Title : I Wanna Love
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock Vidoll
Chap : 3/?
Genre : Romance, Humor
Rating : monggo sedoyo pinarak rumiyen….XD
###
“Kyaaa! Asyik! Akhirnya pertandingan Tim bassball ku datang juga, semua teman2 pasti akan menontonnya termasuk Giru..”. Rame terlihat bahagia melihat papan pengumuman di depan ruang ganti siswi.
“akan ku tunjukkan pada Giru kalau aku ini jago Bassball, dia pasti langsung simpati ma aku saat melihat pukulan home run ku nanti!”.
“Rame, aku cepat ganti, tim lawan dah mau pemanasan tu”. Seru Yukine..
“iya,iya…”. Rame bergegas menyusul teman-temannya ke ruang ganti.
“ho-ho!ini akan jadi pertandingan yg hebat!”. Jui mengusap-usap tangannya dan tersenyum misterius.
Terdengar sorak sorai penonton menggema ke seluruh lapangan.
Jui duduk dilangit-langit balkon paling atas tanpa ada penonton yg memerhatikan kalau disana terdapat wortel yg melayang dan lenyap dg cepatnya. Jui sudah menyiapkan sekeranjang penuh wortel disamping nya, memakai kacamata riben hitamnya dan siap menonton pertandingan Bassball Rame.
“yak! Kita saksikan tim 2-A susah sekali menambah angka, apalagi dg adanya Rame tan yg selalu berhasil menangkap bola pukulan dari tim 2-A…”. Seru Komentator.
“wah,wah,wah…ternyata Rame tan jago Bassball ya”. Jui melihat pertandingan Rame dg teropong besarnya.
“kini giliran 2-B yg bermain, Hide menjadi pemukul pertama dan..oh! sayang sekali pukulannya berhasil ditangkap tim 2-A, berikutnya Yukine…”.
“Ayo Yukine, kau pasti bisa!”. Teriak Rame.
“kalau sampai pukulannya bisa ditangkap lagi, akulah yg harus berjuang…”. Rame memandang Yukine penuh harap.
“yak, pukulan ringan lagi rupanya, ada apa ini dengan tim 2-B, kemana permainan hebat mereka?”.
“ya ampun, jelek sekali permainan 2-B, mereka ngapain aja sih!?”. Keluh Tero.
“kalau sampai kelas kita kalah,itu semua gara2 ada Rame tu”. Giru menatap Rame penuh dendam.
“bukankah selama ini tim kelas kita selalu menang, jarang sekali mereka kalah, dan Rame adalah pemain terbaik di tim Bassball kelas kita
“huh! Kita lihat saja!”. Giru memasang teropongnya melihat Rame yg sudah bersiap-siap dg tongkat pemukulnya.
Seluruh supporter tim 2-B berteriak-teriak memberi Rame semangat.
“Aku harus bisa!”. Batin Rame dalam hati.
“giliran Rame tan nih!”.Jui langsung memakan
“pukulan pertama, yak meleset!”. Terdengar suara ‘aaah’ panjang dari penonton.
“sial! Kenapa bisa meleset?!”. Rame mengumpat dalam hati.
“pukulan kedua meleset lagi!”.
Jui tertawa bahagia di tempat duduknya.
“huuuu, payah!”. Tero berteriak kesal.
“tu
“tidak biasanya pukulan Rame tan meleset, sepertinya ada sesuatu yg tdk beres…”. Shun memandang Rame penuh tanda Tanya.
“Ayo Rame tan kau pasti bisa!”. Shun berharap dalam hati.
Rame membetulkan letak topinya, pandangannya focus kedepan siap dg pemukulnya.
“kali ini kupastikan tidak akan meleset!”. Serunya dalam hati.
“bola sudah dilempar dan kita lihat bersama apa yg terjadi sodara-sodara?”.
Semua mata tertuju pada Rame.
“Yak! Rame tan berhasil memukulnya! Bola melambung ke atas…”.
Semua supporter 2-B terpengarah menahan jerit memandang arah bola yg melaju kencang menuju deretan kursi supporter tim 2-B.
“awas Giru!” Shun berteriak keras.
Tapi terlambat, bola dg cepat melayang tepat mengenai jidat Giru yg langsung berubah jadi benjolan besar kebiru-biruan.
“A-a-awas kau Rame…”. Giru terjatuh pingsan tak sadarkan diri.
“Giru!”. Teriak Tero.
“Giru kun, pingsan…”. Shun memandang Giru dg kaget.
“Astaga! Ternyata bola pukulan Rame keluar lapangan, Home run untuk tim 2-A!”. seru komentator.
Seluruh supporter tim 2-A pun berteriak bahagia mengelu-elukan tim nya. Rame berdiri mematung memandang Giru yg dikerumuni teman-temannya dan dibopong tim P3K keluar lapangan.
“Astaganaga…., kenapa bola ku bisa nyasar ke jidat Giru? Padahal pas pukul bola tadi yg ku bayangkan wajah Jui yg jelek itu….”. Rame memandang ke sekeliling lapangan dan akhirnya di dapatinya Jui sedang berputar-putar menari di udara.
“Huh! Sudah ku duga pasti dia biang keroknya!! Awas kau kelinci sialan, gue jadiin sate baru tau rasa lo!!!”. Rame memandang Jui dg api merah membara.
###
Jam diarlojinya sudah menunjuk pukul 5 sore, Rame mengintip ruang UKS yg masih dpenuhi para siswi yg ingin menjenguk Giru.
“kaliyan semua ni malah bikin Giru jadi tambah pusing, jadi sebaiknya sekarang kaliyan semua segera pulang aja, Ok!”. Terlihat Tero dan Shun mengusir siswi-siswi itu dari UKS. Dan kemudian terdengar nada protes dari mereka semua.
“bubar-bubar! Acara jenguk-menjenguk udah ditutup!!”. Teriak Tora.
“kita
“kalau kaliyan memang benar2 fans yg baik harusnya kaliyan bisa bedain kapan waktu buat beri dukungan, dan kapan kaliyan harus beri waktu sang artis buat istirahat, lagian Giru gak bakalan mati cuma gara2 kena bola bassball kok! Bsk jg udah tebar pesona lagi”. Rame berteriak pada para fan girl yg cemberut ke arahnya, tapi kemudian mereka semua beranjak pergi juga.
“terima kasih banyak Rame tan”. Shun tersenyum ramah padanya.
“lo lagi, mau ngapain kesini?” tanya Tero judes.
“terserah gue mau ngapain! Bukan urusan lo!!”. Rame berseru marah pada Tero.
“Rame tan
“eh, enggak kok Shun, aku tadi Cuma kebetulan lewat ja dan karna sebal liat tingkah para fan girling itu aku jadi coba untuk bantu kaliyan…”. Jawab Rame cepat.
“gak papa kok kalo Rame tan mau ketemu Giru, aku yakin Giru gak akan keberatan”.
Shun tersenyum sambil mendorong Rame masuk ke ruang UKS, dan hamper saja bertabrakan dengan Giru yg mau keluar ruang UKS.
“Huwaaa!”. Rame berseru kaget.
“fyuh! Hampir saja!”. Rame menyeka keningnya.
“Kau!”.Giru pun ikut kaget melihat Rame
“Maafkan aku Giru kun, aku tadi benar-benar tidak sengaja”. Rame membungkukkan badannya meminta maaf.
“Aku mau pulang”. Jawab Giru acuh sambil melangkah pergi di ikuti Tero dan Shun.
“Giru! Sombong sekali kau! Aku
Giruberhenti sejenak. “lain kali pukul dengan agak keras dikit ya?”.katanya sambil melambaikan tangan.
“GIRU KAU MENYEBALKAN!!!”. Rame berteriak makin kesal.
“Rame, disini kau rupanya? Ayo cepat pulang persediaan wortel ku sudah abis ni”. Kata Jui yg tiba-tiba muncul.
“KAU JUGA MENYEBALKAN! DASAR KELINCI SIAL!!”. Rame berjalan cepat meninggalkan Jui.
“ho~, sepertinya dia sudah mulai kesal”. Jui terkikik senang.
###
“Giru, Rame itu pembawa sial! Jadi sebaiknya kamu harus menghindar jauh-jauh darinya”. Kata Tero saat mereka bertiga seperti biasa berkumpul di kantin sekolah
“Gimana bisa menghindar, orang kita satu sekolah, satu kelas, satu komplek lagi”. Jawab Giru sambil menggerutu.
“bagaimana menurut mu Shun?”. Tanya Giru
“ entahlah, ku rasa setiap kali Rame berada di dekatmu selalu saja terjadi sesuatu yg membuat hubungan kaliyan berdua jadi makin runyam…”.
“emang udah dari dulunya gitu
“ mulai dari numpahin ice cream, mukul bola bassball sembarangan, kempesin ban sepeda Giru sampai bikin Giru jadi dakocan saat kena ledakan tabung reaksi di pelajaran kimia tadi pagi…”.
“lo dipikir-pikir makin lama makin parah kesialan yg kau terima ya Giru?”. Tero memandang rambut Giru yg hangus berdiri tegak seperti tersengat listrik.
“ Gue bener-bener gak terima dg model rambut gue sekarang ini!”. Seru Giru mencak-mencak.
“nah! Itu dia, semua kejadian itu datang berurutan, sebelumnya kamu gak ada masalah dengan Rame tan
“mungkin Rame tiba-tiba dapat kekuatan ajaib dan karna dia benci pada ku maka aku dijadikan kelinci percobaan untuk melatih kemampuan anehnya itu!”. Dengan muram Giru pergi meninggalkan kedua temannya.
“Oi! Giru lo mau kemana?”. Tero berlari mengikutinya.
Shun mengerutkan keningnya, berpikir sesaat
_TBC_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar