Title : PSC Kingdom
Author : Reiru
Fandom : Jrock The Gazette
Staring : Mana Moi dix mois
Genre : Gado-gado
Chapter : 1/4
Rating : ~
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Saia, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu^^:
###
Alkisah ada satu kerajaan bernama PSC (Peace&Smile Company) yang terkenal karena mempunyai Jendral-jendral perang yang hebat dan paling kawai,kakoi alias ganteng banget gitu deh!. Lima di antaranya adalah pasukan yang dipimpin oleh Jendral Ruki.
Jendral Ruki dikenal dengan suaranya yang seksi tapi maut choy! Soalnya kalo dia pas teriak saat memimpin perang semua musuhnya bakal kalang kabut karena kekuatan suaranya bikin telinga sakit bukan main sampe berdarah-darah and lebih parahnya lagi bisa menyebabkan kematian. ‘so scary~_~’. Tapi gak usah takut cz kalo dalam keadaan normal suaranya juga bisa bikin kita terpesona, terhipnitis and ngantuk juga. ‘~o~’
Anak buahnya yang pertama adalah Reita, cowok satu ini selalu pake noise band, punya badan kekar and suka pamer otot. ‘kayak colonel amstrong di FMA gitu^_^’, jago banget balapan kuda and menguasai berbagai macam jurus mulai pencak silat pe anggar sekaligus, pokoknya musuh yang nglawan dia bakal cepet mati.
Berikutnya adalah Uruha, jangan terpesona dengan kecantikan, lemah lembut dan gemulai segala tingkah lakunya. Dia emang panglima perang paling kawai alias paling beautifull diantara empat panglima yang lain. Biyar begitu kalo udah didepan musuh jurus samurainya bakal menebas mangsanya seketika, kagak ada ampun deh pokoknya.
Yang terkenal berbadan kekar lagi adalah Aoi, abang yang satu ini selain jago beladiri juga ditakuti karna jurus mautnya yaitu Circle Jutsu. Kalo dia udah mengayunkan pedang dengan gerakan memutar, semua musuh yang ada disekelilingnya bakalan modar kena pedang yang bisa kagebunshin jadi puluhan bahkan ratusan melayang menyerbu tubuh musuh-musuhnya!, tapi biyar begitu Aoi punya perasaan yang lembut loh!. ‘so sweet…’
Yang terakhir adalah Jendral Kai, otak nya paling normal and encer diantara temen-temennya yang lain, dia dipercaya sebagai penyusun strategi perang yang handal! And biyar wajahnya terlihat cute, selalu tampak ramah dengan tawa dan senyum serta gaya Rabbit nya yang khas. ‘kaliyan pasti tw gaya jari tangannya yang berbentuk kepala kelinci’. Panglima yang satu ini adalah best chief specialis menangani musuhnya dengan masakan penghantar kematian. of crouse karna chief ini jagonya memasak berbagai makanan plus ramuan racun paling mematikan dan Rajanya bikin bom-bom maut oi!!. Jadi jangan tertipu dengan face baby nya!
“Warning Warning!!!!!”.
And the story began…..
###
Suatu hari sang raja memanggil ke lima Jendralnya tersebut untuk melaksanakan sebuah misi yang penting.
“apa yang bisa kami lakukan yang mulia”. Tanya Ruki.
“Aku mempercayai kaliyan untuk melakukan suatu misi dari Kerajaan MXM”. Jawab sang raja.
“kaliyan tau kan, hubungan kita dengan kerajan MXM sudah berlangsung lama dan kerajaan MXM juga sudah sering membantu kita, jadi aku harap kaliyan bisa mengerjakan tugas ini dengan baik”.
“kalau begitu apa gerangan tugas yang begitu penting itu yang mulia”. Kata Reita penasaran.
“Raja MXM saat ini sedang mempersiapkan putra tertuanya untuk menggantikannya sebagai raja, karna itu beliau memerintahkannya untuk berkunjung ke kerajaan kita, menimba ilmu dari beberapa petinggi kita dan juga dari kaliyan semua panglima-panglima perang ku, aku benar-benar sangat terhormat PSC diberikepercayaan untuk itu”. Raja berhenti sejenak.
“Tapi dalam perjalan kemari pangeran menghilang”.
“menghilang!”. Seru Aoi terkejut.
“ya, saat pangeran tiba di kota Yogyakarta, tiba-tiba MXM tidak bisa menghubungi pangeran, HPnya selalu tidak aktif, dan yang mereka dapatkan hanyalah email dari pangeran yang menyatakan kalau dia sudah bertemu panglima-panglima perang PSC di jogja dan sedang belajar disana”.
“Ini aneh, bukankah orang-orang kita saat ini tidak ada yang bertugas di jogja?”. Kata Kai curiga.
“Benar, karna itu sepertinya pangeran telah di bohongi oleh Red Dragon, sekawanan mafia yang menurut isu memang sekarang mereka sedang bermarkas di jogja, aku sangat khawatir dengan pangeran karna dia belum pernah kesini sebelumnya, dia pasti mengira kalo mereka benar-benar orang-orang kita”.
Raja menghela nafas panjang.
“dan aku lebih takut lagi kalau motif sebenarnya Red Dragon dari penculikan pangeran adalah untuk menaklukkan kerajaan MXM, kaliyan pasti masih ingat, sebelumnya mereka pernah menyerang MXM dengan perang besar-besaran tapi berkat bantuan kaliyan semua mereka itu berhasil disingkirkan, dan seperinya mereka sekarang mencoba lagi dengan cara lain yang lebih licik”.
Sang Raja terlihat mengernyit menahan marah.
“kalau boleh kami tau siapa nama pangeran itu?”. Tanya Uruha.
“oh, ya aku belum menceritakan pada kaliyan”.
Raja mengeluarkan sebuah foto dari sakunya.
“pangeran Manabu Satoru“. Katanya sambil menyerahkannya pada Ruki.
“ku harap kaliyan bisa menemukannya dan menangkap para mafia itu”.
“Dan jangan Lupa, para mafia itu memakai lambing Red Dragon“. Pesan Raja.
“Kami merasa terhormat diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas penting ini yang mulia, dan kami pastikan tidak akan mengecewakan yang mulia”. Kata Ruki tegas.
“Bagus”. Raja manggut-manggut sambil memilin jenggotnya yang panjang. “berangkatlah segera, dan beritau aku bila kaliyan sudah berhasil menemukan pangeran”.
“Siap yang mulia”. Jawab kelima Jendral serempak.
“aku kira kita tadi bakal dapat tugas misi penting menyelamatkan sang putri cantik yang dikurung oleh monster or naga raksasa”. Kata Reita saat mereka berlima berkumpul duduk mengelilingi meja ruang sidang.
“kebanyakan nge-game lu!”. Celetuk Aoi.
“Mau ku sih juga gitu menyelamatkan putri dengan happy ending kayak didongeng-dongeng gitu”. Tambah Ruki.
“kalo aku yang penting kita bisa keluar PSC and bisa jalan-jalan sepuasnya deh!”. Seru Uruha senang.
“Kita bukan mau piknik tau! Ini misi penting, mau tidak mau kita harus melaksanakannya”. Kata Kai tegas.
“Iya-iya, kita semua juga udah tau, Ok! mari kita pikirkan apa rencana pertama kita”. Kata Ruki memulai rapat.
“kurasa saat di jogja kita harus melakukan penyamaran, dan kurasa paling cocok jadi siswa SMU”. Kata Kai diikuti angukan setuju teman-temannya.
“masalahnya kita gak tau berapa lama misi kita dan kalo bekal kita habis harus cari penghasilan sendiri. Gak mungkin kan tiap uang habis kita pulang ke PSC minta duit lagi sama raja bisa-bisa musuh tau dengan membuntuti kita. kalo pake ATM, ATM PSC kan sangat rahasia gak bisa kita gunkan sewaktu waktu”. Usul Kai,
“Ok! Aku setuju!”. Jawab Ruki.
“Gue punya ide nih!kita ngrampok bank aja, gue jamin semua orang bakal takut kalau kita beraksi”. Kata Reita semangat.
“kita kesana bukan cari keributan om Reita”. Jawab Kai sabar.
“Ngamen dijalanan ja gimana?kita bakal langsung jadi band terkenal”. Usul Ruki. “boleh aja kalo lu lagi gak kumat, tar kalo lu terlalu semangat nyanyi sambil teriak-teriak gitu bisa-bisa mati semua penduduk jogja, terlalu beresiko jendral”. Jawab Kai menggeleng gelengkan kepala.
“jadi model cewek seksi aja, pasti gajinya banyak tuh!”. Seru Uruha berbinar-binar sambil membayangkan dirinya pake kimono seksi.
“gak mau!!!”. Teriak ke empat temannya serempak.
“pekerjaan itu Cuma cocok buat lu! aku gak bakalan mau! masak preman terkenal gini jadi model cewek seksi?apa kata dunia?!”. Seru Reita.
“kita dagang ja deh! Jual apaan gitu, es cendol, bakwan kawi, mie ayam, gorengan and tempura gitu, kan enak sekaliyan bisa buat makan siang”. Usul Aoi.
“ogah, aku gak mau pekerjaan panas-panas gitu, bisa-bisa kulit ku yang mulus langsung item and keriput”. Protes Uruha.
“ya ampun, pembicaraan kita kok jadi gak karuan gini sih!” keluh Kai.
“tapi dari usul bang Aoi tadi aku dapet ide, gimana kalo kita jadi pelayan café ja, Uruchan kan bisa jadi pelayan café yang cantik juga!”. Seru Kai tersenyum lucu. “Setuju!!!”. Seru keempat temannya sambil melayangkan tinju ke udara.
Keesokan harinya mereka berlima langsung meluncur ke jogja and melaksanakan penyamaran mereka sebagai murid SMU di sebuah SMU negeri yang langsung mendapat sambutan meriah plus histeris terutama dari murid-murid cewek tentunya. ‘kyaaa!kenalan dong mas^^’. And dengan cepat juga mereka langsung jadi geng terkenal di sekolah. ‘jelas donk!dengan dandanan yang mencolok gitu’.
Ruki langsung ikut ekskul nyanyi and membuat para murid cewek and penontonnya terpesona, terhipnotis dengan suara seksinya,
Reita ikut taekwondo dengan kemampuan mengagumkan hingga membuat para murid cewek ber ‘oh, ah, kyaa!’ bergantian. Aoi gabung di klub teater sekolah, langsung jadi seorang tokoh yang langsung berubah karakter sesuai tokoh yang diperankannya membuat semua orang yang melihatnya bisa menangis terharu or takjub dengan perubahan karakter yang selalu sempurna.
Uruha bergabung dengan klub kesenian menjahit dan menyulam, hasil jahitannya sangat rapid an halus, banyak murid-murid cewek yang langsung minta bantuan mengajarinya atau menjahitkan baju, sapu tangan, taplak meja, sarung bantal, boneka, dll. ‘buka layanan menjahit bu’.
Sedangkan Kai langsung deh jadi kapten tim sepakbola sekolah, striker maut dengan tari samba ‘bagai Kaka’, permainan otak atik bola ‘ala Christian Ronaldo’ dan tendangan pisangnya yang sulit ditaklukkan. Membuatnya langsung jadi pahlawan baru ‘bak Del Piero di Inter Milan’ plus menambah fans supporter ‘terutama cewek’ dari berbagai kalangan karena senyum plus tawa maut and gaya legendaries rabbitnya ‘kayak gaya ngedot Totti’tiap cetak gol. ‘aduuh, jadi klepek-klepek deh!’.
Sepulang sekolah mereka part time di sebuah café, yang bernama Café The Gazette, yang menyediakan aneka kue dan berbagai macam minuman and of course langsung terkenal and dipadati pengunjung. ‘sekali lagi, terutama cewek-cewek’ . Sang Koki sudah pasti Kai, dengan kecepatan memasak ‘bagai Shanji One Piece’ yang terkenal enak. Aoi sebagai bartender sekaligus kasir, Ruki, Reita and Uruha ‘yang cuantik dengan kostum pelayan yang khas’ jadi pelayan pengirim makanan pada para pengunjung. ‘jadi inget video clip sily god disco^^’.
Saat mereka lagi sibuk-sibuknya melayani para pelanggan tiba-tiba datang seorang cewek cantik dengan pakaian Lolita bangsawannya. Semua aktifitas di café The Gazette langsung berhenti seakan jam berhenti berputar. Hanya bunyi langkah gadis cantik itu yang terdengar menggema keseluruh café. Tergambarlah wajah melongo dengan mulut membentuk huruf O pada tiap pengunjung. Semua mata tertuju kearahnya menatapnya terpesona, tak terkecuali para The Gazette. Suasana langsung kembali normal saat Ruki mulai menyanyikan sebuah lagu… ‘ video clip Up town girl westlife seakan berputar tapi dengan tampilan personil boyband yang berganti jadi The Gazette’.
###
Keesokan harinya di kelas, Ruki dan kawan-kawan ngobrol seru tentang cewek misterius yang kemarin tiba-tiba ja datang ke café mereka.
“tu cewek cakep bener ya?”. Kata Ruki semangat.
“gayanya itu lo choy! Bikin jantung berhenti berdenyut”. Kata Aoi dengan pandangan menerawang penuh arti sambil menepuk dadanya.
“Ah! Kok kemarin bisa lupa buat minta no HPnya sih!”. Seru Reita sambil memukul jidatnya.
“Tapi aku agak jelous nih ma dia, cz sekarang aku jadi punya saingan berat, mana dia cewek murni lagi”. Keluh Uruha.
“siapapun dia yang pasti mulai sekarang kita bakal sering ketemu dan mungkin bisa lebih akrab sama dia”. Kata Kai tersenyum manis pada sosok yang baru saja duduk di bangku depan mereka.
“Cewek yang kemarin!”. Seru Ruki, Reita, Aoi dan Uruha kaget. Cewek itu balas tersenyum ramah pada Kai. ‘alamaak…bisa copot ni jantung ^^’.
Cewek itu lalu bergabung dengan Ruki dan kawan-kawan.
“Kaliyan kan yang ada di café The Gazette kemarin”.
“benar”. Jawab Kai tersenyum.
Sepertinya hanya Kai yang menyadari cewek itu sedang berbicara dengan mereka. Ruki dan yang lain begitu kaget karna gadis yang mereka bicarakan sekarang berdiri dihadapan mereka. Ruki, Reita, Aoi dan Uruha begitu terpukau duduk diam tidak bergerak.
“Aku sangat senang mampir di café kaliyan, kuenya sangat enak”. Kata cewek itu riang.
“Terimakasih”. Kata Kai dengan senyum manisnya.
“seringlah mampir ke café kami”. Ruki, Reita, Aoi dan Uruha terus menatap cewek itu dengan kekaguman yang terang terangan hingga cewek itu menunduk bingung, perasaan malu yang manis menyebabkan wajahnya berubah kemerahan.
“Yeah, tentu saja kami akan sangat senang bila kau sering mampir”. Kata Ruki akhirnya.
“benarkah?”. Seru cewek itu senang.
“mana mungkin kami menolak gadis secantik bunga mawar ini untuk berkunjung ke café kami”.Cewek itu tertawa mendengar pujian Reita.
“nama ku Mana”. Katanya memperkenalkan diri.
“Aku Ruki”. Lalu Ruki memperkenalkan keempat teman-temannya.
“ini Reita, Aoi, Uruha dan Kai”.
“senang bisa berkenalan dengan kaliyan”. Kata Mana tersenyum.
“sebagai awal perkenalan kita, gimana kalo entar malem kita maen ke alun alun utara, mumpung ada pasar malem nih!”.Lanjut Mana.
“Eh”. Ruki dan kawan-kawan agak kaget.
“asyik!!!aku pengen naik semua arena permainan!”. Seru Kai senang diikuti pandangan heran ke empat temannya.
“yeah, boleh juga, kita sudah lama gak piknik kan?”. Kata Uruha tersenyum.. “Siiip dah!gue setuju banget tuh!”. Seru Aoi mengacungkan jempolnya.
“Kalau semua setuju.. boleh deh!”. Kata Ruki. .
“Yuhu!bakal seru tuh!”. Teriak Reita senang
Title : PSC Kingdom
Author : Reiru
Fandom : Jrock The Gazette
Staring : Mana Moi dix mois
Genre : Gado-gado
Chapter : 2/4
Rating : ~
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Saia, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu^^:
###
“Lu gimana sih Kai, katanya tar malem mau menyelidiki Red dragon?”. Tanya Ruki dalam perjalanan pulang sekolah.
“Iya, aku tadi juga sempet heran pas tiba-tiba aja kamu langsung setuju pergi sama Mana”. Tambah Aoi.
Kai berhenti sejenak.
“Eh!benar juga ya?pas aku denger pasar malam pikiran ku langsung ke arena permainan, aku sama sekali gak ingat sama misi kita”. Kata Kai menyesal.
“kenapa kaliyan tadi gak ngingetin aku sih!”.
“Ngingetin gimana?masak kita di kelas langsung teriak, Oi Kai! Tar kan kita dah rencana mau cari Red Dragon!”. Seru Reita.
“yang bener aje!”.
“mana kamu tadi juga langsung teriak seneng banget lagi”. Tambah Uruha.
“Iya ne! kita kesini buat bertugas Kai, bukan buat main-main!”. Aoi ikut-ikutan menyalahkan Kai.
Wajah Kai langsung merengut lucu, wajahnya berkaca-kaca, ‘kayak bayi mau nangis^^’.. Ruki jadi gak tega lihat Kai begitu, dan sifat ke ibuannya pun muncul. Di rangkulnya Kai dengan lembut sambil menepuk nepuk kepala Kai dengan sayang.
“Kaliyan gak boleh nyalahin Kai gitu donk!Kai kan emang hobi maen, lagian kaliyan juga pasti seneng kan nge-date sama Mana?”. Bela Ruki dengan wajah curiga.
Reita, Uruha and Aoi langsung senyum-senyum.
“Iya juga sih!”. Jawab mereka langsung.
“ya udah, besok malem juga bisa kan?”. Kata Ruki.
Wajah Kai langsung memerah karna senang. “Jendral Ruki memang slalu baik!”. Serunya sambil memeluk Ruki. Reita, Uruha and Aoi pun langsung bergabung ‘berpelukaaan!hya-ha^^:’
“Oya, gimana kalo kita ngintip bentar ke markas Red Dragon”. Kata Kai tiba-tiba.
“maksud lo?”. Ke empat temannya terkejut mendengar nya.
Mata Kai berbinar-binar wajahnya penuh semangat senang melihat ke empat temannya menunggu jawabannya dengan penasaran.
“Dari pertama kita tinggal di rumah kontrakkan itu kaliyan merasa ada yang mencurigakan kan?”.
“emm, apa ya?”. Ke empatnya lalu berpikir-pikir sejenak.
“pasti ada hal kecil aneh yang terjadi, aku sendiri merasa tiap malam ada orang yang mengawasi rumah kita”. Kata Kai yakin.
“Oh, benar!kemarin celana ku hilang, ku cari di jemuran gak ada di lemari juga gak ada, kayaknya ada yang nyuri deh!”. Kata Uruha berang.
“Head noise ku juga, di hari pertama nginep di rumah itu, ku cari kemana-mana juga gak ada”. Tambah Reita.
“kalau itu sih!anting ku tadi pagi juga ilang ku piker mungkin aku lupa menaruhnya, tapi karna Uruha and Reita juga kehilangan kurasa anting ku di curi juga”. Jelas Aoi.
Kini mereka memandang Ruki yang masih berpikir keras.
“Ku rasa barang-barang ku gak ada yang hilang…”.
Teman-temannya bernapas lega mendengarnya.
“tapi tunggu dulu!”Ruki tiba-tiba mengingat sesuatu, sehinggga ke empat temannya langsung waspada lagi.
“semalam entah kenapa tiba-tiba aku mimpi jadian sama Mana”. Ruki tertawa terbahak .
“Huuu!!!”. Ke empat temannya berseru keras.
“Tapi aku merasa ini semua ulah Red Dragon, sebenarnya aku sudah menyadarinya dari pertama kita tinggal di rumah kontrakan kita, tapi karena aku ragu-ragu akhirnya aku selalu mengawasi orang itu tiap hari dan akhirnya aku sadar bahwa memang dialah mangsa yang selama ini kita buru”.
Kata Kai mantap Ke empat temannya memandang Kai dengan penasaran dan semangat meluap luap.
“Yeah! Kau sudah mengatakannya semalam, karna itu kan kau mengusulkan untuk mencari Red Dragon tar malam?”. Kata Reita.
“Jadi siapa orang itu?”. Tanya Ruki makin penasaran.
“Dia selalu datang ke rumah sehabis kita pulang sekolah sebelum kita berangkat part time di café”. Jawab Kai penuh kemenangan.
“heh?maksud lo pengamen banci yang naksir Reita itu?”.ejek Aoi sambil melirik Reita yang merengut memandang nya.
“pasti manager majalah yang ngotot banget njadiin aku model nya itu kan?”. Tebak Uruha yakin.
“Pasti tetangga kita Ny. Cerewet yang selalu jadi alarm pagi kita buat bangun tidur”. Kata Ruki asal.
“bukan, bukan mereka”. Kata Kai kecewa.
“terus siapa donk!”. Tanya Reita gak sabar.
“dia adalah…”. Semua mata memandang Kai dengan perasaan berdebar.
“tooolelot-toooolelot, telololet telot!”.
“Ice cream!aku beli satu pak!!!”. Teriak Kai saat penjual ice cream itu lewat di samping mereka.
“Haa!!apa-apaan sih dia!”. Seru Reita marah.
“aku bener-bener dah mati berdiri karna penasaran nih!kenapa dia tiba-tiba ja..”
Uruha dan kawan-kawan tertunduk lemas.
“Wah!mas Kai rupanya”. Kata si penjual ramah.
“Yup! Seperti biasa pak, coklat, vanilla, strobery!”. Seru Kai senang seperti anak kecil yang mendapat mainan baru.
“saya senang karna akhirnya bisa bertemu mas Kai, soalnya nanti saya pulang lebih awal jadi saya jualan lebih awal takutnya nanti saya pas sampai rumah mas Kai, mas Kai masih di sekolah untungnya kita ketemu pas mas Kai sudah pulang”. Jelas penjual itu sambil menyerahkan Ice cream pesanan Kai.
“Trimakasih”.Kai langsung menjilat Ice creamnya.
“teman-teman kesini deh!kaliyan pasti juga mau kan!!”. Teriak Kai sambil melambaikan tangan.
“Huh!Dasar..”. Ruki dan yang lain pun akhirnya memakan minuman wajib Kai juga.
“makasih ya mas,saya permisi pulang dulu”. Kata pak penjual kemudian
. “Ya!hati-hati ya pak?beok jangan lupa mampir lagi kerumah kami!”. Kai melambaikan tangan pada penjual Ice cream yang sudah mengayuh lagi sepedanya. Ruki, Reita, Uruha dan Aoi langsung melotot saat melihat kotak tempat penjual ice cream dan juga tempat ice cream yang sekarang mereka makan.
“I-inikan…”. Kata Uruha kaget.
“Akhirnya kaliyan sadar juga. Gambar Naga merah yang menjadi symbol Red Dragon”. Jawab Kai.
“Sial! Jadi selama ini dia yang selalu memata matai kita!”. seru Ruki marah.
“Hah! Kita bener-bener dah kecolongan ya?”. Kata Aoi sinis.
“kalau begitu tunggu apa lagi..”. Reita memandang teman-temannya.
“Ayo kita ikuti!”. Kai pun memberi aba-aba. The Gazette langsung menekan tombol kecil di sepatu mereka yang langsung berubah jadi sepatu roda ke mana saja!. Sepatu roda ini bisa digunakan di darat dan di air sekaligus dan kecepatannya bisa menyamai pesawatjet tempur. ‘Doraemon banget sih!’
“Kenapa kau baru menyadari ini Kai?bukannya kamu selalu beli Ice cream itu tiap hari?”. Tanya Ruki dalam perjalanan mengejar penjual Ice cream yang kini ada beberapa metet di depan mereka berjalan menuju kearah Big City. ‘Alias Kota Gede’.
“aku kan sudah bilang, aku ragu-ragu itu benar-benar Naga symbol mereka bukan, sapa tau Cuma stiker yang sengaja di pasang penjual itu, tapi setelah ku tanyakan pada penjual ice cream lain disekitar sini, mereka bilang kalau ice cream bersimbol naga merah itu memang baru muncul beberapa hari. Dan lagi setelah kita bertemu Mana tindakannya jadi mencurigakan, sering melihat-lihat sekelilling rumah kita…”.
“maksud lo, Mana terlibat dalam masalah ini?”. Tanya Reita sengit.
“Aku belum tau pasti, tapi dilihat dari kedatangannya yang tiba-tiba sebagai murid di SMU kita setelah sore sebelumnya dia mampir ke café kita, lalu ajakannya ke pasar malem dan penjual ice cream itu juga bilang kalau dia harus pulang lebih awal, dia pasti tau kalau nanti kita gak lama-lama di rumah karna langsung pergi ke pasar malam kan?”. Jelas Kai.
“tapi karna aku belum punya bukti bahwa Mana terlibat, mungkin saja dugaan ku salah”.
“yeah, semoga saja begitu”. Kata Reita ketus.
“benar, Mana kan baik bagaimana mungkin dia ikut terlibat”. Bela Aoi.
“Untuk mengetahuinya kita ikuti saja orang itu terus”. Kata Uruha melesat ke depan. Penjual Ice Cream itu berbelok ke Pasar Kota Gede, melewati Toko Peny, terus ke depan dan akhirnya masuk ke sebuah rumah Joglo. ‘emang ada jogjo di daerah situ?? Yah! Namanya juga cerita, makin ditambah tambahin makin siip!?’..
Ruki dan kawan-kawan sembunyi di balik pohon beringin besar di seberang rumah itu.
“Emm, jadi ini markas mereka”. Kata Uruha pelan.
“Jadi apa rencana kita?”. Tanya Reita.
“Kita lihat ja dulu ada berapa penjaga di rumah itu”. Ruki mengeluarkan robot burung gereja kecil dari dalam sakunya.
“Nah!beritau kami ada berapa orang yang tinggal di rumah itu”. Burung itu menjawab dengan kicauan singkat dan terbang kedalam rumah joglo itu.
Dan beberapa saat kemudian burung itu kembali mendarat di tangan Ruki berkicau singkat dan tiba-tiba muncul layar kecil di dadanya yang bertuliskan jumlah orang yang ada di rumah itu.
“65 orang”. Kata Ruki pelan.
“Tapi kurasa markas mereka bukan hanya disini saja, jadi kemungkinan jumlah itu bisa bertambah kan?”. Kata Kai.
“yeah, aku juga sependapat, tapi yang ini pasti markas pusat karna jumlah orangnya lumayan banyak”. Tambah Uruha.
“Ok!kalau gitu kita habisi saja mereka sekarang!”. Usul Reita.
“jangan dulu Reita!kalau siang-siang bolong begini bisa bikin panic semua orang”. Cegah Kai.
“Iya, mending sekarang buruan pulang ja dulu, persiapan nge-date”. Kata Uruha mengangkat kedua alisnya.
“Yosh!lama-lama disini panas juga nih!”. Tambah Aoi. Berkipas-kipas ria dengan tangannya.
“Ok! Ayo berangkat!”. Seru Ruki.
###
Jam 7 malam The Gazette samapi di alun-alun, suasananya rame banget! Dari anak-anak sampe simbah-simbah memadati alun-alun. Jalanan macet and semua arena permainan penuh dengan pengunjung. The Gazette menunggu Mana di pintu masuk alun-alun. Dan tidak lama kemudian muncul Mana melambaikan tangan ke arah mereka.
“Maaf, kaliyan jadi menunggu”. Kata nya kemudian.
“enggak kok!kita juga baru nyampek”. Jawab Ruki.
“Yuhu!ayo cepat kita masuk! Kita ke tong hantu dulu yuk!”. Seru Kai menarik tangan Uruha dan Aoi yang ada di kanan kirinya.
“eh, tunggu dulu Kai!”. Teriak mereka berlari mengikuti Kai.
“Bagus!saingan berkurang tiga!”. Seru Reita dalam hati sambil tersenyum licik. “Hah! Kerja bagus Kai, kalo tinggal si Reita sih kecil”. Kata Ruki dalam hati sambil menyusun rencana. Mata Ruki dan Reita saling bertatapan dan muncullah akiran listrik sedingin es di antara mereka.
“Aku juga mau ikut Kai ah!”. Seru Mana berlari mengejar Kai.
“He-hei! Tunggu Mana!”. Teriak Ruki dan Reita.
Akhirnya Mereka semua hanya mengikuti Kai menaiki semua arena permainan, dari tong hantu, komedi putar, kereta mini, bianglala, jet coaster mini, foto bareng Chiki and badut-badut Alun-alun. ‘biyar dapat balon gratis^^’. sampe pertunjukan lumba-lumba.
”Haah!kita kok jadi pengasuh bayi gini ya?”. Keluh Uruha sambil mengusap kepalanya terenggah kecapekan.
“Iya nih!aku capek banget!”. Seru Aoi.
“Gue juga laper banget nih!”. Reita menjilat gula-gula pink dengan nikmat.
“Eh!itu kan punya Kai?”. Seru Uruha.
“Bodo ah!”. Jawab Reita sewot melahap habis gula-gula itu.
“Kalo gini terus, gimana kita bisa PDKT sama Mana nih!yang ada malah Mana jadi makin deket tuh Kai..”. keluh Ruki memegangi tiga balon warna warni Kai dan menatap lesu ke depan.
Ke empat Gazette memandang Kai dan Mana yang berdiri di depan pagar pembatas kolam lumba-lumba, berseru dan berteriak riang saat dua lumba-lumba melompat,berguling ke udara , melompati bola api dan mereka tertawa terbahak saat lumba-lumba itu mencebur keras hingga membasahi baju mereka. Terlihat Mana mengeluarkan sapu tangan dari dalam tasnya dan mengusap dengan lembut wajah Kai yang basah.
“Mereka benar-benar jadi kelihatan serasi ya?”. Kata Reita lemas.
“ha-aah…”. Ke empat Gazette tertunduk lesu meratapi kegagalan cinta mereka.
“Istirahat bentar yuk!kita dah capek nih!”. Kata Uruha lemas.
Ruki, Reita and Aoi mengangguk setuju. “
Sebentar, aku sama Mana mau nyoba tembak berhadiah itu!”. Seru Kai menunjuk stand menembak.
“Kalo bisa menembak dengan tepat gambar orang yang berjalan memutar cepat itu dapat hadiah lo!”.
“Yak! Aku suka permainan ini!”. Seru Ruki yang langsung berjalan mendului yang lain menuju stand itu dan langsung mencoba menembak.
Beberapa poin tertembak tepat dan boneka spoongbob didapatkannya. Uruha juga mencobanya dan hasilnya sebuah boneka Dora lucu. Giliran Aoi dapat boneka Barbie. Kemudian Reita dapat boneka Naruto. Kai akhirnya menembak dengan semangat dan berhasil dapat sekotak boneka keluarga bebek kuning yang lucu!.
Saat Giliran Mana, dia berhasil menembak sebaris target yang berjalan cepat dengan tepat dan kini boneka beruang putih ukuran super duper jumbo gede ada di pelukannya. The Gazette sampai melongo melihatnya.
“Wah! Mana hebat!!”. Teriak Kai kagum.
Mana tersenyum memandangnya.
“Ini buat Kai”. Katanya sambil menyerahkan boneka beruangnya.
“untuk ku?trimakasih Mana!”. Kai benar-benar senang menerimanya, mengangkat boneka itu tinggi-tinggi.
“Aku kasih nama Mana ja ya?biyar aku inget Mana terus”. Kata Kai tersenyum lucu.
“Boleh”. Mana balas tersenyum.
Ruki, Reita n Aoi memandang Kai dan Mana dengan api cemburu yang meluap luap, sesaat suasana diantara mereka bagai terpanggang di perapian. ‘mau buat barbeque kali^^’. Tapi kalo Uruha laen…,
”Ya ampuun, gue yang udah dandan cantik-cantik gini aja kok gak da yang nyamperin sih!Aoi juga malah jadi naksir Mana, Nyebeliiin!!!
Title : PSC Kingdom
Author : Reiru
Fandom : Jrock The Gazette
Staring : Mana Moi dix mois
Genre : Gado-gado
Chapter : 3/4
Rating : ~
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Saia, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu^^:
###
Tapi akhirnya suasana kembali normal saat Mana mentraktir mereka makan lesehan di sebuah warung. Tiba-tiba Hp Mana berdering.
“Oh, ada pesan masuk”.
“wah! Jangan-jangan kamu udah disuruh pulang ya?”. Tanya Uruha sambil menyendok baksonya.
“pelayan ku sudah menjemput ku di pintu masuk, tapi aku masih pengen disini sama kaliyan, gimana ya?”. Kata Mana sedih.
“Kamu bilang aja sama pelayan mu suruh tunggu sebentar sampai kita selesai makan”. Kata Reita.
“Iya, besokkan minggu, jadi gak perlu buru-buru kan?”. Tambah Aoi.
“kalau begitu, tolong antar aku sebentar yuk Ruki”. Ajak Mana.
“Eh!”. Ruki sedikit kaget, tapi langsung tersenyum penuh kemenangan.Reita, Uruha dan Aoi memandangnya dengan cemberut.
“Dengan senang hati”. Kata Ruki sambil bangkit dan berjalan keluar warung bersama Mana.
“Hati-hati ya?”. Teriak Kai melambaikan tangan.
“Loh!Mana, katanya kita mau ke pintu masuk menemui pelayan mu?kenapa kita malah jalanberbelok ke sini?”. Tanya Ruki heran.
Mana tertawa kecil mendengarnya.
“sebenarnya, tadi itu cuma sms dari temen ku, aku mengajak Ruki kesini karna aku pengen tanya sesuatu sama Ruki”. Kata Mana dan wajahnya pun berubah memerah.
“yaha!Mana mau ngomong apa ya?jangan-jangan dia naksir nih ma gue!”. Ruki berseru dalam hati.
Mereka berjalan terus sampai ke sebuah tempat lapang yang sepi dan berhenti bersandar di sebuah pohon.
“Ruki”. Panggil Mana pelan.
“ya”.
“emm, aku…”. Mana berkata dengan malu-malu meremas remas tangannya dengan gugup.
“Ada apa Mana, katakana saja, apa yang ingin kau tanyakan”. Kata Ruki lembut, meraih kedua tangan Mana menggenggamnya dengan lembut.
Wajah Mana kini terlihat mantap menatap Ruki dengan berdebar.
“Aku sangat mencintai mu Ruki”. Kata Mana akhirnya. Ruki bagai melayang ke langit, tubuhnya jadi ringan seakan semua beban hilang dari tubuhnya. Dia bener-bener nyappy!. Ruki memandang Mana dengan sayang.
“Aku juga cinta banget sama kamu sejak kita pertama bertemu”.
“Ruki..”. Sekarang Ruki memeluknya.
“Kau tau Mana?aku tadi benar-benar cemburu melihat mu begitu akrab dengan Kai”.
Mendengar itu, Mana spontan mundur menjauh dari Ruki.
“Maafkan aku Ruki, ku akui aku memang sempat tertarik dengan Kai..”. Mana menunduk cemas. “
Tapi saat aku mencoba mengetahui lebih lanjut apakah dia juga punya perasaan yang sama terhadap ku, saat itu Kai bilang bahwa aku hanyalah seorang sahabat yang baik sama seperti dirimu, Uruha, Aoi,dan Reita, dan saat itu aku sadar bahwa cinta sejati yang sebenarnya ku cari selama ini ternyata kau Ruki”.
Ruki menarik Mana mendekat, menenangkannya dengan menyandarkan kepala Mana di dadanya.
“Lupakan saja apa yang telah Kai katakana honey, menurut ku Kai memang belum cukup umur untuk mengetahui hal-hal seperti itu, dia masih suka main dan juga ice cream, kau tau?”.
Mana tertawa lega mendengarnya.
“Ruki, kau mau kan nanti mengantar ku pulang?aku bawa mobil sendiri. Dan mungkin aku ingin ngobrol banyak dengan mu, benar-benar membosankan di rumah sendiri bersama pelayan-pelayan ku karna sekarang orang tua ku sedang ke luar negri”.
“Tentu saja honey, aku akan selalu menemanimu kapan pun kau mau”.
“Ruki sama mana lama amet sih!”. Kata Reita sebal.
“Nyasar kali”. Jawab Aoi sekenanya. Terdengar Hp Kai berdering.
“Uruha, tolong liatin sms dari sapa tu”. Kata Kai yang masih sibuk memesan satu piring pudding lagi.
“Dari Ruki”. Jawab Uruha.
“Ngapain dia?pasti nyasar beneran deh!”. Kata Aoi terkikik geli.
“Dia bilang kita di suruh pulang duluan, dia mau nganter Mana pulang”.
“apa?!”. Teriak Aoi and Reita.
“waduh, gak bener nih!”. Kata Uruha sebal.
“Ayo kita buntutin aja!”. Seru Reita melompat bangkit dan bergegas keluar warung diikuti Aoi dan Uruha.
“Hei teman-teman! Tunggu dulu!!”. Kai cepat-cepat membayar dan berlari mengejar teman-temannya.
Kai dan kawan-kawan berjalan mengendap ngendap di tempat parker alun-alun.
“Itu Ruki!”. Seru Uruha pelan.
Mereka melihat Ruki dan Mana yang masuk ke sebuah bmobil porche hitam.
“Hei coba Lihat di plat mobil itu, ada symbol Red Dragon!”. Teriak Kai tertahan.
“Ha-ha!mampus deh lu Ruki”. Reita terkekeh mengejek.
“Gue bener-bener gak nyangka Mana anggota komplotan mereka”. Kata Aoi kecewa menggeleng-gelengkan kepala. Mobil itu kini meluncur keluar alun-alun.
Ke empat Gazette segera menekan tombol kecil di sepatu mereka yang langsung berubah jadi sepatu roda ke mana saja! Dan mengikuti Ruki sambil sesekali menunduk bersembunyi di antara mobil-mobil atau truk yang berjalan searah atau meluncur di dekat pohon-pohon di pinggir trotoar. ‘biyar gak ketauan gitu’.
“Apa Jendral Ruki baik-baik saja ya?”. Tanya Kai cemas.
“Sekarang sih dia diprediksikan dalam stamina 100% fit! Tapi sampai di sarang musuh nanti kemungkinan mati lebih besar”. Kata Reita kesal.
Aoi dan Uruha tertawa geli mendengarnya. Mobil yang mereka buntuti terus meluncur ke Kota Gede dan berhenti di depan rumah Joglo yang mereka lihat tadi siang. Ternyata kalau malam rumah itu dijaga empat pengawal berkostum ala prajurit Kraton lengkap dengan tombaknya di depan gerbang pintu masuknya.
Mereka langsung membuka gerbang dan mobil yang ditumpangi Ruki masuk kedalam. The Gazette bersembunyi lagi di balik pohon beringin besar tadi siang, menekan kembali tombol sepatu mereka hingga kembali menjadi sepatu snaker biasa.
“Ok!sekarang kita lihat dulu keadaan di dalam”.Kata Kai mantap mengeluarkan bandul kalung berbentuk lempengan persegi panjang berwarna hitam bertuliskan The Gazette yang dipakainya.
Dengan menekan tombol tipis di lempengan itu, seketika bandul itu mengembang menjadi sebuah kacamata Teropong multifungsi!
Kacamata teropong ini bisa dipakai dalam cuaca apapun baik dalam gelap, saat hujan atau badai. Bisa melihat objek yang jauh jelas, memutar ulang, memperlambat atau mempercepat objek, tembus pandang melihat objek yang ada dibalik tembok, bangunan, dibawah air di luar angkasa serta tahan banting oi! ‘keluar lagi deh peralatan aneh Doraemon’.Ke tiga temannya pun langsung mengikutinya melihat keadaan di dalam rumah Joglo.
Mereka melihat Ruki dan Mana keluar dari garasi mobil. Berbicara sebentar dan tiba-tiba Mana memeluk Ruki dengan Erat.
“Waduh! Busyet dah tu si Ruki!gak tau apa dia sekarang ada di mana?!”. Seru Aoi berang.
Tapi tiba-tiba tanpa disadari Mana menyuntikkan sesuatu di bahu Ruki dan badan Ruki langsung lemas dan tak sadarkan diri, dua orang prajurit berseragam ala ninja dengan penutup kepala bersimbol Naga Merah pun datang dan membopongnya ke dalam.
Semua prajurit di dalam rumah itu memakai seragam yang sama, hanya penjaga gerbang tadi saja yang pakai seragam prajurit Kraton.
“Sudah ku duga akan begini jadinya”. Uruha menarik nafas panjang.
“Rasain Lu! Emang enak!”. Reita menyeringai sengit.
“Tapi pangeran kok gakada di mana-mana ya?”. Tanya Aoi melihat sekeliling ruangan rumah itu.
“Mungkin dia di sembunyikan di tempat lain”. Jawab Reita.
“Iya ya, tadi siang juga gak ada”.
“Pokoknya kita serbu dulu mereka, memaksa salh satu ninja itu buka mulut trus kita langsung mencari pangeran!”. Seru Reita.
“Tapi lebih baik kita menyelamatkan Jendral Ruki dulu..”. Kata Kai.
“Jendral di tahan di sebuah penjara bawah tanah dan dijaga dua orang..”. Kata Kai pelan.
“Udah, b iarin aja Ruki nginep di penjara”. Kata Aoi .
“Iya, memperlambat jalannya misi aja, kita kan tinggal menyerangke empat pengawal di depan gerbang itu dulu, mencari tempat mereka menyembunyikan pangeran, setelah ketemu baru kita habisi semua komplotan Red Dragon itu, trus pulang deh!”. Reita menerangkan rencananya dengan bangga.
“Jangan lupa kasih suntikan bius tambahan buat Ruki, sesekali Ruki emang mesti di kasih pelajaran tuh! Biyar aja dia dipenjara dulu beberapa bulan lagi di situ”. Uruha terkikik pelan.
“Setuju!”. Jawab Reita dan Aoi bersamaan.
“Tega banget sih kaliyan, Jendal Ruki kan selama misi dah baek ma kita, mencari rumah kontrakkan nyaman dan strategis, mbayar tagihan listrik dan membacakan buku cerita serta bersenandung menina bobokan kita..”.Bela Kai.
“Yang terakhir tadi Cuma buat Lo kaleee!!”. Seru yang lain serentak. Kai meringis lucu.
“Tapi bagaimanapun dia ketua kita, apa kata Raja nanti kalau kita pulang tanpanya, bisa-bisa kita bukannya dapat hadiah malah kena marah plus hukuman lagi”. Melihat yang lain dengan sungguh-sungguh.
“Iya deh!”. Akhirnya ke tiga temannya setuju.
“Jadi gimana cara kita menyusup”. Tanya Uruha.
Mereka berempat memandang keempat prajurit yang berjaga di depan gerbang dan bersaman mereka menemukan ide cemerlang. Mereka saling berpandangan, tersenyum misterius dan mengangguk setuju satu sama lain.
Dengan sekejap kini Kai dan kawan-kawan sudah berganti kostum abdi dalem ala kraton Djogjakarta yang mereka curi dari keempat penjaga gerbang masuk rumah joglo itu.
“gue keren gak?’. Tanya Uruha pada teman-temannya saat memakai blangkonnya.
“Ha-ha!kayak bule nyasar lo! Soalnya muke lo kagak ada jawa-jawanya”. Ejek Reita.
“Lu juga!mana pantes muka preman gitu”. Balas Uruha cemberut.
“Aoi, kalau penyamaran lo pengen berhasil copot donk anting-anting mulut lo tu!”. Protes Reita.
“Ogah, ni jimat gue tau!lagian Cuma ngelabui penjaga dalem doank, tar ganti lagi kan?”. Jawab Aoi memasang keris di pinggangnya.
Sementara Kai sibuk memakai jarek alias kain sarungnya, Uruha, Reita and Aoi memandangnya terpesona.
“Yah! Jadi deh!”. Seru Kai riang.
“Ya ampun cocok banget lu jadi abdi dalem ya?”. Komentar Reita diikuti anggukan Uruha and Aoi. Kai tertawa mendengarnya.
“Udah, ayo buruan masuk!”.
“Lo!kenapa kaliyan berempat masuk?bukannya kaliyan jaga di depan gerbang?”. Tanya salah seorang penjaga gerbang dalam yang berpakaian ninja saat Kai dkk masuk kedalam.
“Kami mendapat perintah dari pimpinan”. Jawab Aoi.
“Oyeah?”. Tanya ninja yang lain ragu.
“Emm, kayaknya kita gak pernah liat wajah-wajah kaliyan deh!ya gak temen-temen!”.Ketiga teman ninja itu mengangguk mengiyakan.
“Kita pegawai baru, jadi wajar donk!kaliyan belum pernah liat”. Jawab Uruha.
“Terus kemana keempat penjaga yang seharusnya jaga didepan?”. Tanya mereka lagi dengan pandangan makin curiga.
“Ah, sebenarnya ini rahasia tapi karna kaliyan memaksa ya apa boleh buat”. Kata Reita sok penting.
Keempat ninja itu saling pandang.
“Emang nya ada apa sih!”.
“Gini, kita kan pegawai baru, jadi biyar bisa lebih dapat kepercayaan dari pimpinan kita nyuri perintah penting yang seharusnya dilaksanakan sama keempat penjaga di depan tadi”. Bisik Reita serius.
“Wah!kaliyan sudah keterlaluan, gue laporan kaliyan biyar langsung dipecat!”. Jawab ninja itu sinis.
“Yah!padahal tadinya kita mau ajak kaliyan ikut serta misi ini, kalau berhasilkan kaliyan juga bisa ikut naik pangkat, tapi karna kaliyan malah mau mengadukan kami ya..”.
“Eh,tunggu!”. Akhirnya ninja-ninja itu mulai tertarik dengan bualan Reita.
“kalau kaliyan mengikut sertakan kami itu lain persoalannya”.
“Jadi kaliayan mau ikut gabung nih!”. Tantang Reita.
“Yaeyalaah!”.
“Ok! Ayo kita bicarakan dipojok dekat bagasi sono, kalau disini terlalu menarik perhatian pengawai lain yang lalu lalang nih!”.
“Ok!”. Akhirnya sampai di bagasi yang gak ada penjaganya keempat Gazette melucuti seragam ninja-ninja itu.
“Ya ampun ribet banget sih!gonta ganti mulu nih!”. Keluh Aoi.
“Gimana lagi, kita kalah jumlah pren, kalau langsung serbu gitu aja bisa-bisa kita yang tertangkap kan?”. Kata Kai memasang samurai dipinggangnya.
“Ok! Semua dah beres kan?”. Tanya Reita.
“Biyar kita liat dulu posisi Ruki sekarang”. Uruha mulai melihat dari teropong diikuti yang lain.
“dengan jumlah pengawal 250 yang menyebar diberbagai tempat, penjara tempat Ruki ditahan ada 30 orang yang menjaga”.
“Yaampun, Ruki didalem kok molor mulu’ sih!over dosis tuh obat biusnya”. Celetuk Reita.
“Gue heran, dari tadi kita gak liat tempat pangeran disembunyikan, dimana dia ya?”. Tanya Aoi penasaran.
“Jawaban kemungkinannya Cuma ada dua, kalau tidak disembunyikan di tempat lain ya mungkin dia disembunyikan di satu ruangan yang tidak bisa kita lihat dengan teropong ini”. Jawab Kai.
“Mana mungkin, ini kan dah teropong paling canggih, Kai”. Protes Uruha.
“Kalau gitu ditempat lain donk!”. Sambung Aoi.
“Udah, daripada nebak-nebak kita tanyakan saja langsung pada ahlinya”.Reita memandang salah satu ninja yang mulai sadar berusaha duduk terhuyung huyung.
Dia kaget melihat tiga temannya yang masih pingsan Cuma pake celana pendek and kaos dalem doank, dan makin kaget pas liat dirinya sendiri yang juga tinggal pake celana pendek mitif love-love merah itu.
Kai terkikik geli melihatnya.
“Apa yang kaliyan lakukan?”. Tanyanya kemudian .
“Heh!kalo lu mau selamet, kasih tau kami dimana kaliyan sembunyikan Pangeran MXM”. Ancam Reita menarik kaos pengawai itu hingga nyaris tercekik.
“gu-gue gak tau”.
“berani bohong lu ye?!”. Reita menghunuskan samurainya didepan leher pengawai itu, hingga dia merasa ketakutan.
“ka-kalau yang gue tau pangeran ditawan dikamarnya, dilantai dua”. Jawabnya terbata-bata.
“Awas lo ya kalo bo’ong!”. Reita meninju wajah pengawal itu hingga pingsan lagi.
“kalau gitu emang ada ruang tersembunyi disana”. Kai meneropong lantai dua, terlihat Mana berjalan dikoridor dan masuk kesebuah kamar dan meminum teh hijaunya dengan anggun.
“Jangan-jangan Mana yang menjaga ruang tersembunyi itu!”. Seru Kai.
”Itu sudah pasti, sekarang kita ketempat Ruki dulu yuk!”seru Uruha.
Mereka segera bergerak menuju tempat Ruki tanpa dicurigai ninja-ninja lain yang berpapasan dengan mereka.
Title : PSC Kingdom
Author : Reiru
Fandom : Jrock The Gazette
Staring : Mana Moi dix mois
Genre : Gado-gado
Chapter : 4/END
Rating : ~
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Saia, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu^^:
###
Keempat Gazette berhasil sampai di depan pintu masuk penjara yang di kawal dua orang ninja. Penjara bawah tanah itu terlihat remang-remang dengan obor yang menjadi satu-satunya sumber cahaya di sana.
“Mau apa kaliyan”. Tanya salah satu penjaga itu.
“Ya mau masuklah, dasar o’on lu!”. Reita dan Aoi langsung membereskan dua orang penjaga itu.
“Ya ampun teman-teman, tidak bisa kah kaliyan berbuat agak sopan sedikit?kalau ketauan ribut-ribut disini gimana?”. Keluh Kai.
“Udah, kita sembunyiin ja mayatnya dipojok sana”. Kata Reita tenang.
Dan mereka berempat pun menyeret dua orang pengawal itu di sebuah sudut yang tak terkena cahaya obor. Kai memegang ganggang pintu bersiap membukanya.
“Ok!guys, are u ready?!”.
“Siiip!!!”. Jawab yang lain serempak. Pintu pun menjeplak terbuka.
“Hei, apa yang…”. Salah satu ninja yang menyambut mereka langsung di tebas Uruha dan pertarungan pun tak bisa terelakkan lagi.
lima orang pun maju bersamaan menghadang mereka. Uruha maju kedepan,dengan ayunan samurainya yang sangat cepat,Uruha terlihat seolah hanya lewat didepan lima ninja itu tapi dengan kecepatan yang luar biasa langsung menumbangkan lima lawannya sekaligus tanpa terlihat dia mengeluarkan samurai dari sarung pedangnya. Dan terus berjalan kedepan menghalau musuh yang lain dengan samurainya yang anggun.
“Hei, sisain bagian buat kita-kita juga donk!”.
Aoi, Reita dan Kai langsung bergabung dengan Uruha dengan cepat 20 ninja itu berhasil dikalahkan.
“Ayo kita segera ke tempat Jendral Ruki!”. Seru Kai.
Semua tawanan di penjara itu berteriak-teriak minta dibebaskan saat mereka berlari ketempat Ruki dikurung.
“Ntar kalau kita sudah berhasil menguasai rumah ini kaliyan akan kami bebaskan deh!”. Teriak Reita sambil lari melambai kearah para tahanan.
Sampai ditempat Ruki mereka menghadapi lagi 10 ninja, dengan tarian melingkar ala Aoi mereka semua langsung terkapar tak berdaya.
Reita segera mengambil kunci dari salah satu ninja tadi dan berusaha membukanya tapi ternyata ada password untuk membuka pintu itu.
“Huh!sial!”. umpat Reita.
“Apa kata sandinya?”. Tanya Kai gak sabar.
“Red Dragon”. Kata Uruha tapi pintu tetap tertutup,
“Yang Mulia Red Dragon”. Aoi mencoba tapi pintu tetap tertutup.
“Hidup pasukan Red Dragon!”. Teriak Kai.
Tapi tetap tidak berhasil.
“Tahanan oon!”. Teriak Reita.
“Ha-ha!kagak manjur tu!”. Ejek Aoi.
“Mati aja lu!”.
“Welcome to the hell!”.
”Sontoloyo, buruan buka deh!”.
Aoi, Uruha and Reita bergantian berteriak-teriak sekenanya.
“Ya ampuuun, rebut amat sih!udah daripada repot-repot ambil jalan pintas ja!”. Seru Kai.
“Maksud Lo?!”. Reita and Aoi bertanya bersamaan.
Kai memandang Uruha yang langsung menyabet samurainya dipintu itu. dan alarm tanda pintu penjara dibuka paksa pun berbunyi“
“Jendral, ayo cepat bangun!”. Teriak Kai.
“Dia mah kalo diteriakin doang kagak manjur”. Reita memukul-mukul pipinya, Aoi mengoyang-goyang badannya sekuat tenaga. Uruha memukul mukulkan gagang samurainya ke kepala Ruki, ‘seperti biksu yang mengetok-ngetok batok kelapa^^’.
“Kaliyan mau membunuh nya ya?!”. Keluh Kai kesal,
Kai mengeluarkan sebuah permen coklat dari saku celananya dan memasukkannya ke mulut Ruki.
“Lo, dia kok jadi gak napas gini Kai?!”. Tanya Reita panik,
“Apa aku salah kasih permen ya?tapi kayaknya betul kok!”. Kai menggaruk garuk kepala sambil memandang permen coklat yang tersisa satu ditangannya.
“Oi, bangun donk!!”. Teriak Aoi mengguncang-guncang tubuh Ruki.
“Apa perlu aku pukul lebih keras kepalanya ya?”. Kata Uruha terkikik.
“Hei! Kaliyan semua berisik tau!!!!!”. Tiba-tiba Ruki berteriak marah.
“Waaaa!!!”. Kai dan teman-teman buru-buru memakai headset di telinga mereka.
“Awas Kaliyan nanti ya?!!”. Ruki terlihat kesal karna badannya sudah babak belur dulu sebelum bertanding.
Tanpa mereka sadari beberapa prajurit ninja yang tadinya mau menyerang mereka sudah pingsan di depan pintu penjara Ruki.
“Ternyata ada gunanya juga ku ketok-ketok kepala Ruki”. Uruha tertawa geli melihat Ruki mengelus elus benjol kecil di kepalanya.
“Ok!misi penyelamatan Jendral sudah terlaksana!sekarang kita segera kelantai atas mencari tau kamar rahasia pangeran!”. Seru Kai sambil melompat meninju ke udara.
Ruki, Aoi, Uruha dan Reita berdiri tegak, menyiapkan perlengkapan tempur mereka. tersenyum penuh semangat bagai prajurit yang sudah siap berperang untuk menang di medan pertempuran!.
Para The Gazette segera berlari menyusuri lorong tahanan dan para tahanan kembali berteriak saat mereka berlari melewatinya.
“Sepertinya kita butuh pasukan tambahan deh!”. Kata Ruki.
Dengan satu komando The Gazette langsung membuka sel semua tahanan mereka langsung bersorak keluar sel dan menyerbu puluhan prajurit ninja yang memasuki pintu penjara. The Gazette menerobos keluar.
“Prajurit bertambah banyak, kayaknya mereka minta pasukan tambahan nih!”. Kata Aoi melihat dari kacamata teropongnya.
“Sial!” Reita mengumpat kesal.
“Kita harus tetap waspada teman-teman”. Kata Ruki mantap.
Dan pertempuran sengit pun tak bisa terhindarkan, The Gazette menumbangkan setiap prajurit yang menghalangi jalan mereka menuju lantai dua. Sampai di halaman tengah, tepatnya lapangan rumah karna lapangan itu sangat luas tiga kali lapangan sepakbola!. mereka telah dikepung seratus lebih prajurit ninja yang sudah pake headset tentunya.
“Cih! Gue jadi kagak jadi konser nih!”. Ruki mengumpat marah.
“Kalau volume suara ku di besarkan bisa-bisa seluruh penduduk Jogja tar juga mati”.
“Kita pasti bisa menghabisi mereka semua Jendral, percayalah”. Kata Kai memberi semangat.
The Gazette terlihat tak gentar melihat jumlah musuh yang lebih banyak itu. Di lantai atas tampak Mana memandang mereka dengan misterius dan dikamar belakangnya duduk seorang laki-laki berbadan besar yang tidak bisa terlihat wajahnya karna tak ada penerangan di kamar itu. Laki-laki itu tertawa penuh kemenangan.
“Mereka berlima tidak mungkin bisa lolos dari sini sekarang”.
Mana memandang tajam The Gazette.
“Ok! Kaliyan siap, habiskan jatah kaliyan sesuai porsinya ya?!”. Seru Ruki.
The Gazette menyebar kelima penjuru menyerang prajurit ninja yang siap menyerbu mereka.
Reita mengeluarkan semua jurus pencak silat nya,
Uruha tampil memukau dengan samurainya yang menari nari menebas tiap musuh yang mendekat.
Aoi membuat big circle’s dance di tengah-tengah musuhnya dengan mempesona. Ruki dan Kai bertempur dengan teknik pedang ala ksatria sejati.
Di beberapa kesempatan tampak Kai menebar permen pelangi yang menimbulkan ledakan mematikan di sertai asap warna warni tiap suara ledakan berhenti.
“Pesta kembang api yang menarik”. Kata Mana tersenyum misterius.
Tapi prajurit ninja terlalu banyak, The Gazette terdesak kembali berkumpul melingkar ditengah lapangan terengah-engah kelelahan.
“Aku sudah coba hubungi markas PSC tapi pesan tidak bisa diterima utuh, sinyalnya putus-putus”. Kata Kai pelan.
“Hah!kayaknya kita terlalu pede nih!”. Uruha tersenyum kecut.
“Raja pasti sudah tau kalau kita butuh bantuan, yah!biyar kemungkinannya Cuma kecil”. Kata Aoi terengah.
“Gue gak mau mati disini!”. Seru Reita.
“Aku yakin dengan menggabungkan kekuatan kita berlima, kita bisa menahan mereka semua sampai bantuan datang”.
Sementara itu pasukan musuh mulai berjalan mendekat mengepung The Gazette ditengah lapangan. The Gazette mengawasi mereka sampai pasukan itu jaraknya mulai tinggal beberapa langkah dari mereka. Namun tiba-tiba Uruha berseru menengadah ke langit.
“Hei! Apa itu..”. dari langit muncul tujuh panah yang kemudian tiap satu panah seperti membelah menjadi sepuluh panah lagi, menghujam dengan cepat kearah pasukan ninja yang berada paling dekat dengan The Gazette. Kemudian di belakang panah-panah itu turun dengan anggun seseorang yang membawa busur ukuran besar dengan kantong panah tersandang di punggungnya.
“Mana?”. Ruki berkata heran.
“Maaf sudah membuat kaliyan lama menunggu”. Katanya sambil tersenyum.
“Mana, sebenarnya apa maksud dari semua ini?!”. Seru Ruki .
“Penjelasannya nanti saja setelah kita selesaikan mereka semua”.
“Walaupun aku juga tidak mengerti, tapi yang kami tau pasti, sekarang kau ada dipihak kami kan?”. Tanya Reita sambil menyiapkan kuda-kudanya.
Mana mengangguk mantap.
“Ok!sekarang tunggu apa lagi!”.
Aoi mulai menyerang segerombolan musuh di depannya diikiti The Gazette yang lain Mana pun dengan anggun mengeluarkan tujuh anak panahnya lagi dan dalam waktu sekejap semua musuh telah tewas, tinggal beberapa biji yang masih tersisa sambil mengerang kesakitan.
“Ha-ha-ha!!!”.
Tiba-tiba dari kepulan asap bom rainbow Kai muncul sesosok pria berbadan kekar dengan kostum prajurit samurai nya .
“Tak kusangka kaliyan bisa menghabisi semua anak buah ku, eh!”.
“Siapa kau?”. Tanya Ruki tenang.
“Oh, Perkenalkan aku adalah salah satu Panglima perang Red Dragon Masatomo Wongjojou”.
“Tidak mungkin, kau masih…”. Mana berseru terkejut melihat Wongjojou. Wongjojou tertawa mengejek.
“Kau kira berhasil membunuh ku dengan racun ecek-ecek kayak gitu?hah! Wongjojou di lawan!”.
“Kau mau membunuhnya?”. Tanya Kai heran.
“tapi bukannya kau..”.
“Tidak, dia bukan pengawal setiaku seperti yang kaliyan duga…”. Kata Wongjojou dengan bangga.
“Mana, jelaskan pada kami, sebenarnya ada apa ini?”. Ruki bertanya penuh harap.
Mana terdiam sesaat dan dengan cepat membuka penyamarannya.
“Sebenarnya akulah orang yang selama ini kaliyan cari…”.
Dan kini Mna mencopot wig rambut ikalnya dan berubah dengan rambut panjang nya yang asli. Seketika The Gazette berseru kaget.
“Pangeran!!!!”. ‘Serentak hati The Gazette langsung retak bahkan hati Ruki sampai hancur berkeping-keping dan hilang tak tersisa..’,
“Ya, inilah aku”. Jawab pangeran Manabu Satoru.
“Tapi bagaimana bisa?”. Tanya Ruki masih tidak percaya.
“Saat aku dalam perjalanan menuju PSC, ditengah jalan aku bertemu lima orang yang mengaku bahwa itu adalah kaliyan para Jendral The Gazette. Dan aku langsung percaya karna ayah pernah memperlihatkan foto kaliyan pada ku, dan dengan mudah kelima Gazette palsu itu mengurung ku di rumah jogjo ini dan menyuruhku untuk menjebak kaliyan.
“Tapi kenapa saat bertemu kami kau tidak mau memceritakannya pada kami?”. Tanya Aoi gusar.
“Itu karna Jendral Wongjojou mengancam akan akan menyerang MXM secara tiba-tiba dan membunuh ayah ku…”.
“Ha-ha!padahal ke lima The Gazette itu adalah aku sendiri!”. Seru Wongjojou bangga,
“dan dengan cara itu pula aku akan menghabisi kaliyan semua!”.
“Ini adalah jurus andalan ku!”.Tiba-tiba saja kini ada enam wongjojou yang sama persis tertawa menyeringai siap menyerang.
“Oh, kagebunshin rupanya!”. Teriak Reita tenang.
“Bagus, kalo begini kita hadapi mereka satu-satu”. Kata Ruki dan langsung menyerang salah satu Wongjojou.
Dan pertarungan sengitpun tak bisa terhindarkan Mana dan The Gazette yang lain langsung menyerang Wongjojou-Wongjojou yang lain.
“Sial!keenam Wongjojou ini bener-bener bagai pinang di belah dua!” Seru Aoi disela-sela pertempuran.
Aoi Aoi melempar pedangnya ke udara dan sesaat menjadi puluhan pedang yang sama, berputar putar mengelilingi Aoi mengikuti gerak tubuh Aoi, dan saat Aoi berputar puluhan pedang itu menghujam Wongjojou seketika. Hingga terdengar suara teriakan Wongjojou yang pedih dan Wongjojou pun jatuh tersungkur.
“Hah! Beres deh!”.
“Bukan Cuma tubuhnya yang sama tapi juga jurus-jurusnya”. Tambah Uruha. Wongjojou lawannya kembali melakukan kagebunshin menjadi tujuh bagian.
Dengan tarian maut samurainya Uruha langsung memotong-motong tubuh ke tujuh Wongjojou dengan singkat. ‘tinggal dikasih bumbu trus digoreng tuh!’. Tapi tiba-tiba saja Wongjojou lawan Aoi dan Uruha kembali berdiri tegak tanpa luka tersenyum bengis kearah mereka. Aoi dan Uruha terpengarah kaget.
“Kok balik lagi sih!”. Seru Aoi kaget.
“Hah!benar-benar bikin repot aja!”. Teriak Reita melayangkan tinju keras ke perut Wongjojou lawannya yang langsung jatuh dengan debuman keras ketanah.
Tapi tak lama kemudian Wongjojou berhasil bangkit lagi sambil tertawa keras.
“Kaliyan semua takkan bisa mengalahkanku!”. Dia ganti menyerang Reita hingga ia
langsung mundur beberapa langkah,
”Cih!”. Reita menyeka darah yang keluar dari mulutnya.
“Kayaknya dia gak bisa terluka juga tuh!”. Kata Ruki, melihat Wongjojou lawannya yang kembali bangkit berdiri sesaat setelah Ruki menyerangnya dengan pukulan bertubi-tubi.
“Yah!ku rasa cara satu-satunya untuk membunuh Wongjojou adalah mencari tubuh aslinya dan kita habisi dia!”. Kai melempar bom pelangi dari berbagai arah plus puluhan suriken dan kunai menghujam kearah Wonhjojou lawannya, tapi seperti Wongjojou keempat gazette yang lain, Wongjojou itu kembali bangkit berdiri dan tertawa keras mengejek The Gazette.
Begitu juga dengan Wongjojou lawan Pangeran, mau dipanah berapa kalipun tubuhnya selalu kembali seperti semula.
“Tapi dimana tubuh asli itu, bukankah semua Wongjojou yang kita bunuh selalu kembali seperti semula…”. Wongjojou musuhnya yang hancur berkeping-keping . lalu dari topi ksatria yang dikenakan Wongjojou tiba-tiba potongan-potongan tubuh Wongjojou kembali terbentuk.
Pangeran memandang nya tanpa ekspresi yang bisa ditebak.
“well, sekarang kita musti gimana nih?”. Tanya Ruki mulai terengah kelelahan.
“Mau di bunuh berapa kalipun mereka tidak bisa mati”.
The Gazette yang lain juga mulai kelelahan, jengkel melihat para Wongjojou yang selalu bangkit hidup lagi.
“sepertinya aku sudah tau bagaimana cara membunuh nya..”. Kata pangeran Satoru.
“Benarkah?”, Kai memandangnya bangga.
“Tolong kaliyan bunuh sekali lagi para Wongjojou itu, lakukan serangan pamungkas kaliyan bersamaan sesuai dengan aba-aba ku”.
“Tapi kita tadi sudah mencobanya berkali-kali tetap sama saja kan?”. Teriak Reita kesal melihat Wongjojou lawannya yang sama sekali tidak merasa sakit saat Reita membantingnya dengan jurus punggung taekwondonya.
Wongjojou yang dilawan Reita terpelanting remuk dan mulai terbentuk utuh kembali mulai dari topinya yang ‘rungsek’ menjadi berbentuk lagi, lalu disusul muka leher badan dan seterusnya yang penuh luka langsung normal kembali.
“Oyeah, gue ngerti sekarang!”. Seru Reita, keempat Gazette lain tersenyum misterius.
“Ternyata simple aja”. Kata Uruha pelan.
“pintar juga dia menyimpan nyawanya ditempat yang jarang diperhatikan musuh”. Kata Kai yakin.
“Kenapa heh?!kaliyan sudah tidak sanggup lagi melawan ku hah!”. Teriak Wongjojou yang tadi dilawan Reita, diikuti tawa kelima Wongjojou yang lain.
“Haah!berisik tau!”. Teriak Aoi.
“Ayo kita habisi mereka!”. Pangeran Satoru mengarahkan anak panahnya tepat di Wongjojou yang mendekat kearah nya.
The Gazette sekali menyerang Wongjojou lawan mereka, kali ini dengan yang tepat langsung mengarah ke topi wongjojou. Dan ke enam Wongjojou perlahan tubuhnya menghilang berubah menjadi abu.
“Tak kusangka kaliyan bisa mengalahkan ku”. Wongjojou terakhir yang dihabisi Ruki tertawa keras hingga menghilang.
“Akhirnya semua selesai sudah”. Uruha mengibaskan rambutnya dengan anggun.
Kemudian beberapa pasukan dari kerajaan PSC dan MXM datang menjemput sang pangeran.
“maaf kami datan terlambat”. Raja MXM yang mengendarai kuda hitam perangnya mendekat kearah The Gazette.
“Terima kasih, kaliyan sudah menyelamatkan pangeran Manabu”.
“Itu memang sudah menjadi tugas kami yang mulia, lagipula kami juga dibantu pangeran, beliau benar-benar petarung yang hebat”. Ruki memandang pangeran yang membalasnya dengan senyum ala Mana yang manis.
Keempat Gazette yang lain memandang Ruki dengan tertawa geli. “Baiklah, aku sudah bilang pada Raja PSC bahwa kaliyan akan diberi libur panjang ke Hawai, bagaimana?kaliyan mau?”.
“Asyik!!!”. Seru Kai sambil meninju keudara.
“sudah lama aku pengen berjemur dilaut”. Kata Aoi senang.
“Yeah!aku juga udah gak sabar berselancar nih!”. Lanjut Reita.
“dengan senang hati akan kupakai baju-baju pantai ku”. Uruha tersenyum lucu
. “Syukurlah kalau kaliyan senang”. Raja MXM tertawa mendengar komentar The Gazette.
“Terima kasih yang mulia”. Jawab Ruki hormat.
Pangeran menaiki kuda putihnya
“Kapan-kapan mainlah ke MXM jendral Ruki, atau jangan-jangan kau marah padaku ya?”. Kata Pangeran Satoru dengan logat Mana nya.
“Eh, tidak pangeran, saya sama sekali tidak marah pada pangeran..saya sangat senang mendengar undangan tersebut”.
Keempat The Gazette kembali terkikik pelan. Reita menyamarkan tawanya dengan berdehem yang dibuat buat. Pangeran tersenyum melihatnya.
“Baiklah, sampai bertemu lagi”.
The Gazette membungkuk hormat mengiringi kepergian Raja MXM dan sang pangeran bersama pasukan.
FINISH
