampai berdarah begini…”. Yukine terisak sambil membersihkan mulut Rame dengan tisu.
“besok kita kasih pelajaran ke empat nenek sihir itu!”. Seru Hyde.
“udah, gak usah Hyde.., yg penting aku sekarang baik-baik aja kan? Kalau kita membalas mereka itu artinya kita sama saja dg mereka”.
“Rame tan, mulai sekarang kau harus terus bersama-sama kami, kau jangan tiba-tiba menghilang gitu dong, untung kau tadi sempat sms aku …”. Yukine menyeka air matanya.
“iya,iya…, aku janji, maaf aku karna sudah membuat kaliyan cemas”.
Rame memeluk kedua sahabatnya.
“tunggu dulu, sms? Aku kan dari tadi dipegangi terus sama ketiga teman Mika, bagaimana mungkin aku bisa sms Yukine?”. Rame bertanya dalam hati.
“oh! btw, kaliyan berdua kuat juga bisa mendobrak pintu kamar mandi yg terkunci ini”.
“iya dong! Kita berdua kan pemain bassball handal”. Jawab Hyde diiringi tawa Yukine.
Sesaat Rame baru tersadar kalau Jui sedari tadi berdiri bersandar dipintu kamar mandi, beberapa helai bulu sayap hitmnya berguguran. Dia tertunduk lesu namun kemudian tersenyum lega memandang Rame.

###

Rame duduk termenung dikasurnya ditemani Jui yg duduk disampingnya, seperti biasa memakan wortel dg lahap.
“heh? nglamun aja lo, ntar kesambet baru tau rasa”. Tanya Jui.
Rame memandang Jui dg tajam hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa centi.
“apa ada yg aneh dg wajah ku?memang sudah sekitar 50th aku gak pernah facial dan ke salon merapikan rambut sih…”. Jui merapikan rambut dg jari-jari tangannya, sesaat terlihat wajah Jui memerah.
“ye? Sapa jg yg nanya! Aku Cuma pengen tau sebenarnya apa sih yg membuatmu paling ketakutan?”. Tanya Rame penasaran.
“takut?”. Jui terkikik geli.
“Dewa seperti ku tidak pernah takut pada apapun! tapi mungkin aku akan sangat ketakutan kalau sampai wortel punah dan musnah dari peredaran didunia ini”.
“yah! Kalo itu mah mustahil,kalaupun wortel benar-benar punah pastinya baru akan terjadi bepuluh-puluh tahun lagi saat manusia terlalu sibuk dg pekerjaannya hinngga mereka tdk sempat buat makan dan hanya mengkonsumsi pil-pil saja, dan pastinya saat itu aku juga udah jadi penghuni kuburan…”. Rame tertunduk lesu.
“ha-ha,haaaa!”. Jadi kau mau mencari2 kelemahan ku heh? walaupun kau sudah cari diberbagai buku dan sumber lainnya, semua itu sia-sia saja! Karna aku ini Dewa Jui yg agung!”. kata Jui bangga.
“gak mungkin! Aku gak percaya, setiap makhluk itu pasti punya kelemahan”.
“ya-ya-ya… kau bisa menang kalau kau berhasil menyatakan cinta mu pada Giru”. Jui nyengir dg nada meremehkan.
“baru kali ini aku ngerasa susah bgt ngomong didepan orang, Cuma buat bilang ‘aku cinta padamu’!”.
“Hyahahaaa~, itu salah mu sendiri dasar bocah ceroboh”. Jui mengajak-ajak rambut Rame.
“Menyebalkan!”. Rame merengut lucu.
“Btw, Bulu sayapmu ni bikin kotor kasur ku tau!”. Rame menunjuk beberapa helai bulu sayap hitam Jui yg bertebaran di kasur Rame.
“oh, sekarang emang musimnya ganti sayap prosesnya sama kayak ular yg ganti kulit gitu…”. Jawab Jui se kenanya.
“huh! Awas kau!” Rame memukul kepala Jui dg bantal. Dan Jui terus tertawa terbahak karna bantal itu tak bisa mengenai tubuhnya yg tembus pandang.

_TBC_


SHUN

SUG-New Look

wwwwww
mereka makin mumut banget pa lagi Yuji
so cute ne...*dies*










Miku (AnCafe) New Band lc5


Yak! Inilah band baru garapan Miku Ancafe bernama Ic5
Dengan formasi :
Vocal: miku || (Antic Cafe)
Guitar: Yumeji || ex. ?? (Mello) ? RHYOLITE
Guitar: Reo || ex. plu’to ? Clavier [as Dai] (Guy’s Family) Brother
Bass: Sato || ex. Diod’honneur (Mello)
Drums: Aki || ex. plu’to ? P*Route ? GAM (Ninjaman Japan)

Menurut ku Di Ic5 Miku keliatan lebih nge-Rock dan menghilangkan unsur Oshare kei *da real baby nya* X33
Tapi gak tw kenapa saia lebih suka Miku di Ancafe yg keliatan mumut dan slalu ceria 8D

Yosh! Saia tunggu single dan PV ^w^

Credit to: edohsama

Selasa, 13 Juli 2010

BANZAI SPANYOL!!!

Akhirnya Spanyol berhasil menang PilDut juga setelah berhasil mengalahkan Belanda 1-0 dibabak perpanjangan berkat gol maut Niesta, bocah kontet penuh kejutan ini membawa Spanyol meraih juara PilDut untuk pertama kalinya! *ditendang Niesta*
=w= *nangis terharu*.
Gak sia-sia saia dukung mereka dari awal PilDut. Bahkan saia sampe baku mulut sama babe yg ngefreak abiz sama Jerman. Yah! Semoga dengan mengawinkan juara piala Eropa dan PilDut, menjadikan pasukan da real Ikemens ini makin sukses, dan terus berjaya! 8D
Akhir kata…I lop u David Villa! X3333 *ra nyambong!*

Free Blog Templates

gazejogja-1412.blogspot.com

gazejogja-1412.blogspot.com