Latest Free Templates
Sabtu, 06 Maret 2010
Otanjoubi omedetto Tsukachii!!!
Nyappy birthday my lopely honey sweety my second husband,hope all da best for u! Love u!! Makin tua makin caem aje lu *hug,kissu* X333
Senin, 01 Maret 2010
Fanfic. Jrock Campor2
Title : Pipopapo Club
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock The Gazette, Alice nine, Ayabie, Ancafe, Sadie, Screw, Vidoll, Versailles, Megamasso.
Genre : Humor
Rating : Tiada batas
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Reiru, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu.
Note : Fanfic ini terinspirasi dari Manga n Anime Ouran High School Club dg alur cerita yg ditambah dan diotak atik sendiri oleh author. Yg author rombak habis-habisan disini adalah char Kanon yg dalam manga Ouran Club berperan sebagai Hikaru Kitachiin yg punya sifat dewasa, pemalu dan sulit mengungkapkan perasaannya, author ganti dg char jahil dan usil yg bertolak 180 derajat dr Char manganya. Cz gak seru kalo pada cool semua XD.
Jadi maap buat para fans Hikaru Kitachiin dan Ouran Club lover lainnya bila ada perombakan sana-sini di Char para pemain, namanya jg fanfic, perlu diobrak abrik biyar makin sip! X333
Jangan lupa kasih saran kritik dan usul serta nikmati fanfic-fanfic Rechun yg lain di : gazejogja-1412.blogspot.com
Enjoy it! ^w^
Staring :
Students
Vidoll : Jui
Ayabie : Kenzo
Sadie : Aki
Screw : Kazuki
Ancafe : Kanon
The Kiddie : Yusa
Alice nine : Tora
Teacher
Versailles : Hizaki
Vidoll : Rame
The Gazette : Uruha
###
Jui berjalan pelan menyusuri koridor panjang, memandang berkeliling tiap sisi sekolah megah yang dilalui.
“ jalannya bener kesini bukan ya?”. Jui congkok sebentar, membentangkan peta kuno berwarna kecoklatan sekolah itu dipangkuannya.
“waduuuh, liat ni peta aku jadi makin puyeng”. Ditelusurinya jalan yg sudah dilaluinya dg jari teluncukknya.
“nah! Tadi habis dari pintu masuk, lurus mentok! Da penggok-penggokan belok kanan terus ada tangga naik ya?”. Jui menatap lurus kedepan.
“nah! Tu dia tangga nya!”. Jui melipat petanya dan menjejalkannya di koper hitam besarnya. Berjalan dg langkah mantap, dan sesampainya dipuncak tangga tanpa ragu Jui mengetk pintu itu.
“spada! Kulo nuwon...”. Jui membuka pintu itu dan langsung terlonjak kaget melihat enam orang siswa yg sedang duduk manis disana.
“maaaaa~k, apa aku sekarang ada disurga? Kenapa ada enam bidadara di ruang asrama ku?!”.
Seorang siswa indo campuran Jepang Prancis nan tampan duduk disebuah kursi besar ditengah-tengah ruangan dikanan dan kirinya berdiri dua siswa yg berwajah kembar identik bagai penang dibelah dua. Kemudian di jendela samping kanan berdiri seorang siswa cool yg memandangnya dengan ramah, seorang siswa lagi duduk dipojok ruangan sedang sibuk mencatat sesuatu dan siswa ke enam tampak komat kamit menjilat lollipop ditangan kanannya.
“wah, ada tamu rupanya!”. Katanya tersenyum ceria.
Jui hanya bisa mlongo tak bisa berkata-kata.
“kau pasti Jui, murid baru di sekolah ini kan?”. tanya siswa yg duduk dikursi besar.
“Iya”. Jui manggut-manggut terpesona memandang wajah siswa yg tampan itu.
“Masuklah”. Katanya kemudian.
Jui mengambil tempat duduk disamping Siswa tampan itu.
“Selamat datang di ‘Pipopapo Club’!”.
“Pipopapo Club? Nama yg aneh, gak cocok banget ma para penghuninya”. Batin Jui dalam hati.
“er, ano~ sebelumnya saya mau minta maap, tapi kayaknya saya salah masuk asrama deh!”. Jui memandang satu persatu penghuni asrama yg memandangnya penuh tanda tanya.
“Kau anak dari kelas A kan? kita semua juga di kelas A, jadi kurasa tidak ada yg salah”. Kata siikembar yg berdiri disebelah kanan siswa idola Jui.
