Latest Free Templates

Jumat, 18 Juni 2010

Fanfic. Vidoll- I Wanna Love (Chap.2)



Title : I Wanna Love

Author : Rechun a.k.a Reiru

Fandom : Jrock Vidoll

Chap : 2/~

Genre : Romance, Humor

Rating : monggo sedoyo pinarak rumiyen….XD

###

“nih, gue kasih ice cream sebagai tanda sahnya perjanjian ini”. Jui menaruh ice cream coklat di pangkuan Rame.

“darimana lo dapet ni ice cream? Lo bisa sulap juga ya?”. Tanya Rame kaget.

“iya sulap, gue ambil dari kantin tanpa sepengetahuan penjualnya, hebatkan?”. Jui tersenyum jahil.

“itu nyolong namanya! Ogah! Masak gue disuap ma ice cream beginian…”. Tanpa sadar Rame membuka bungkus ice cream itu dan mulai menjilatinya.

Jui tertawa tertawa terbahak. “nah, ntu lo embat juga!”.

Rame tersedak kaget, pipinya berubah ke merahan. “ya, daripada dibuang kan saying tar tambah dosa lagi…”. Kata Rame tersipu malu.

“Dasar cewek aneh, ngobrol kok sama pohon”. Terdengar tawa dari belakang Rame.

“eh,”. Rame kaget atas kemunculan Giru, Shun, dan Tero secara tiba-tiba.

.”dia lagi kehabisan obat kali, Giru”. Tero tertawa terbahak.

Jui yg melihat kejadian itu malah ikut-ikutan ketawa ngakak di depan Rame. “

“kaliyan ngapain sih kesini?!”. Seru Rame sebal.

“justru kita yg mestinya tanya gitu, lo masih waras kagak? menurut gossip yg kita denger lo kan penyebab bu Ryohei pingsan diperpus? Soalnya Cuma kamu aja yg pagi tadi diperpus…..”. Kata Giru.

“Iya! Bu Ryohei waktu di UKS jg sempat cerita kalo kamu bisa bikin wortel yg melayang-layang ke udara”. Tambah Tero.

“apa kau baik-baik saja Rame tan?”. Tanya Shun prihatin.

“sembarangan aje lo kalo ngomong, itu semua hanya khayalan bu Ryohei! bu Ryohei akhir-akhir ini terlalu capek, kurang tidur dan banyak kerjaan, makanya dia jadi mikirin hal-hal yg aneh gitu…”. Bela Rame.

“oyeah?! Trus apa namanya orang yg ngomong sendiri itu bukan aneh? mending lo periksa ke dokter jiwa dulu gi…”. Giru melambai-lambaikan tangannya seperti ingin mengusir Rame.

“Heh! Lo gak usah ke gantengan ya! Lo sama sekali gak ada bagus-bagusnya! Cewek2 yg pada ngerubungi lo tu emang pada buta semua! Coba kalo mereka tau bahwa pangeran Giru yg mereka puja-puja dan kagumi itu, dari TK sampe SMP Kelas1 kemana-mana kalo pergi musti sama mami….,mulai dari tidur musti dikeloni mami, mandi aja harus dimandiin, makan disuapin, pokoknya kagak bisa lepas dari ketek emaknya!”. Jelas Rame berapi-api.

Wajah Giru langsung merah padam, antara malu dan marah tercampur aduk jadi satu.

“benarkah itu Giru?”. Tanya Tero tak percaya

“uhuk,uhuk…”. Shun mencoba mengubah suara tawanya menjadi batuk-batuk kecil.

“lo…lo…”. Belum sempat Giru membalas kata-kata Rame. Rame sudah mulai bercerita lagi.

“karna babe nya gak rela anak laki-laki semata wayangnya jadi Barbie emaknya, akhirnya lo disuruh tinggal dg paman mu dan kedua ortu mu pergi ke luar negeri biyar lo bisa hidup mandiri dan gak cengeng lagi kan?”.

“dasar anak mami! Kasihan banget tu cewek2 yg ngincar lo, paling ujung-ujung nya Cuma mau lo jadiin babu pengganti emak lo disini kan!”.

“jaga mulut lo!”. Teriak Giru.

“kenapa? Lo mau ngajak berkelahi gue?!”. Rame berjalan dg cepat kearah Giru dkk dan tanpa sengaja saat melangkah kaki kanannnya terantuk batu, Rame pun jatuh terjerembab dan dengan sukses ice cream digenggamannya meluncur dengan mulus tepat mengenai wajah Giru.

“oOW…”. Rame menutup sebelah matanya takut melihat reaksi Giru selanjutnya.

“apa yg kau lakukan hah?!”. Teriak Giru marah.

