Author : Reiru a.k.a Rechun
Fandom : Jrock Kenzo x OFC
Genre : Humor
Chapter : one shoot
Rating : G
Note : Penpik ini tercipta saat long holiday Waisak, gara2 flu aku libur gak bisa kemana mana. Dan bosen jg cuma guling2 di kasur, akhirnya tercipta deh penpik Geje bersama akang Kenzo ini XDDD
Ku tunggu komen, saran kaliyan! Enjoy it!
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Saia, so Please NO robbing without my permission! Sankyuu^^:
###
“Sunny Sunday!”. Aku berdiri di balkon kamar sambil merentangkan kedua tangann ku, mengambil napas panjang menikmati segar nya udara pagi ini.
Tiba-tiba nada dering Kagrra, Kasunda Fuyu no Mukou ni dari ponsel membuyarkan lamunan ku.
“Ohayou Baby!”. Terdengar nada ceria dari ujung telpon.
“Ohayou juga Baby ku tercinta!”. Wajah ku langsung berubah merah tiap menerima telpon darinya.
“ u look so beautiful today”.
Aku celingak celinguk ke kanan, kiri, tengok belakang dan keatas, hanya awan putih berbentuk buaya berjalan pelan yg kulihat. Terdengar Kenzo yg tertawa terbahak.
“Lha! Kamu kok malah ketawa sih Bab?”. Tanya ku heran.
“aku ada dibawah sini Baby…”.
Kulayangkan pandang ke jalan di ujung rumah, dan tampaklah Ikemen berkacamata riben mengklakson sepedanyanya sambil melambai-lambaikan tangan.
“Mukyaaa~ kamu datang dari mana Bab?!”. Takjub melihat Kenzo yg sudah cool dengan setelan kemeja putih dan celana jeans nya.
“ya dari emak gue lah, sini buruan turun! Kita jadi pit-pitan keliling komplek kan?”. Teriak Kenzo.
“Iya, aku ganti baju dulu ya?”.
“udah,pake pajama beruang itu jg keren kok bab!”.
”tar yg ada aku dikira emak lo lagi”. Kenzo tertawa lebar memandang wajah ku yg manyun.
Lima belas menit kemudian aku sudah duduk manis di bangku belakang sepeda Kenzo. Karna hari libur, banyak warga sekitar yg berjalan-jalan dan bersepeda disekeliling taman kota. Kenzo mengamati pemandangan sekitar taman, mengayuh sepedanya pelan, sambil sesekali bersiul ceria.
“Nyanyi dong Bab biyar tambah rame”. Katanya kemudian.
“Hmm,nyanyi apa Bab?”.
“Terserah Baby deh! Yg penting ceria dan pembangkit semangat!”.
Ku pandangi wajah Kenzo yg tersenyum penuh pesona kearah ku…*nose bleed*
“dung, dung, tak, dung,dung,dung, tak…”. Kenzo mulai bersenandung Seolah mengiringi lagu ku dg suara drumnya.
Perlahan aku mulai menyanyikan sebuah lagu yg baru-baru ini sedang kuhafalkan *lol*
“ mada mada yume ha samenaide…kono michi no mukou nani ga matterudaro…iko iko kotae ha arukara…akiramekirenai tachidomarenainda, demo ushirogami hikuato.. sukoshidakedemo…sono yawarakana egao no tonari ni itaikeredo, …”.
Aku menahan tawa sebentar saat melihat Kenzo menggeleng gelengkan kepalanya. Dan kami pun menyanyikan Reef lagu itu bersama.
“ massugu ni kakedasu.. harewataru aozora ga mabushii oikaze ni oaorare atarashii tabi ga hajimaru…itsuka mata aeruyo furikaerazuni ashita he mukauyo…GOOD LUCK MY WAY shinjiru michi he…”.
Lagu Larc-en-ciel Good Luck My Way itu mengiringi perjalanan kami hingga ke pinggir sungai taman kota. Kenzo menghentikan sepeda, memarkirkannya di tempat parkir sepeda.
“untung kita berangkat pagi-pagi jadi tempat ini belum terlalu rame, enaknya kita sarapan dimana ya bab?”.
“lesehan di pinggir kolam situ ja!”. Jawab ku sambil menunjuk kearah kolam luas yg dihuni beberapa ekor angsa yg cantik.
“Ok!”. Kenzo mengandeng tangan ku dan tersenyum manis sekali.