“oh ya, aku sudah dengar tentang mu, kau adalah siswa dari keluarga tidak mampu yg mendapat beasiswa hak istimewa sehingga kau bisa masuk ke sekolah ini dan berada dikelas A, kelas anak-anak elit”. Kata kembarannya
“Oya, perkenalkan aku Kenzo, ketua Club Pipopapo...”. Siswa yg dari tadi menarik hati Jui memperkenalkan diri.
“ini Aki, vice President...“. Kenzo menunjuk siswa yg tadi sibuk menulis yg sekarang berjalan menghampirinya.
“kemudian sikembar Kazuki dan Kanon...”.
“aku yg Kanon, dia yg Kazuki,Sir...”.
“oh, sorry Kanon, susah banget cara mbedain kaliyan, terus yg berdiri di dekat jendela sana itu Tora dan...”
“Aku Yusa!”. Siswa yg ngemut lollipop itu tersenyum ceria.
“yup! Salam kenal juga, aku Jui murid baru disini”.
“kau benar-benar siswa jenius! bisa mendapat beasiswa istimewa yg diimpikan semua anak laki-laki yg ingin masuk ke sekolah elit ini”. kata Aki.
“sankyuu”.
“Jui satu asrama sama kita aja ya? Biyar Yusa ada teman baru buat main”. *jilat lollipop*
“waduh! Gawat ni, kalau gue sama orang-orang ini bisa ketauan identitas ku yg sebenarnya”. Batin Jui khawatir.
“Thanks, tapi mending aku cari asrama ku sendiri aja deh..”. Jui berdiri hendak mengambil koper besarnya.
“kenapa? apa kau merasa tidak nyaman dengan kami,eh?”. tanya Kenzo.
“bukan begitu, kaliyan semua baik dan ramah tapi kursa disini bukan tempat ku”. Jui mencoba tersenyum ramah.
“kurasa tidak masalah kalau kita tambah satu anggota baru”. Kata Aki.
“udah, kamu gak perlu sungkan gitu Jui, tinggallah disini”. Kata Kazuki lembut.
“Yoi! Lumayan buat tambah-tambah buat menuhin asrama luas ini”. tambah Kanon.
“Kau adalah siswa terhebat dengan menduduki peringkat pertama di sekolah tahun ini, dan otomatis menyingkirkan ku yg tahun lalu dudduk diperingkat teratas...”. Kenzo tersenyum manis.
“ dan kami semua ingin mengenalmu lebih dekat, benar kan Tora?”. Toray g dari tadi diam hanya menjawab dg singkat.
“ya”.
“nah! Sudah gak ada masalah kan? selain itu...”. Kenzo berjalan mendekati Jui yg terus melangkah mundur menghindarinya sampai Jui tersudut dipojok ruangan dan tak bisa lagi menghindar darinya. Kenzo menatap Jui lurus-lurus seperti mau menempelkan mukanya ke wajah Jui.
“Ke-Kenzo?”. Wajah Jui merona merah saat jarak wajah mereka tinggal beberapa sentimeter.
“kalau ku perhatikan kau ini manis juga ya?”. Kenzo mengeluarkan senyuman malaikatnya yg langsung membuat muka Jui merah ranum seperti apel.
“alamaaa~k ni cowok guanteng amir sih!”. Saat Jui mencoba menghindar dari tatapan maut kedua Kenzo, tanpa sadar tangan Jui menyenggol vas bunga dimeja sampingnya yg dengan sukses langsung jatuh dan pecah berkeping-keping.
“HUUUAAAAAAAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN JUI!!!!”. Kenzo teriak histeris.
“Oow, vas bunga kesayangan emak pecah”. Yusa menggaruk garuk kepalanya lucu.
“Ini vas antik senilai ¥ 10.000.000 atau setara dengan US $ 10.000 Jui!!!”. Kenzo berteriak marah.
“¥ 10.000.000!!! tu uang apa daun?!”. Jui ikut teriak histeris
“waduh, gawat ni! uang kas gak bakalan cukup buat beli vas yg baru”. Aki utek-utek kalkulator.
“sepertinya kau memang harus menggantinya, Jui”. Kata Kazuki.
“harus! dibayar lunas or cicil dg bunga 50%”. Tambah Kanon.
“Betul! Kalau enggak kita laporin lo ke poltabes pusat”. Ancam Kenzo.
“duit darimana gue? Buat makan sehari-hari aja musti mulung dulu, pa gak bisa diganti sama vas dari lempung biasa? Kan gunanya sama aja, buat naruh bunga”. Kata Jui membela diri.
“engak bisa! Tu vas keramat warisan leluhur Pipopapo Club! Kalau lo gak ada duit lo musti mengabdi bekerja di sini dan uang gajimu dipotong buat nglunasi hutang mu pecahin vas ini!”. Seru Kenzo tegas.
“maaak, kasarannya gue jadi babu gitu?”. *mewek merana*.
“lo pilih mana? Jadi babu or narapidana?!”.
“ogah dua-duanya, tapi daripada gue putus sekolah n ngecewain babe ,gue nurut aja deh”. *mundung dipojokan merenungi nasibnya*
“bagus-bagus...”. Kenzo tepuk-tepuk kepala Jui.
“Asyiiik! Jui jadi tinggal sama kita!”. Yusa lompat-lompat bahagia.
“Nyahahahaaaaa~~~”. Kenzo tertawa penuh kemenangan.
“Hu-huu~, ternyata luar nya aja yg kayak bangsawan dalem nya tu anak-anak pada kejam plus geje juga...”
Jui membungkukkan badannya memungut keping-keping pecahan vas antik itu. dan tanpa disadarinya Kenzo berdiri di samping nya memperhatikan Jui dg wajah merona merah.
“biyar ku bantu kau membersihkan pecahan vas itu Jui-chan...”.
“apa?!”. Jui berseru kaget. Dengan cepat dia menegakkan badannya. Ternyata tanpa sadar saat Jui membungkuk kaosnya yg longgar sedikit terbuka sehingga terlihat separo dadanya.
“Jui-chan???!”. Sikembar, Yusa dan Tora berteriak kaget.
“alamak! mati gue..”. Jui menunduk dg muka lesu.
“sebenarnya sejak awal aku sudah tau kalau dia cewek, tapi tenang saja Jui-chan, rahasiamu aman bersama kami”. Aki berkata dg tenangnya.
“Aki!aku tidak suka dg kebiasanmu yg mengungkapkan info penting baru setelah masalah selesai!...”. Kenzo ngomel-ngomel gak karuan.
“wah, bakalan seru ni”. Yusa ganti emut permen warna-warninya.
“jangan panggil aku Jui-Chan! Atau aku bisa mengamuk nanti!!!”. Teriak Jui sebal.
“Ok!Jui-chan!!!”. Kanon terkikik geli.
“ya...,kami tidak tau alasan pasti kenapa kau menyamar menjadi laki-laki lalu masuk ke sekolah asrama khusus laki-laki ini. tapi selama kau sekolah dan bekerja disini kami jamin rahasiamu tidak akan terbongkar”. Kata Kenzo meyakinkan.
“terimakasih, sebenarnya aku terpaksa berbuat seperti ini karna ayahku sudah tidak kuat lagi untuk membiayaiku melanjutkan ke SMU, aku punya lima adik yg semuanya masih kecil-kecil dan mereka juga perlu biaya untuk sekolah..., jadi diam-diam aku mendaftarkan diri masuk sekolah ini dan berhasil mendapatkan beasiswa hak istimewa. Demi melanjutkan sekolah akupun berpura-pura menjadi siswa laki-laki dan masuk kesekolah ini”. Jelas Jui.
“Yusa jadi terharu mendengarnya...”. *mengelap ingus dg saputangan putih bergambar kelinci nya*.
“kami bisa mengerti mengenai keadaanmu, karna kami juga bukan dari kalangan keluarga yg berada, peringkat ke empat dan lima lah yg membuat kami ada dikelas A”. kata Kazuki.
“aku percaya pada kaliyan, terimakasih sudah mengijinkanku bergabung disini”. Jui membungkuk pelan.
“Welcome to Pipopapo Club!”. Seru Kenzo mantab.
TBC
###
“sudah jadi kebiasaan, setiap ulang tahun sekolah, selalu ada penampilan dari tiap kelas. Karna itu diharapkan kelas A juga menampilkan wakilnya dalam perayaan ulang tahun sekolah besok..”. jelas Uruha sensei.
“aku jadi pengen ikut tampil ni”. Jui memandang sikembar Kazuki dan Kanon yg sibuk berdiskusi di bangku paling belakang pojok kanan kelas, kemudian pandangan dialihkannya ke Yusa yg diam-diam mencomot permen coklat nya dari dalam laci dan dengan cepat melahapnya tanpa sepengetahuan Uruha sensei yg sibuk membolak balik bukunya.
“nah! Untuk tahun ini, yg akan mewakili kelas A adalah asrama dari Pipopapo Club”.
“wah! Pas banget tu!”. Jui berseru senang.
“ohok!”. Yusa tersedak permen coklatnya.
“Yusa! Kamu diam-diam makan permen lagi.ya?!”. Uruha sensei mendatangai bangku Yusa.
“maap Uru Sensei, Yusa gak tahan udah laper banget ni..”. *puppy eyes *.
“yasudah, kalau kamu ketauan lagi makan saat jam pelajaran sekolah akan kutambah PR kimia mu”.
“sankyuu Uru Sensei”. Yusa Tersenyum manis.
“Tereng-teng-teng-teeeeng!”
“Baiklah, pelajaran kita akhiri sampai disini, jangan lupa PR dikumpulkan besok pagi”. Uruha Sensei meninggalkan ruangan kelas diikuti siswa-siswa lainnya.
DI ASRAMA
“jadi untuk tahun ini giliran Pipopapo Club yg mewakili kelas dalam perayaan ulang tahun sekolah yg ke-100 besok...”. Kenzo memimpin rapat diruang tengah asrama. Ke enam temannya duduk mengitari mejad dikanan dan kirinya.
“ada yang mau usul?”. Tanyanya.
“yusa usul!”. Mengangkat tangan kanannya.
“gimana kalau kita buat stand makanan kayak permen, ice cream, coklat dan sejenisnya”.
“permen aje pikiran lo!”.
“pertandingan basket aja pasti seru!”. Usul Aki.
“Terus Jui-chan gimana? Lo mau bongkar rahasia,eh?”. Kenzo melirik Jui yg menyodorkan kopi hangat disamping Kenzo, baru saja dia mau memprotes mengenai panggilannya, tapi tidak jadi karna Kenzo sudah membelanya.
“mungkin lebih baik kita buat sesuatu yg berhubungan dg ilmu pengetahuan”. Kata Kazuki.
“terimakasih Jui-chan”. Kazuki tersenyum ramah saat Jui menaruh teh pesanannya.
“eh, iya”. Jui jadi salahtingkah dibuatnya.
“maaak, ni cowok senyumnya maut juga...diantara dua pilihan ni gue”. Jui berseru dalam hati sambil mewek-mewek gak jelas.
“apaan dong? Fosil manusia purba?Yusa aja tu modelnya”. Kanon terkikik geli.
“ogah, mana ada manusia purba yg imut kayak Yusa”.
“ada noh! Bayi Mamot!”.
Yusa melempar Kanon dg batang lollipop tapi malah nyasar ke jidat Tora. Sontak Kanon tertawa terbahak, Yusa langsung mengkeret melihat muka masam Tora yg mengacung-ngacungkan batang lollipop.
“jangan bermain-main saat kita sedang rapat”. Katanya datar.
“maap Tora san”. Yusa mengembik lucu.
Selesai membagi semua minuman Jui duduk dikursinya.
“ah! Gue dapat ide!”. Seru Jui.
“apaan tu?”. Tanya Kanon.
“gimana kalau kita buat drama”. Jui tersenyum penuh kemenangan.
“aku setuju dg usul Jui-chan”. Kata Tora
“bah!, Tora jadi ikut-ikuta panggil gue pake embel-embel chan...”. Jui memonyongkan bibirnya.
“Aha! Aku juga setuju, yg lain?”. Kenzo menyeruput kopi hangatnya.
“Drama juga boleh, tapi drama tentang apa Jui-chan?”. tanya Aki.
“ gue gak mau mikir tema dramanya”. Jui ngambek gara-gara dipanggil Jui-chan mulu’.
“drama romeo n Juliet! Aku romeo, Jui-chan Julietnya. Kenzo sama Aki jadi ortu yg kejam, Tora algojo, Kazuki kusir kuda, Yusa....”. kanon berpikir sejenank.
“Yusa jadi pohonnya”. Kanon senyum-senyum gak jelas. *dilempar sandal jepit beruang Yusa.
“Yusa mau maen putri salju jadi kurcaci berkerudung merah yg dekat sama putri Jui-chan”. Yusa tersipu malu.
“makin aneh aja ni tema dramanya”. Jui mengaduk-aduk es kelapa mudanya.
“gimana kalau La Rose de Versailles”. Kata Kazuki kemudian.
All: SETUJUUUU!!!!!!
###
Author : Rechun a.k.a Reiru
Fandom : Jrock The Gazette, Alice nine, Ayabie, Ancafe, Sadie, Screw, Vidoll, Versailles, Megamasso.
Genre : Humor
Rating : Tiada batas
Disclaimer : Fanfic ini adalah hak cipta sepenuhnya ada pada Reiru, so Please NO rabbing unless you have my permission! Sankyuu.
Note : Fanfic ini terinspirasi dari Manga n Anime Ouran High School Club dg alur cerita yg ditambah dan diotak atik sendiri oleh author. Yg author rombak habis-habisan disini adalah char Kanon yg dalam manga Ouran Club berperan sebagai Hikaru Kitachiin yg punya sifat dewasa, pemalu dan sulit mengungkapkan perasaannya, author ganti dg char jahil dan usil yg bertolak 180 derajat dr Char manganya. Cz gak seru kalo pada cool semua XD.
Jadi maap buat para fans Hikaru Kitachiin dan Ouran Club lover lainnya bila ada perombakan sana-sini di Char para pemain, namanya jg fanfic, perlu diobrak abrik biyar makin sip! X333
Jangan lupa kasih saran kritik dan usul serta nikmati fanfic-fanfic Rechun yg lain di : gazejogja-1412.blogspot.com
Enjoy it! ^w^
Staring :
Students
Vidoll : Jui
Ayabie : Kenzo
Sadie : Aki
Screw : Kazuki
Ancafe : Kanon
The Kiddie : Yusa
Alice nine : Tora
Teacher
Versailles : Hizaki
Vidoll : Rame
The Gazette : Uruha
###
Jui berjalan pelan menyusuri koridor panjang, memandang berkeliling tiap sisi sekolah megah yang dilalui.
“ jalannya bener kesini bukan ya?”. Jui congkok sebentar, membentangkan peta kuno berwarna kecoklatan sekolah itu dipangkuannya.
“waduuuh, liat ni peta aku jadi makin puyeng”. Ditelusurinya jalan yg sudah dilaluinya dg jari teluncukknya.
“nah! Tadi habis dari pintu masuk, lurus mentok! Da penggok-penggokan belok kanan terus ada tangga naik ya?”. Jui menatap lurus kedepan.
“nah! Tu dia tangga nya!”. Jui melipat petanya dan menjejalkannya di koper hitam besarnya. Berjalan dg langkah mantap, dan sesampainya dipuncak tangga tanpa ragu Jui mengetk pintu itu.
“spada! Kulo nuwon...”. Jui membuka pintu itu dan langsung terlonjak kaget melihat enam orang siswa yg sedang duduk manis disana.
“maaaaa~k, apa aku sekarang ada disurga? Kenapa ada enam bidadara di ruang asrama ku?!”.
Seorang siswa indo campuran Jepang Prancis nan tampan duduk disebuah kursi besar ditengah-tengah ruangan dikanan dan kirinya berdiri dua siswa yg berwajah kembar identik bagai penang dibelah dua. Kemudian di jendela samping kanan berdiri seorang siswa cool yg memandangnya dengan ramah, seorang siswa lagi duduk dipojok ruangan sedang sibuk mencatat sesuatu dan siswa ke enam tampak komat kamit menjilat lollipop ditangan kanannya.
“wah, ada tamu rupanya!”. Katanya tersenyum ceria.
Jui hanya bisa mlongo tak bisa berkata-kata.
“kau pasti Jui, murid baru di sekolah ini kan?”. tanya siswa yg duduk dikursi besar.
“Iya”. Jui manggut-manggut terpesona memandang wajah siswa yg tampan itu.
“Masuklah”. Katanya kemudian.
Jui mengambil tempat duduk disamping Siswa tampan itu.
“Selamat datang di ‘Pipopapo Club’!”.
“Pipopapo Club? Nama yg aneh, gak cocok banget ma para penghuninya”. Batin Jui dalam hati.
“er, ano~ sebelumnya saya mau minta maap, tapi kayaknya saya salah masuk asrama deh!”. Jui memandang satu persatu penghuni asrama yg memandangnya penuh tanda tanya.
“Kau anak dari kelas A kan? kita semua juga di kelas A, jadi kurasa tidak ada yg salah”. Kata siikembar yg berdiri disebelah kanan siswa idola Jui.
“oh ya, aku sudah dengar tentang mu, kau adalah siswa dari keluarga tidak mampu yg mendapat beasiswa hak istimewa sehingga kau bisa masuk ke sekolah ini dan berada dikelas A, kelas anak-anak elit”. Kata kembarannya
“Oya, perkenalkan aku Kenzo, ketua Club Pipopapo...”. Siswa yg dari tadi menarik hati Jui memperkenalkan diri.
“ini Aki, vice President...“. Kenzo menunjuk siswa yg tadi sibuk menulis yg sekarang berjalan menghampirinya.
“kemudian sikembar Kazuki dan Kanon...”.
“aku yg Kanon, dia yg Kazuki,Sir...”.
“oh, sorry Kanon, susah banget cara mbedain kaliyan, terus yg berdiri di dekat jendela sana itu Tora dan...”
“Aku Yusa!”. Siswa yg ngemut lollipop itu tersenyum ceria.
“yup! Salam kenal juga, aku Jui murid baru disini”.
“kau benar-benar siswa jenius! bisa mendapat beasiswa istimewa yg diimpikan semua anak laki-laki yg ingin masuk ke sekolah elit ini”. kata Aki.
“sankyuu”.
“Jui satu asrama sama kita aja ya? Biyar Yusa ada teman baru buat main”. *jilat lollipop*
“waduh! Gawat ni, kalau gue sama orang-orang ini bisa ketauan identitas ku yg sebenarnya”. Batin Jui khawatir.
“Thanks, tapi mending aku cari asrama ku sendiri aja deh..”. Jui berdiri hendak mengambil koper besarnya.
“kenapa? apa kau merasa tidak nyaman dengan kami,eh?”. tanya Kenzo.
“bukan begitu, kaliyan semua baik dan ramah tapi kursa disini bukan tempat ku”. Jui mencoba tersenyum ramah.
“kurasa tidak masalah kalau kita tambah satu anggota baru”. Kata Aki.
“udah, kamu gak perlu sungkan gitu Jui, tinggallah disini”. Kata Kazuki lembut.
“Yoi! Lumayan buat tambah-tambah buat menuhin asrama luas ini”. tambah Kanon.
“Kau adalah siswa terhebat dengan menduduki peringkat pertama di sekolah tahun ini, dan otomatis menyingkirkan ku yg tahun lalu dudduk diperingkat teratas...”. Kenzo tersenyum manis.
“ dan kami semua ingin mengenalmu lebih dekat, benar kan Tora?”. Toray g dari tadi diam hanya menjawab dg singkat.
“ya”.
“nah! Sudah gak ada masalah kan? selain itu...”. Kenzo berjalan mendekati Jui yg terus melangkah mundur menghindarinya sampai Jui tersudut dipojok ruangan dan tak bisa lagi menghindar darinya. Kenzo menatap Jui lurus-lurus seperti mau menempelkan mukanya ke wajah Jui.
“Ke-Kenzo?”. Wajah Jui merona merah saat jarak wajah mereka tinggal beberapa sentimeter.
“kalau ku perhatikan kau ini manis juga ya?”. Kenzo mengeluarkan senyuman malaikatnya yg langsung membuat muka Jui merah ranum seperti apel.
“alamaaa~k ni cowok guanteng amir sih!”. Saat Jui mencoba menghindar dari tatapan maut kedua Kenzo, tanpa sadar tangan Jui menyenggol vas bunga dimeja sampingnya yg dengan sukses langsung jatuh dan pecah berkeping-keping.
“HUUUAAAAAAAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN JUI!!!!”. Kenzo teriak histeris.
“Oow, vas bunga kesayangan emak pecah”. Yusa menggaruk garuk kepalanya lucu.
“Ini vas antik senilai ¥ 10.000.000 atau setara dengan US $ 10.000 Jui!!!”. Kenzo berteriak marah.
“¥ 10.000.000!!! tu uang apa daun?!”. Jui ikut teriak histeris
“waduh, gawat ni! uang kas gak bakalan cukup buat beli vas yg baru”. Aki utek-utek kalkulator.
“sepertinya kau memang harus menggantinya, Jui”. Kata Kazuki.
“harus! dibayar lunas or cicil dg bunga 50%”. Tambah Kanon.
“Betul! Kalau enggak kita laporin lo ke poltabes pusat”. Ancam Kenzo.
“duit darimana gue? Buat makan sehari-hari aja musti mulung dulu, pa gak bisa diganti sama vas dari lempung biasa? Kan gunanya sama aja, buat naruh bunga”. Kata Jui membela diri.
“engak bisa! Tu vas keramat warisan leluhur Pipopapo Club! Kalau lo gak ada duit lo musti mengabdi bekerja di sini dan uang gajimu dipotong buat nglunasi hutang mu pecahin vas ini!”. Seru Kenzo tegas.
“maaak, kasarannya gue jadi babu gitu?”. *mewek merana*.
“lo pilih mana? Jadi babu or narapidana?!”.
“ogah dua-duanya, tapi daripada gue putus sekolah n ngecewain babe ,gue nurut aja deh”. *mundung dipojokan merenungi nasibnya*
“bagus-bagus...”. Kenzo tepuk-tepuk kepala Jui.
“Asyiiik! Jui jadi tinggal sama kita!”. Yusa lompat-lompat bahagia.
“Nyahahahaaaaa~~~”. Kenzo tertawa penuh kemenangan.
“Hu-huu~, ternyata luar nya aja yg kayak bangsawan dalem nya tu anak-anak pada kejam plus geje juga...”
Jui membungkukkan badannya memungut keping-keping pecahan vas antik itu. dan tanpa disadarinya Kenzo berdiri di samping nya memperhatikan Jui dg wajah merona merah.
“biyar ku bantu kau membersihkan pecahan vas itu Jui-chan...”.
“apa?!”. Jui berseru kaget. Dengan cepat dia menegakkan badannya. Ternyata tanpa sadar saat Jui membungkuk kaosnya yg longgar sedikit terbuka sehingga terlihat separo dadanya.
“Jui-chan???!”. Sikembar, Yusa dan Tora berteriak kaget.
“alamak! mati gue..”. Jui menunduk dg muka lesu.
“sebenarnya sejak awal aku sudah tau kalau dia cewek, tapi tenang saja Jui-chan, rahasiamu aman bersama kami”. Aki berkata dg tenangnya.
“Aki!aku tidak suka dg kebiasanmu yg mengungkapkan info penting baru setelah masalah selesai!...”. Kenzo ngomel-ngomel gak karuan.
“wah, bakalan seru ni”. Yusa ganti emut permen warna-warninya.
“jangan panggil aku Jui-Chan! Atau aku bisa mengamuk nanti!!!”. Teriak Jui sebal.
“Ok!Jui-chan!!!”. Kanon terkikik geli.
“ya...,kami tidak tau alasan pasti kenapa kau menyamar menjadi laki-laki lalu masuk ke sekolah asrama khusus laki-laki ini. tapi selama kau sekolah dan bekerja disini kami jamin rahasiamu tidak akan terbongkar”. Kata Kenzo meyakinkan.
“terimakasih, sebenarnya aku terpaksa berbuat seperti ini karna ayahku sudah tidak kuat lagi untuk membiayaiku melanjutkan ke SMU, aku punya lima adik yg semuanya masih kecil-kecil dan mereka juga perlu biaya untuk sekolah..., jadi diam-diam aku mendaftarkan diri masuk sekolah ini dan berhasil mendapatkan beasiswa hak istimewa. Demi melanjutkan sekolah akupun berpura-pura menjadi siswa laki-laki dan masuk kesekolah ini”. Jelas Jui.
“Yusa jadi terharu mendengarnya...”. *mengelap ingus dg saputangan putih bergambar kelinci nya*.
“kami bisa mengerti mengenai keadaanmu, karna kami juga bukan dari kalangan keluarga yg berada, peringkat ke empat dan lima lah yg membuat kami ada dikelas A”. kata Kazuki.
“aku percaya pada kaliyan, terimakasih sudah mengijinkanku bergabung disini”. Jui membungkuk pelan.
“Welcome to Pipopapo Club!”. Seru Kenzo mantab.
TBC
###
“sudah jadi kebiasaan, setiap ulang tahun sekolah, selalu ada penampilan dari tiap kelas. Karna itu diharapkan kelas A juga menampilkan wakilnya dalam perayaan ulang tahun sekolah besok..”. jelas Uruha sensei.
“aku jadi pengen ikut tampil ni”. Jui memandang sikembar Kazuki dan Kanon yg sibuk berdiskusi di bangku paling belakang pojok kanan kelas, kemudian pandangan dialihkannya ke Yusa yg diam-diam mencomot permen coklat nya dari dalam laci dan dengan cepat melahapnya tanpa sepengetahuan Uruha sensei yg sibuk membolak balik bukunya.
“nah! Untuk tahun ini, yg akan mewakili kelas A adalah asrama dari Pipopapo Club”.
“wah! Pas banget tu!”. Jui berseru senang.
“ohok!”. Yusa tersedak permen coklatnya.
“Yusa! Kamu diam-diam makan permen lagi.ya?!”. Uruha sensei mendatangai bangku Yusa.
“maap Uru Sensei, Yusa gak tahan udah laper banget ni..”. *puppy eyes *.
“yasudah, kalau kamu ketauan lagi makan saat jam pelajaran sekolah akan kutambah PR kimia mu”.
“sankyuu Uru Sensei”. Yusa Tersenyum manis.
“Tereng-teng-teng-teeeeng!”
“Baiklah, pelajaran kita akhiri sampai disini, jangan lupa PR dikumpulkan besok pagi”. Uruha Sensei meninggalkan ruangan kelas diikuti siswa-siswa lainnya.
DI ASRAMA
“jadi untuk tahun ini giliran Pipopapo Club yg mewakili kelas dalam perayaan ulang tahun sekolah yg ke-100 besok...”. Kenzo memimpin rapat diruang tengah asrama. Ke enam temannya duduk mengitari mejad dikanan dan kirinya.
“ada yang mau usul?”. Tanyanya.
“yusa usul!”. Mengangkat tangan kanannya.
“gimana kalau kita buat stand makanan kayak permen, ice cream, coklat dan sejenisnya”.
“permen aje pikiran lo!”.
“pertandingan basket aja pasti seru!”. Usul Aki.
“Terus Jui-chan gimana? Lo mau bongkar rahasia,eh?”. Kenzo melirik Jui yg menyodorkan kopi hangat disamping Kenzo, baru saja dia mau memprotes mengenai panggilannya, tapi tidak jadi karna Kenzo sudah membelanya.
“mungkin lebih baik kita buat sesuatu yg berhubungan dg ilmu pengetahuan”. Kata Kazuki.
“terimakasih Jui-chan”. Kazuki tersenyum ramah saat Jui menaruh teh pesanannya.
“eh, iya”. Jui jadi salahtingkah dibuatnya.
“maaak, ni cowok senyumnya maut juga...diantara dua pilihan ni gue”. Jui berseru dalam hati sambil mewek-mewek gak jelas.
“apaan dong? Fosil manusia purba?Yusa aja tu modelnya”. Kanon terkikik geli.
“ogah, mana ada manusia purba yg imut kayak Yusa”.
“ada noh! Bayi Mamot!”.
Yusa melempar Kanon dg batang lollipop tapi malah nyasar ke jidat Tora. Sontak Kanon tertawa terbahak, Yusa langsung mengkeret melihat muka masam Tora yg mengacung-ngacungkan batang lollipop.
“jangan bermain-main saat kita sedang rapat”. Katanya datar.
“maap Tora san”. Yusa mengembik lucu.
Selesai membagi semua minuman Jui duduk dikursinya.
“ah! Gue dapat ide!”. Seru Jui.
“apaan tu?”. Tanya Kanon.
“gimana kalau kita buat drama”. Jui tersenyum penuh kemenangan.
“aku setuju dg usul Jui-chan”. Kata Tora
“bah!, Tora jadi ikut-ikuta panggil gue pake embel-embel chan...”. Jui memonyongkan bibirnya.
“Aha! Aku juga setuju, yg lain?”. Kenzo menyeruput kopi hangatnya.
“Drama juga boleh, tapi drama tentang apa Jui-chan?”. tanya Aki.
“ gue gak mau mikir tema dramanya”. Jui ngambek gara-gara dipanggil Jui-chan mulu’.
“drama romeo n Juliet! Aku romeo, Jui-chan Julietnya. Kenzo sama Aki jadi ortu yg kejam, Tora algojo, Kazuki kusir kuda, Yusa....”. kanon berpikir sejenank.
“Yusa jadi pohonnya”. Kanon senyum-senyum gak jelas. *dilempar sandal jepit beruang Yusa.
“Yusa mau maen putri salju jadi kurcaci berkerudung merah yg dekat sama putri Jui-chan”. Yusa tersipu malu.
“makin aneh aja ni tema dramanya”. Jui mengaduk-aduk es kelapa mudanya.
“gimana kalau La Rose de Versailles”. Kata Kazuki kemudian.
All: SETUJUUUU!!!!!!
###
Langganan:
Postingan (Atom)