Shun mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya yg langsung disambar oleh Giru, dibersihkannya wajahnya dg sapu tangan itu.

Rame berdiri perlahan. “sorry, gue gak sengaja…”.

“cih, gue gak nafsu berkelahi sama cewek…, dan sebagai balasan atas perbuatan mu ini mulai sekarang kita MUSUHAN! Gue gak mau ketemu and bicara sama lo lagi!!”. Giru langsung pergi meninggalkan Rame diikuti oleh Tero. Shun yg paling akhir masih berdiri di sana, dia memandang Rame seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Oi Shun! Ngapain masih di situ?!”. Terdengar teriakan Giru di kejauhan.

“eh, iya…”.Shun lalu bergegas menyusul Giru dan Tero.

###

“Hwaaaaaaaa~ apa yg sudah kulakukan?! Harusnya aku tadi gak usah ngomong macem2…dah gitu kenapa aku bisa gak liat kalo ada batu di depan ku c…”. Rame merebahkan tubuhnya dikasur tempat tidurnya yg empuk. Sementara Jui bersiul-siul gembira sambil mengerikiti wortel-wortel segarnya.

“Hah! Ini semua pasti perbuatan km kan Jui!”. Teriak Rame marah.

“itu kan emang sudah takdir Tuhan kalo lo emang gak berjodoh sama Giru”. Jawab Jui santai.

“Enggak bisa! gue yakin ni semua pasti ulah lo! Gue benci ma lo!! Pergi sono! Dan jangan pernah masuk2 kamar ku lagi!!!”. Rame mendorong tubuh Jui keluar kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.

“kamu lupa ya? Aku kan tempus pandang…”. Terlihat kepala Jui menyembul dari balik dinding kamar Rame.

“Dasar kelinci siaaal!”. Rame melempar buku matematikanya yg tebal tepat kearah kepala Jui yg langsung menghilang.

“hancur sudah hubungan ku dg Giru, sekarang dia malah membenci ku dan gak mau bicara ma aku…”. Rame menelungkupkan wajahnya dibalik bantal.

“Tuhan benar-benar kejam, kenapa dia mengirim makhluk sial itu pada ku…, kalau gini caranya aku bener2 jadi perawan tua…”. Rame terisak sedih.

Dipandanginya foto almarhum ibunya yg terpampang di meja belajarnya.

“aku tidak boleh membuat ibu juga jadi bersedih dan mengkhawatirkan ku di surga sana, aku yakin semua ini pasti ada jalan keluarnya….aku gak boleh putus asa! Aku ingin ibu bangga pada ku dan tdk membuat kecewa ayah yg bekerja keras dikampung halaman sana demi membiayai sekolah dan juga cita-citaku mejadi dokter yg hebat seperti ibu…”. Rame mengusap air matanya.

“Yosh! Apapun yg terjadi aku akan terus berusaha, Tak ada makhluk yg sempurna di dunia ini kan? Begitu jg si Jui kelinci, pasti dia punya satu kelemahan juga, akan ku cari tw apa kelemahannya itu!”.

“Yeah!”. Rame mengepalkan kedua tanggannya dan meninju ke udara dg semangat

Rame menarik selimutnya, mematikan lampu kamarnya dan segera tertidur dg lelapnya..

“benar-benar gadis yg menakjubkan…., baru kali ini ku temui cewek yg sama sekali tdk ada tanda-tanda dia bakal merasa tertekan, stress,dan hilang semangat hidup seperti gadis2 yg dulu pernah memilihku mejadi Dewa cintanya…”. Jui yg duduk diatas genting atap apartement Rame tersenyum takjub.

“aku ini mikir apa sih?! Harus nya aku khawatir kalo gini terus bisa-bisa aku dipecat jadi Dewa pigy sentimental romance, yg artinya sama saja dengan ‘mati’..”. Jui mengambil nafas panjang terduduk lesu sambil memandang langit malam yg mendung tanpa bintang.

###

“Rame tan, kau sudah tak marah lagi? Cepat sekali mood mu itu berubah…”. Tanya Jui heran saat mengikuti Rame berjalan-jalan disuatu mall.

“hidup itu Cuma sekali, sayang bgt kan kalo Cuma disia-siain gitu ja”. Jawab Rame santai, dia sibuk memilih milih baju dirak..

“jadi kau masih ingin mengejar Giru yg jelas-jelas sangat membencimu itu?”.

“aku sudah pernah bilang sebelumnya pada mu kan? Kalo aku gak akan cepat menyerah gitu aja! Aku pasti bisa menang dari mu!”. Rame berjalan menuju kasir membayar baju-baju yg telah dipilihnya, meninggalkan Jui yg masih kaget atas jawaban yakin Rame.

“waktunya makan siang!”. Rame berjalan cepat menuju café langganannya.

“Oi! Rame tan! Tunggu dulu!!”. Jui terbang cepat menyusul Rame.

Rame sengaja memilih tempat duduk di sudut belakang café agar tdk ada orang yg melihat dirinya berbicara dg Jui.

“Wuih! Ikan bakar disini emang enak!”. Rame langsung makan dg lahapnya.

“kamu doyan pepes gak Jui?”. Tanyanya sambil menyodorkan ikan pepes nya.

“enggak, aku Cuma makan wortel! Makanan yg lain terasa pahit dilidah ku”. Jawab Jui sambil mengeluarkan wortel dari mantel jaketnya.

“Baguslah kalo gitu, aku bisa makan sepuasnya!”.

“Btw, apa rencana mu selanjutnya Rame tan?”. Ju menggigit perlahan-lahan wortelnya.

“sudah pasti buat Giru mau nikah sama aku dg tulus dan tanpa paksaan”. Rame meneguk orange juice nya sampai kandas.

“ha-ha! Itu tidak akan mungkin berhasil”. Jui tertawa menyeringai.

“apapun usaha mu, akan selalu gagal. Semua gadis yg memilihku menjadi Dewa cintanya belum pernah berhasil mendapatkan cinta sejatinya...”.

“Tungu dulu!”. Rame menghentikan suapan terakhirnya.

“maksudmu sebelum aku udah banyak cewek yg milih lo?”. Tanya Rame kaget.

“aku pernah bilang kan kalau aku sudah terkurung selama 50th di pigy sentimental romance, itu artinya sebelum itu aku pernah bebas dan membuat beberapa orang kehilangan cinta sejatinya…”.

“bego bgt sih tu orang yg milih lo jadi Dewa cintanya?”.

“bukannya kamu jg milih aku?”.

“kalo aku kan cuma salah pejet aja, kalau mereka milih lo emang benar2 keinginan mereka kan? Gak mungkinlah mereka pada salah pejet semua…”.

“ ya, kebanyakan mereka memilih ku karena sebelumnya dia punya masalah dg pacarnya, ada yg karena dikhianati, selingkuh, cerai, penganiayaan KDRT, dll…mereka begitu sangat terpukul dan tak ingin sakit karna cinta lagi, karna itu mereka memilih ku berharap tanpa suami, istri, pacar cowok atau ceweknya hidup mereka menjadi lebih damai…”.

“tapi ketika mereka kemudian tiba-tiba saja tertarik dan jatuh cinta dg lawan jenis atau setelah lama mereka hidup sendiri tanpa ada pasangan hidup di sisi mereka,akhirnya mereka baru sadar bahwa Cinta sangat berarti bagi hidup mereka…..”.

“mereka pun lalu berusaha mendapatkan cinta sejatinya dg berbagai cara,berkali-kali mereka mencoba memulai hubungan baru dg orang yg berbeda tapi tdk pernah berhasil, aku sudah sering dimaki, dilempari, diusir, tapi aku sih malah senang karna itu tandanya tugas ku berhasil..”. Jui tersenyum bangga.

“derita kisah cinta mereka terus berlanjut hingga mereka jadi frustasi, stress, gila dan bahkan sebagian besar diantara merekapun akhirnya bunuh diri karna tak tahan dg penderitaaan cinta yg terus saja menimpa mereka”. Jui melahap potongan wortel terakhirnya.

Rame menelan ludah, ngeri membayangkan cerita Jui.

“tak kusangka kau bisa begitu kejam…”.

“Ho-ho, aku tidak pernah main2 Rame tan, sebenarnya aku sendiri jg agak kaget karna baru kali ini ada orang waras yg kelewat ceroboh hingga memilih ku jadi Dewa cinta nya”. Jui terkikik geli.

“jangan harap dg cerita mu barusan bisa buat niatku mendapatkan cinta Giru jadi mengkerut, itu semua gak mempan buat ku! Aku gak akan pernah mengalah begitu saja dg mu Jui! Ingat Itu!”. Rame menelan suapan terakhirnya dg berapi-api.

“Oyeah? Kita buktikan saja nanti, akan ku uji seberapa besar kekuatan cinta mu itu hingga bisa mengalahkanku”. Tantang Jui.

“OK! Mulai sekarang kita akan bertarung dg sportif! Akan ku pertahankan rasa cinta ku ini!”. Rame berteriak dg semangat hingga seluruh pengunjung menengok heran ke arahnya.

­TBC_

Tidak ada komentar:

Free Blog Templates

gazejogja-1412.blogspot.com

gazejogja-1412.blogspot.com