*author nose bleed again mbayangin senyum Kenzo*.
Setelah tikar digelar dg tdk sabar Kenzo mengambil kotak bentonya dari dalam tas piknik yg dibawanya.
“aku bawakan bento special buat kamu baby!”. Serunya.
“aku juga bawa bento buatan aku sendiri khusus buat kamu bab!”. Kita pun saling tukar bento dan mata kenzo langsung berbinar binar melihat isi Bento dari ku
“Wow! Nasi goreng special plus pepes ikan kesukaan ku!!!”. Kenzo dg segera melahap Nasgor itu dg penuh suka cita tanpa melihat wajah ku yg mundung melihat isi bento dari Kenzo.
“Bab, kok aku cuma dapet bakmie goreng doang sih! Kalau beginian ma gak special..”. Keluh ku.
“Special lah Bab, kan mie nya dibuat dg penuh cinta”. Jawab Kenzo sambil mecicipi pepes ikannya.
“maksud aku special itu masakan buatan baby sendiri, bukan masakan pabrik baby”. Wajah ku masih merengut gak trima.
Kenzo tertawa melihat muka ku yg menggelembung lucu.
“Baby kan tau ndiri, abang gak bisa masak ya cuma mie, nanak nasi ma masak air doang…”.
“ ya paling gak bawa makanan warung buat cadangan kek”.
“Oh iya! Abang tadi sempet bawa lotek kesukaan mu baby!”. Kenzo celingak celinguk keseliling taman.
“nah! Itu dia bungkusan abang!”. Tanpa pikir panjang Kenzo mengambil sebuah bungkusan tas kresek merah yg tergeletak disamping parkir sepeda.
“ne? aneh banget, perasaan tadi pas kesini Baby gak bawa kresek merah itu deh! Tas bentonya aku yg pegang trus dari mana asal kresek merah itu?”. Pikir ku heran.
“Tada! Ni dia lotek jumbo buat kamu baby!! Walaupun buatan warung tapi karna abang membelinya dg penuh rasa cinta dijamin ni lotek makin maknyus rasanya”. Kenzo kembali memamerkan senyuman mautnya dan menghilangkan semua prasangku tentang bungkusan itu.
“ abang bukain ya Bab”.
Kenzo memakai sarung tangan sepedanya “ biyar higienis dan loteknya tetap bersih”. Sambil tersenyum penuh cinta dibukanya kresek merah itu, tapi bukan bungkusan kertas coklat dibalut karet khas lotek langganan ku melainkan kotak kardus panjang seperti bekas kardus sepatu yg terlihat. Kecurigaan ku pun kembali muncul.
“ kok bentuk bungkusnya gitu Bab?”. Tanya ku penuh curiga.
“ namanya juga lotek jumbo jadi tempatnya jg musti besar kan?”.
“ Hati-hati lo Bab, sekarang kan lagi musim bungkusan-bungkusan nyasar yg mencurigakan gitu…”.
Aku memandang Kenzo dg rasa cemas.
“Tenang Baby, ini cuman lotek jumbo biasa kok! semuanya aman terkendali”.
Perasaan ku mulai gak enak saat Kenzo berusaha membuka kardus itu.
“Baby, jangan dibuka!”.
Terlambat, kardus telah terbuka disertai dg bunyi letusan keras dan membuat Kenzo jatuh taksadarkan diri seketika itu juga.
“BABY!!!”. Aku berteriak histeris.
Orang-orang disekitar kami pun berhamburan kearah kami, ingin melihat sumber suara letusan tadi.
“Baby, bangun!”. Ku sandarkan tubuh Kenzo di pangkuan ku.
“ Cepat pangil ambulans dan polisi!”. Seseorang berteriak memanggil bantuan.
“Baby, maapin aku ya gara-gara aku kamu jadi kayak gini…”. Ku seka air mata yg mulai mengalir deras di pipi ku.
“tapi salah kamu juga sih! Sok tau dan maen buka sembarangan aja, udah tau sekarang lagi musim bom-boman gini harusnya kamu lebih hati-hati kalau lihat barang-barang mencurigakan..”
Ku raba beberapa bagian tubuh Kenzo, mencari kalau-kalau ada bagian tubuhnya yg terluka.
“Alhamdulillah kagak ada lecet, tubuhnya tetap mulus dan bening…tapi kok Baby gak sadar-sadar ya?”.
Ku pegang pergelangan tangan Kenzo, syukurlah denyut nadinya masih terasa.
“Baby,bangun dong! Kamu cuma main-main aja kan!”. Ku tepuk-tepuk pipi Kenzo, tapi dia tetap tidak bergeming.
“Baby, …ayo buka mata mu!”. Tanpa terasa Air mata ku kembali mengalir.
“Baby, ini sama sekali gak lucu… kamu mulai membuat ku merasa takut sekarang….”. aku sudah tak kuasa lagi menahan air mata yg akhirnya tumpah ruah tak terkendali. Ku benamkan kepala ku di dada Kenzo.
“ Kenzo kun, aku sangat mencintai mu jadi kumohon bukalah matamu…”
Tiba-tiba kurasakan tangan Kenzo membelai kepala ku dg lembut.
“aku paling gak tega lihat cewek nangis…”.
“Kenzo!”. Aku tersontak kaget. Kulihat wajah Kenzo yg nyengir lebar.
“untung aku pake sarung tangan anti peluru, dan ini cuma bom dg daya ledak kecil kok bab, jadi tdk begitu berbahaya…”. Kenzo malah tertawa melihat wajahku yg cemas.
“ Tenang aja Bab, aku baik-baik aja kok!”.
“ kamu tu bener-bener nyebelin!”. Teriak ku marah.
“ Aduh!”. Kenzo meringis kesakitan mengelus kepalanya yg terantuk saat ku bangkit dan metinggalkan nya begitu saja.
“Baby, jangan marah dulu dong!”. Kenzo berlari menyusul ku.
Aku terus berjalan cepat tanpa menengok kebelakang.
“ Iyadeh aku minta maaf,udah buat kamu khawatir..please berhenti dulu baby”.
Diseberang jalan kulihat seorang cowok mengendarai montor balap merah berperawakan atletis, rambutnya sedikit pirang, mengenakan rompi ketat dan celana panjang berwarna hitam , dia menoleh kearah ku, dan tampaklah wajahnya yg terpahat begitu sempurna, dia menatap ku dg tajam.
Tanpa ragu aku langsung duduk membonceng dibelakangnya.
“Tarik bang!”. Seru ku.
Cowok itu tersenyum tipis. “pegangan yg erat ya?”.
“Woi! Tunggu!!!”. Kenzo berteriak dan mengumpat kesal melihat ku pergi dg cowok misterius yg tak dikenalnya.
_FINISH_
Note :
Dari sepenggalan penpik one shoot diatas, ada dua pesan yg bisa kita ambil hikmahnya. Pertama, selalu waspada dengan berabgai barang yang tergeletak secara tdk wajar di sekeliling kita. Segera lapor polisis atau tim gegana terdekat. Pastikan bahwa barang itu aman dan bukan bungkusan bom buku, bom kresek atau bom snack lainnya.
Kedua, selalu punya tumpangan cadangan untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi hal yg tdk diinginkan yg terjadi pada tumpangan kita yg pertama.
Kai : “maksud lo tumpangan cowok gitu!”
Rechun: “loh! baby kapan pulangnya? Bukannya kemarin lg sibuk ngurus konser ya?”
Kai : “oh! Jadi gini kerjaan mu kalau lagi ditinggal laki, baby?!”
Rechun:”wait2! Jangan salah paham dulu dong bab”.
Kai :”gimana gak salah paham, bukti mengatakan bahwa kamu sekarang sering lirik2 rumput tetangga, mulai dari rumput seger *tunjuk Kenzo*…sampai rumput kering *tunjuk rambut Tsukasa*.
Rechun: *pilin2 rambut yg udah kruel*, “ya mau gimana lagi, abang gak pulang2, kehabisan kebutuhan batin ni bab…kagak nahan lihat yg bening2 lewat”.
Kai : “padahal abang udah bawa voucer belanja setahun penuh, tiket liburan seminggu ke Prancis ma nonton konser Laruku bareng”. *kipas2 tiket konser*.
Rechun: “I love u pull baby!!!”.
Kai :”ogah, abang tiba2 pengen hibernasi 6 bln ni”. *langsung klipuk*.
Rechun: “Hwaaaa~ Baby! Bangun dong bab, maapin aku ya! Aku janji gak bakal bergelayutan di rumput tetangga lagi Ok!!!”.
Kai :” Zzzzzz….”.
Rechun : “BABY!!!!”. *ngekor klipuk*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar